Level 2: Berandal Tampan (6)

4.4K 327 96
                                    

KARAKTER YANG DIPILIH:

JAY
(Anak Mafia)

Genre Permainan: Romance - Crime

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genre Permainan: Romance - Crime.

WARNING!!
BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN SEKSUAL. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!

"""""""""""""""""""""""""""""""""

YOU POV

Apa maksud ucapan si keparat Jimin itu?

Jalang? Sialan!!

"Apa yang kau inginkan, brengsek?!! Lepaskan aku!!!" teriakku begitu menggelegar dan berusaha membuka ikatan Jimin di tubuhku. Lelaki itu bawa aku agar berbaring di atas pahanya, lalu melayangkan tamparan bertubi-tubi pada sisi kanan wajahku hingga terasa panas. Aku meringis kesakitan, tanpa sadar air mata mengalir membasahi wajahku, terasa sangat perih seolah menciptakan luka di permukaan wajahku.

"Jangan disakiti dong, biar aku saja yang melakukannya nanti, hyung!" ujar karakter bernama Jay itu sambil sesekali memperhatikanku dari kaca tengah mobil. Jimin pun menjawab, "Dia tak henti memberontak, bagaimana jika kita tukaran posisi saja. Kau nikmati gadis itu dibelakang sedangkan aku yang menyetir mobilnya?" tawar Jimin yang langsung karakter itu setujui dengan, "Okay!!".

Sialan!!!

Bangsat!!

Park Jimin keparat!!

Awas saja!!

Baru aku ingin berteriak, aku merasakan Jimin yang membuka mulutku secara paksa lalu memasukkan ibu jarinya ke dalam mulutku sambil meminta, "Emut baby! Bukankah kau senang sekali mengemut tubuhku!!" ujar lelaki itu sambil menekan ibu jarinya di permukaan lidahku sampai hampir membuatku muntah. Disaat aku berusaha melawan rasa mual ku berkat tindakan kasar lelaki itu. Mobil yang karakter Jay kendarai perlahan menepi di pinggir sebuah jalan. Langsung mereka bertukar posisi duduk, aku berusaha menggunakan kesempatan itu dengan baik, berusaha kabur melalui pintu yang Jimin gunakan keluar, tapi malah jambakan keras yang aku dapatkan dari lelaki bernama Jay itu.

Ia banting tubuhku agat berbaring di atas bangku belakang mobil lalu menindih tubuhku seraya meremas wajahku menggunakan sebelah tangannya. Oh tuhan, mengapa ia terlihat sangat mengerikan? Rasanya aku tak berani melawan lagi jika sudah seperti ini!

"Sebelum melelangnya, aku ingin merasakannya terlebih dahulu, hyung! Sekalian membuktikan, apa benar mantan kekasihmu ini memiliki tubuh yang nikmat!" ucap lelaki itu yang malah semakin memecah tangisanku. Aku beranikan diri menatap atensi Jay yang terlihat tajam, seolah ingin menerkam ku saat ini juga.

"Jika aku punya salah dengan kalian, maafkan aku. Jadi, aku mohon tolong lepaskan aku.." ucapku, tentu berharap dapat dibebaskan oleh kedua lelaki itu. Namun, Jimin malah tertawa kencang di depan sana.

"Harusnya aku yang meminta maaf padamu, Y/n. Maaf karena telah menjadikanmu barang taruhan, hanya kamu gadis yang dia mau dan aku tak bisa lari dari tanggung jawab itu." ungkap Jimin semakin membuatku kesal. Jay Park bawa wajahku agar menatap matanya, ia tak lagi meremas wajahku melainkan mengelus permukaan bibirku menggunakan jemari tangannya. "Ne, mantan kekasihmu ini cantik sekali, hyung. Aku tertarik setelah tak sengaja melihatnya bersamamu. Rasanya ingin sekali aku jual untuk mendapatkan uang yang banyak!" jujur Jay semakin membuatku patah semangat. Aku menatap lelaki itu kecewa hingga aku merasakan sebelah tangan Jay yang mengelus permukaan pahaku yang tertutupi celana. Terus naik menuju selangkanganku seraya berkata, "Kau harus membuka pahamu untukku terlebih dahulu, sayang. Setelah aku merasakan mu barulah aku bisa memutuskan, kau memang layak dijual atau lebih pantas menjadi budak nafsuku seorang!" ujar Jay seolah memberikan harapan palsu padaku. Aku menggelengkan kepala seraya menatap lelaki di hadapanku dengan memohon.

"Tak bisa, kau bilang hanya ingin melelangnya. Jika ia jadi budak nafsumu, suatu saat nanti ia pasti akan melaporkan kita ke pihak berwajib. Ingat, aku bukan seperti kalian para anak mafia. Aku hanya yutuber biasa yang mencari makan lewat konten-"

"Termasuk konten truth or dare bersama anak mafia yang kau buat bukan. Makanya, kenapa kau nekat mengajakku sebagai talent sedangkan kau tahu aku anak dari mafia sungguhan. Lebih baik, kau menggunakan temanmu untuk berpura-pura sejak awal!" jelas Jay, kini membuatku mengerti tentang permasalahan yang terjadi.

"Tak, bisa, kau tahu? Berpura-pura Itu tidak menyenangkan, lebih baik kita mainkan memang bersama anak mafia terkemuka di kota ini." oh tuhan, Park Jimin kau sungguh menghalalkan segala cara demi konten youtube mu itu? Sampai menaruhkan mantan kekasihmu untuk anak mafia seperti Jay? Aku masih tak habis pikir dengan jalan pikiran seorang Park Jimin.

Jay jatuhkan wajahnya tepat di hadapanku lalu berbisik, "Lihatlah mantan kekasihmu itu, sangat brengsek bukan? Dia sering mencampakkan wanita setelah putus darimu sampai ia dijuluki Fuckboy di lingkungan kami. Ya, para kaum yang mengaku elite di kota ini. Kau bisa memastikannya sendiri nanti!" Jay menyatukan dahi kami saat mengatakan kenyataan itu, ia hapus air mata yang mengalir membasahi wajahku lalu melanjutkan ucapannya, "Sepertinya ia sangat kacau selepas kau memutus hubungan kalian secara sepihak!" ungkap Jay diakhiri kekehan pelan yang langsung dibantah oleh Jimin di depan sana.

"Siapa bilang?!! Kau jangan bicara sembarang Jay Park!" kesal Jimin sampai memukul setir mobil tersebut. Sementara aku hanya bisa memperhatikan saat Jay mengeluarkan handphone miliknya dan memutar sebuah rekaman suara.

"Yak, mana handphone-ku. Aku harus menghubungi Y/n dan memintanya kembali lagi padaku! Sialan! Karena kau mengirimkan pesan itu, aku jadi putus dengannya!!"

"Katanya kau tak mencintainya? Lupakan saja dia dan cari cewe baru yang lebih nikmat!"

"Tak bisa, bodoh! Tak ada yang bisa menggantikan Y/n. Apalagi dia mengetahui segala kelemahan dalam diriku, dia sangat memuaskan dan aku harus kembali padanya!"

"Fuck! Kau memang melandasi hubungan dengan nafsu rupanya."

"Dengan nafsu, cinta itu bangkit antara kami. Percayalah! Sekarang berikan handphone-"

"Fuck you, Jay Park!!" kesal Jimin di depan sana. Ia tepikan mobilnya lalu keluar dari mobil tersebut guna menelpon seseorang. Jay pun ikut keluar dari mobil itu hingga sebuah perintah tergambar di pandanganku

"Misi pertama, buka pintu mobil dan lari secepat mungkin meninggalkan mereka!!"

Langsung aku turuti perintah tersebut dengan membalik badanku guna membuka pintu itu walau keadaan tanganku sedang terikat di belakang tubuh saat ini. Aku lihat Jay Park dan Jimin yang sedang saling beradu mulut hingga Jimin layangkan satu pukulan ke wajah tampan Jay Park, langsung aku turun dari mobil tersebut dan berlari sejauh mungkin menghindari mereka berdua!

Sialan!! Bisa-bisanya hal ini terjadi padaku.

"Misi kedua, hubungi sahabatmu bernama Nishimura Riki untuk meminta pertolongan!"

Tunggu, sahabatku? Nishimura Riki? Siapa dia?!!

TBC

KOMEN NYENTUH 80 BATU AKU UPLOAD LAGI

EN-PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang