23. Second Wound

539 84 2
                                    

Yujin dan Bae sedari tadi merengek pada Jeongyeon yang sayangnya hanya dibalas gumaman. Kedua anak itu ingin sekali bermain dengan ayah mereka.

"Appa ayo belmain.." Bae menarik tangan Jeongyeon hingga membuat pria itu menghela dan akhirnya memperhatikan kedua kesayangannya yang sudah menekuk masam wajah mereka.

"Sebentar..appa masih memiliki pekerjaan. Kalian main saja dengan pak Jung atau para bibi di dapur.." Jeongyeon mengusap kepala mereka dengan penuh perhatian. Sejujurnya ia ingin sekali bermain dengan si kembar,tapi ia juga tidak mau bertemu Nayeon. Karena Jeongyeon yakin Yujin dan Bae akan mengajak ibu mereka untuk bermain bersama.

"Shileoo!! Mau main dengan appa!!" rengek Yujin.

Jeongyeon memutar otak mencari cara bagaimana membujuk Yujin dan Bae.

"Besok kalian akan bersekolah. Appa akan menemani kalian untuk membeli peralatan sekolah baru. Sore ini, bagaimana? Call?"

Wajah yang semula cemberut itu mendadak berseri. Yujin dan Bae bersorak dan langsung memeluk Jeongyeon.

"Appa janjikan?" Bae meminta kepastian.

"Appa janji!" Jeongyeon tersenyum tak lupa memberi kecupan pada pipi gembul kedua anaknya.

"Cahh.. sekarang kalian bermain di luar dulu. Appa masih banyak pekerjaan.."

"Siap bos!" Yujin dan Bae berlari keluar dari ruang kerja Jeongyeon.

"Eomma..appa akan menemani kami belbelanja kalena besok aku dan Bae akan belsekolah! Iyakan Bae?" Yujin menyengir ke arah Nayeon dimana tangannya merangkul pundak Bae.

"Iya eomma! Appa akan membelikan pelalatan sekolah untuk kami!" tambah Bae yang sayangnya tidak mendapat respon dari Nayeon. Wanita itu tengah merenung dengan tatapan kosong.

Ia bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan Jeongyeon yang tidak ada angin dan hujan mendiamkan bahkan terkesan dingin padanya. Dan tatapan itu, Nayeon dibuat takut.

"Eomma.." panggil Bae hingga membuat Nayeon tersadar.

"Ah..mian sayang. Kenapa?" Nayeon memperhatikan raut wajah kedua anaknya yang sudah cemberut.

"Eomma tidak mendengalkan kami!" dengus Yujin kesal.

"Omo..mianhae. Eomma tidak memperhatikan. Memangnya ada apa,hm?"

"Tidak jadi! Aku dan Yujin ingin belmain mobil-mobilan dengan pak Jung! Sampai ketemu lagi eomma!" Bae menarik tangan Yujin dan berlari ke ruangan pak Jung untuk mengajaknya bermain bersama.

+++

Nayeon mengernyit melihat Jeongyeon dan si kembar sudah berpakaian rapih. Mereka terlihat ingin pergi ke suatu tempat. Nayeon bertanya kemanakah mereka akan pergi. Dan yang menjadi pertanyaan terbesarnya adalah, kenapa mereka tidak mengatakan jika ingin keluar.

"Mau kemana kalian?" tanya Nayeon.

"Kami akan belbelanja eomma.." jawab Yujin dengan riang.

"Belanja? Kenapa tidak memberitahukan eomma?" Nayeon menatap Jeongyeon dengan wajah penasaran. Namun yang ditatap hanya diam tak mau menjawab. Bahkan terkesan cuek.

"Ayo kita akan terlambat.." Jeongyeon menarik tangan Yujin dan Bae. Baru beberapa langkah saja Nayeon sudah menghalangi jalannya.

"Aku ikut!"

"Terserah!" Jeongyeon membuang wajahnya tak berniat menatap wanita dihadapannya. Lain lagi dengan Nayeon yang menatap nanar sosok Jeongyeon yang seolah tidak ingin melihat wajahnya.

Where Is Secretary Im? | 2yeon (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora