02 : Flowers And Bees

3.6K 503 69
                                    

Sebenarnya dengan kecantikan, kekayaan, posisi dan juga uang, seorang pria sama sekali tidak bernilai lagi dimata Jennie. Sebab, Jennie sudah merasa memiliki segalanya.

Lagipun, jika yang Jennie cari sebuah kesenangan, kesenangan tak harus dengan cara memiliki kekasih bukan? Cukup hamburkan saja uang yang banyak, pergi ke Bar untuk minum-minum atau adakan party di klub setiap malam. Saldo direkening nya tidak akan habis hanya karna berfoya-foya seperti itu.

Tapi kembali lagi, Jennie dan rasa gengsi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jadi, sudah sangat jelas bukan? Yang membutuhkan kehadiran Kim Taehyung bukanlah Jennie, melainkan rasa gengsi Jennie terhadap Lee Taeyong.

"Kau lihat pria itu bukan?" tanya Jennie sembari menunjuk ke arah mantan kekasihnya. "Itu Lee Taeyong."

Taehyung langsung berdecak kagum, "Wah, wah, wah, ternyata seleramu tinggi juga, ya." ucapnya setelah melihat dari kejauhan bagaimana rupawannya calon tunangan Jeon Somi tersebut.

Jennie berbecih, "Sebenarnya jika kau ingin tahu, seleraku lebih tinggi dari itu. Tapi lupakan saja, lebih baik kita menghampiri mereka. Aku tidak suka berada ditempat ini terlalu lama."

Setelah Jennie berkata seperti itu, Taehyung pun langsung tersentak. Sebab, tangannya sudah berada di pinggang Jennie secara tiba-tiba. Sungguh, wanita mungil yang memakai sepatu hak itu benar-benar membuat Taehyung gugup setengah mati.

Ya, habisnya mau bagaimana lagi? ATM berjalan, kini tengah berada didalam dekapannya.

"Hey... welcome Jennie Kim!!! Suatu kehormatan bagiku kau mau memenuhi undangan khusus ku." ujar Taeyong ketika melihat Jennie datang menghampirinya.

Taeyong terlihat tampan malam ini. Somi juga terlihat sangat anggun dan cantik. Tapi meskipun demikian, mulut Jennie tidak akan berminat untuk memuji. Dikeluarkannya sebuah kotak, lalu diulurkannya pada Taeyong.

"Hadiah pertunangan kalian. Dari aku, dan kekasihku." Tekan Jennie.

Taeyong pun menerima kado itu lalu ia memberikannya pada Somi. Sementara lirikan matanya masih terfokus ke arah Taehyung. Taehyung hanya menunjukkan senyum tipis yang terkesan arogan. Tidak ada perkenalan diri, maupun acara berjabat tangan. Kalian tidak usah heran mengapa Taehyung bertindak demikian. Ia begitu karna ajaran yang diberikan oleh Jennie.

Katanya, kalau mau disegani tidak usah berbicara terlalu banyak. Munculkan aura dingin, jangan menunduk dan selalu tatap lawan bicara sampai lawan bicaranya itu mengalihkan pandangan ke arah lain.

Taeyong tertawa mengejek. "Kau... Kekasihnya? Apa yang kau punya sampai orang seperti Jennie mau bersamamu?"

Bibir Taehyung tampak melengkungkan senyuman miring. "Kau yakin ingin tahu apa jawabannya? Aku punya kesetiaan yang tak pernah bisa kau berikan kepada Jennie." jelas Taehyung dengan tatapan cukup menohok.

"Aku bersyukur kau menyelingkuhinya. Dan aku bahagia atas pertunanganmu dengan selingkuhanmu."

Taehyung pun memiringkan tubuhnya untuk melihat Jennie dan Somi secara bergantian. Kemudian ia berbisik ke telinga Taeyong dengan sangat pelan, "Lihatlah, apa kau tidak menemukan perbedaan mereka? Kau buang mawar indah, demi mengejar seekor lebah. Lebah sepertinya itu tak bisa menetap disatu bunga, Taeyong-ssi. Jika kau bersikeras ingin membuatnya selalu bersamamu, ku rasa dia hanya akan menyengatmu pada akhirnya."

"Omong kosong apa yang kau bicarakan?" tanya Taeyong dengan ekspresi yang tampak geram.

"Kau tidak mengerti? Sepertinya perumpamaan yang kuberi terlalu jenius untuk dipahami orang bodoh seperti mu."

"Jangan memancing pertengkaran, bajingan!" ucap Taeyong seraya mencengkram kerah kemeja Taehyung.

"What are you doing, Lee Taeyong?! Lepaskan kekasihku!" marah Jennie.

𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐒𝐓𝐀𝐓𝐔𝐒 || 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐔𝐬 ✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now