halaman kelima ✨

555 51 1
                                    

Sesampainya di rumah, haruto membersihkan badan nya terlebih dahulu, karena seharian dirinya diluar.

Selesai bersih - bersih, kemudian ia merebahkan dirinya di atas kasur. Membuka handphone dan alangkah terkejutnya ketika melihat beberapa notif dan 5 panggilan tidak terjawab.

" Doyoung!"

Ia merutuki dirinya yang sudah melupakan janji kepada sahabatnya tadi sore.

" Bodoh banget gue sampe lupa janji, pasti tambah marah, aish niat mau baikan sekalian minta penjelasan."

Ia segera menghubungi balik sahabatnya itu.

" Haloo Doy."

"...."

" Doy jawab dong."

" Hmm.."

" Ngomong Doy, jangan hmm doang."

" Apa?"

" Maaf "

" Hm"

" Gue kerumah ya ?"

" Gue ngantuk."

Haruto terkejut kembali, sahabatnya memakai kata - gue, jika sudah seperti itu bisa jadi doyoung marah. Ia benar - benar menyesal sudah melupakan janji tersebut.

" Gara - gara ketemu junkyu, gue jadi lupa janji sama doyoung." Batinnya

" Lu pasti marah banget sama gue ?"

" Gk."

" Buktinya lu pake panggilan -gue, bukan aku kayak biasanya."

" Aku ngantuk, kalo mau ngomong, besok aja di sekolah."

" Tapi doy-"

Sebelum melanjutkan ucapan nya, panggilan sudah ditutup lebih dulu dari sebrang sana.

" Beg* beg* kenapa pake lupa sekagala si, mana hp masih di mode silent, jadi notif telpon gk kerasa."

" Besok gue harus minta maaf, doyoung juga pasti gak bakal bisa marah lama - lama sama gue."

Haruto menaruh hp nya, kemudian pergi tidur, supaya besok ia bangun segar dan pergi ke rumah doyoung untuk mengajak sahabatnya itu berangkat bersama ke sekolah.

•••

Keesokan paginya, haruto benar - benar mengajak doyoung berangkat bersama.

Seperti sekarang, lelaki asal jepang itu tengah duduk anteng berniat ikut sarapan di rumah doyoung.

Disisi lain, lelaki manis didepannya sedang menyiapkan sarapan.

" Nih makan, cuma ada roti bakar aja ."

Haruto tersenyum berusaha membuat mood sahabatnya baik lagi.

" Makasih sahabatku yang manis."

Doyoung menanggapi nya hanya dengan deheman saja.

" Udah selesai kan ? Sini sarapan berdua."

Doyoung sedang membereskan kan peralatan bekas masak tadi. Menengok sedikit ke arah haruto dan mengangguk.

Haruto senang, doyoung mau sarapan berdua dengannya.

Selanjutnya mereka berdua sibuk menyantap sarapannya masing - masing, tidak ada percakapan apa - apa, tidak seperti biasanya disaat mereka sarapan bersama.

" Eum Doy semal-"

Srekk~~

Tiba - tiba doyoung menggeser kursi kemudian beranjak dari duduknya, roti nya sudah habis duluan, ia pergi menuju wastafel untuk menaruh piring kotor. Dan dengan senghaja ia memotong ucapan haruto.

"- am" lanjutnya lirih

" Kalo udah ke sini in piring nya."

Haruto tidak suka doyoung bersikap acuh tak acuh padanya, seburuk itu kah kesalahannya sehingga sahabatnya itu begitu marah.

Meski begitu haruto tetap menuruti apa yang doyoung katakan.

" Mau dibantu gak ?"

" Gak usah."

" Gue bantu sedikit deh, biar cepet selesai."

Tampar menjawab, doyoung langsung mengambil piring yang sedang di pegang haruto.

" Doy."

" Apa."

"Maaf."

" Ini udah mau telat, kalo mau berangkat sekarang, ayo."

Doyoung terus saja menghindar, meski begitu Haruto langsung berlari menuju depan dan kembali memakai sepatunya nya, begitu pula dengan doyoung.


Mereka langsung memasuki mobil haruto dan tancap gas menuju sekolah.

Sama seperti Suasana sarapan tadi, di dalam mobil pun, hening yang biasa nya ada aja celotehan random yang keluar dari mulut doyoung.







TBC==>

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang