[1]

5 1 0
                                    

Lee Youngjae, anak laki-laki berumur 9 tahun yang sedang berjalan pulang bersama kedua temannya. Mereka melihat ada anak perempuan yang sedang bermain di taman apartement.

"Pengemis," ucap Jaewon.

"Pengemis?" tanya Youngjae.

"Dia kotor, bau dan tidak bersekolah." Jawab Daehwan kasar sambil menunjuk-nunjuk Yoonhee.

"Heiii!!," Teriak Jaewon sambil melempar batu pada Yoonhee. Begitupun Daehwan. Namun keduanya meleset.

Youngjae ingin menghentikan, namun seperti tertahan. Ia takut akan diejek teman-temannya karna membela pengemis. Jaewon memberikan batu kepada Youngjae, mengisyaratkan untuk melemparnya. Ia menerimanya dengan tangan menggetar. Lemparan ia pun tepat sasaran, mengenai bagian kepala sebelah kanan Yoonhee yang tengah berjongkok.

"Wah, Youngjae terbaik, kau bisa mengenai nya," ucap Jaewon, sedangkan Daehwan yang memberikan kedua jempolnya.

─────────────

Esok paginya Youngjae kembali ke taman itu untuk melihat Yoonhee lagi. Ia bersembunyi dibalik perosotan. Yoonhee muncul dari balik semak dan bermain pasir lagi. Youngjae segera mendekatinya berniat minta maaf, namun Yoonhee menutup kepalanya takut.

"Maaf, apa kepalamu masih sakit?"

Youngjae memberikan obat ke kepala Yoonhee yang kemaren terkena lemparannya.

"Ini akan meredam sakitnya dan akan cepat sembuh," ucap Youngjae, Yoonhee hanya mengangguk.

Youngjae mengulurkan tangannya, "Youngjaee, Lee Youngjae"

"Kang Yoonhee," balasnya pelan.

Mereka berteman baik sejak saat itu.

─────────────

Esok paginya Yoonhee kembali bermain di taman itu, dan kedua teman Youngjae pun kembali untuk memaki Yoonhee.

"YA!" Teriak Daehwan.

Jaewon ingin memukul namun dengan sigap Youngjae menepis.

"Hentikan,"

Jaewon dan Daehwan bertatapan.
"Kau berteman dengan pengemis itu sekarang."

"Hentikan,"

"Dia tidak berada di apartement kita,"

"YA HENTIKAN!"

"Hei Youngjae, Kau kenapa? Kau suka dengan pengemis itu?" Lontaran ejekan pun terus menerus Jaewon dan Daehwan lakukan.

Youngjae suka pengemis
Youngjae suka pengemis
Youngjae suka pengemis

Karna marah ia mendorong Jaewon dengan kasar. "Akan ku beritahukan ke ibuku," ucap Jaewon menahan tangis. Ia mendekati Yoonhee dan memberikan tanggannya, Yoonhee menerima. Youngjae mengantarkan Yoonhee kerumah.

"Bolehkah aku masuk?" tanya Youngjae

"Tidak."

"Kenapa?" tanyanya.

"Tidak ada siapapun di dalam," jawab Yoonhee yang terus menundukan kepalanya.

"Kau sendirian? Baiklah sampai jumpa," ucap Youngjae melambaikan tangan seraya pergi dari sana.

Ruhee berlari kedalam rumahnya.

"Aku pulang," Ia tau tidak ada siapapun.

Ia mengecek meja makan yang ternyata kosong. Yoonhee membuka lemari dan hanya ada mie instan, dimasaklah mie tersebut. Saat sedang ingin memakannya, ayahnya pulang dengan membawa sebotol soju ditangannya. Jalannya juga sudah oleng, menandakan sudah mabuk berat.

"Apa kau tidak memberikan salam saat melihat ayahmu hah," ucap ayahnya marah

Ruhee membungkukkan badannya. "Selamat siang, Ayah"

Ayahnya tidak perduli, ia melihat meja kecil, diatasnya terdapat mie instan yang dimasak Ruhee tadi.

"Hei!"
"Siapa yang memperbolehkan untuk makan mie hah?" ucapnya dengan nada tinggi.

Ditendangnya meja itu, Yoonhee hanya bisa menundukan kepalanya takut. Ayahnya melepaskan jam tangan miliknya dan mulai memukuli Yoonhee.

Ayah, maafkan Yoonhee, tolong maafkan Yoonhee.

A 19 year old man and a 17 year old woman meet [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora