Dial "C" untuk Chanyeol

130 13 13
                                    

Semua meributkan soal malam tahun baru. Suho akan pulang mengunjungi istrinya. Telingaku sampai panas mendengar nama kakak iparku itu selalu disebut sebut oleh mbak irene. Meja makan riuh oleh aneka rencana. Khusus untukku, tidak ada keinginanku menghabiskan malam tahun baru ditempat tertentu.

"ma, jadi bikin acara barbekyu tidak?" ucapku. "minggu lalu kan sudah sepakat. Lagi pula, mau kemana-mana pasti macet. Kecuali kita menginap di satu tempat. Tapi tahun ini kan kan tidak ada rencana kemanapun"

Kesepakatan segera dicapai. Yeri dan mark akan ikut bergabung. Aku pun ingin mengajak seulgi. Tapi, ternyata dia ada rencana sendiri bersama keluarga jimin. Kadang, ada rasa kehilangan juga karena seulgi menjadi tak sebebas dulu. Aku kadang merindukan hari-hari saat dia menginap atau merecokiku seharian. Kewajiban sebagai istri membuat sahabatku harus mengekang diri.

Sejak seminggu sebelumnya, chanyeol sudah mengabari kalau dia akan terbang ke Bali bersama keluarga besarnya. Dia menawariku untuk ikut, tapi aku menolak. Akhirnya, keluarga harfanza menghabiskan malam pergantian tahun di Pulau Dewata. Paginya, dia masih membujukku untuk ikut.

"aku merindukanmu elle... " itu selalu jadi kalimat penutupnya beberapa hari ini. Biasanya aku tidak pernah memberi tanggapan. Aku malah terlampau sering dihinggapi kejengahan. Namun kali ini aku ingin mengubah kebiasaanku.

"aku juga merindukanmu yeol... "

Aku mengira hubungan sudah terputus karena tidak ada suara sama sekali. Makanya aku kaget saat tiba-tiba chanyeol memanggilku "Elle.. "

"kamu mengagetkanku! Ada apa? Biasanya kamu sudah menutup telepon"

"itu....  Aku mendengar kata-katamu tadi. Benarkah... Kamu merindukanku juga?"

Aku tertawa geli mendengar kalimatnya. Kadangkala, chanyeol bisa berubah menjadi lelaki naif yang gampang kaget.

"tentu saja aku merindukanmu. Jadi, kamu keberatan? Lalu aku harus merindukan siapa? Baiklah, nanti aku akan memikirkan siapa yang kira-kira tepat untuk kurindukan" gurauku

Seperti dugaanku, suaranya berubah nyaring dan nyaris memekakkan telingaku "awas kalau kamu berani melakukan itu!"

Aku pun segera mengajukan protes keras. "kamu memang mengancam keamanan hidupku. Stabilitas jantungku"

Seisi rumah ikut repot menyiapkan bebagai bahan untuk acara nanti malam. Aku tidak telalu terlibat karena minatku pada acara memasak seperti itu sangat rendah. Aku hanya punya minat seputar brownies dan sekitarnya. Seharian itu aku malah menghabiskan waktu denga menata ulang kamarku. Tidak ada hubungannya dengan tahun baru, hanya saja aku ingin kamarku menjadi berbeda. Aku meminta bantuan mark dan yeri untuk menggeser ranjang dan lemari pakaian. Begitu juga dengan meja rias berukuran sedang yang tidak dipenuhi banya botol kosmetik.

Hari itu terasa normal, seperti hari-hari lainnya. Hanya saja kali ini ada suho dan mark yang turut menghabiskan malam pergantian tahun bersama keluargaku. Aku tersenyum mengingat chanyeol. Setelah aku mengungkapkan kerinduanku, si alpha male itu makin gila. Dia berkali kali mengirim SMS dengan isi yang sama : "aku merindukanmu"

"dasar norak!" gerutuku dengan senyum tak lekang dari bibir.

Jam sembilan malam aku baru selesai merapikan kamarku. Aku menyampirkan syal rajut di pundakku sebelum ikut bergabung di luar. Seingatku,  malam tahun baru di Cipanas nyaris selalu diguyur hujan gerimis dan ditingkahi udara yang dingin.

"Apa ada sesuatu yang bisa kumakan?" celotehku begitu tiba di teras depan.  Semua orang berkumpul disana.

Sebuah suara bersin mengagetkanku. Aku mengangkat wajah dan mendapati chanyeol berdiri dengan tubuh basah kuyup. Ya Tuhan, perasaanku luar biasa bahagia.  Membuatku nyaris pingsan. Aku memang merindukannya dan kini dia ada di depanku.

meragu (remake novel) Where stories live. Discover now