🦥 Figuran Ketos🦥

3.9K 349 7
                                    


'Aku benar - benar sudah terjebak. Apakah semuanya akan baik - baik saja?'

——————

26. .......

Eugghh. Suara leguhan serta rintihan terdengar. Di iringi dengan suara air yang menagalir bersama dengan warna merah.

Ayara membuka perlahan matanya. Berdiri dan mematikan shower itu. Menatap horror pergelangan tangannya, lalu berlari ke arah cermin.

Bibirnya bergetar karna kedinginan, menatap terkejut melihat dirinya yang jauh dari kata baik di cermin sana.

Mata yang sembab parah, rambut yang berantakan, baju yang basah, bibir yang pucat dan pergelangan tangan yang terluka parah.

Tubuhnya lemas saat melihat darah disepanjang lantai kamar mandi. Ayara langsung mengambil kain kasa untuk menutup lukanya dan pergi ke kamarnya.

"A-apa yang terj--" ucapannya terhenti saat melihat kamarnya yang berantakan, darahnya ada dilantai kamar. Suara Ayara yang serak seperti habis teriak didalam hutan.

Berlari merapihkan buku diary itu berserta foto, lalu memasukkan kedalam tempatnya kembali. Melihat kearah jendela, dan ke arah jam yang menunjukkan pukul lima pagi.

Ayara berlari mengambil handuk dikamar mandi untuk mengelap darah dilantai kamarnya itu. "Sebenernya apa yang terjadi." Kesal Ayara yang terus mengelap.

Tok

Tok

Tok

Sial. Suara bunda dibalik pintu. Ayara panik, menarik nafasnya perlahan.

"Ara? Kamu gak pa-pa kan?" Teriak bunda dibalik pintu.

Tok

Tok

"Bunda masuk ya." Bunda membuka pintunya, Ayara langsung berlari kearah pintu.

Hufth. Untung pintunya dikunci. Ayara langsung bernafas lega. "Ayara baik - baik aja bun. Ssh." Teriak Ayara diakhiri rintihan.

"Cepet turun sarapan. Kamu upacara kan hari ini." Balas bunda dan pergi setelah mendengar Ayara.

Ayara terduduk lemas dibelakang pintu. Menatap telapak tangannya itu. Sumpah. Ayara bingung dengan keadaanya sekarang.

"Gua gak mungkin keluar kamar ataupun sekolah sekarang." Ucap Ayara.

"Sshh. Anjir bangat. Siapa yang berani ngelukain tangan gua. Awas aja. Gua sleding kepalanya." Saat akan pergi ke walk in closetnya, Ayara teringat ucapan Quen.

"Rubyy. Ini perbuatan lu?" Ayara bergumam dan bertanya sendiri.
















***

"Ayara belum turun bun?" Tanya ayah Dylan pada istrinya yang sedang menata makanan.

"Belum mas. Ta--

"Maaf nyonya, tuan. Tadi non Aya telfon saya untuk menyampailan pesan pada nyonya. Katanya nona tidak sarapan dulu. Dan tidak masuk sekolah hari ini." Ucap bi Sitem sopan.

Figuran Ketos [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang