One

10.3K 775 52
                                    

"Louuu. Jangan tinggalkan aku, kumohon." Kuberikan tatapan termelas yang kumiliki. Louis hanya bisa mendesah pelan. Baru dua bulan dia tinggal bersamaku di London dan sekarang dia sudah ingin pergi meninggalkanku? Sungguh menyebalkan.

"Kau tega meninggalkan calon keponakan serta adikmu yang cantik ini hah? Ayolah Louis William Tomlinson."

"Tidak bisa Kei. Jika aku menolak maka mereka akan memecatku. Jika kau memang tak ingin sendiri pulanglah kerumah." Pernyataannya membuatku bungkam. Jika aku pulang ke Bradford itu sama saja membuat kemungkinan jika aku akan bertemu dengan dia. Itu salah satu hal yang paling kuhindari saat ini.

"Baiklah, biar aku tetap disini. Jaga dirimu Annoying Tommo." Dia hanya terkekeh melihatku cemberut, dasar menyebalkan.

***
Aku baru saja pulang dari bandara setelah mengantarkan Louis yang akan pergi ke Jerman karena dipindahkan tugas oleh bosnya di kantor. Dan jadilah aku seorang diri di Apartment yang mewah ini(bukan bermaksud sombong, tapi itulah kenyataannya). Sekilas perkenalan, nama lengkapku Keisha Adrienne Tomlinson. Aku memiliki satu kakak menyebalkan seperti yang kalian tahu dia adalah Louis William Tomlinson, tapi meskipun menyebalkan aku tetap menyayanginya. Hidupku tak seindah seperti yang kalian bayangkan. So, inilah kisahku.

***
Author POV

Lelaki itu mengusap wajahnya kasar. Raut penyesalan terlihat jelas diwajah rupawan miliknya, tak ada lagi senyum keceriaan yang biasanya dia tampilkan pada orang-orang sekitar. Sang ibu menatap anaknya sedih, perasaan si ibu kini begitu kacau, sama halnya dengan lelaki paruh baya yang berdiri dihadapan mereka berdua.

"Maafkan aku Dad, aku benar-benar khilaf waktu itu. Apa yang harus kulakukan sekarang? Ya Tuhan, aku sangat menyesal." Lelaki paruh baya itu menghela napasnya berat. Dia tak pernah menduga anaknya akan melakukan hal yang hina seperti itu, walaupun dia tahu bahwa mereka tengah tinggal di negara barat yang mewajarkan perilaku seperti itu.

"Tak ada gunanya kau menyesal Zayn, tak ada gunanya kau minta maaf karena itu sangat sulit diterima olehnya." Sang ayah membuka mulut.

"Aku tahu Dad, lalu apa yang harus kulakukan?"

"Kau harus bertanggung jawab." Zayn terdiam, lalu dengan keyakinan penuh dia mengangguk.

***
Malam itu juga Zayn beserta ayah dan ibunya datang ke kediaman keluarga Tomlinson, keluarga gadis yang telah Zayn hamili. Muka Zayn pucat, takut akan reaksi kedua orangtua Keisha-sang gadis- yang mungkin saja siap memakinya atau yang lebih parah menghajar dirinya. Pintu rumah itu terbuka menampilkan sang pemilik rumah, Richard Tomlinson. Jantung Zayn seakan mau lepas saat itu juga. Richard tersenyum melihat keluarga sahabatnya datang, dia pun segera mempersilahkan mereka masuk kedalam.

Sementara itu di sisi lain Keisha tengah berdiam diri di salah satu meja di kafe langganannya. Kafe ini terletak tak jauh dari kampusnya sehingga membuat gadis ini hampir selama dua bulan ini selalu mampir ke kafe tersebut setiap pulang kuliah. Bahkan Liam yang notebene nya adalah pelayan kafenya saja sampai mengenalnya. Keisha menatap keluar jendela, dia tersentak kaget ketika mendapati sepasang remaja yang tengah bercanda ria di luar sana. Bukan karena apa, dia kaget karena sepasang remaja tersebut adalah gambaran dirinya dan Zayn dulu, pasangan yang Keisha lihat tidaklah nyata.

Sialan, gumam Keisha pelan. Matanya mulai berair, tapi dia berusaha untuk menahannya. Dikerjapkan matanya beberapa kali hingga akhirnya gambaran pasangan tadi menghilang dan digantikan oleh seorang bocah laki-laki yang tengah menangis sendirian disana. Hey kemana orangtuanya? Dengan terburu-buru dia keluar dari cafe itu untuk menghampiri sang bocah.

"Hey, apa yang terjadi manis? Dimana orangtuamu?" Tanya Keisha lembut. Si anak masih terus menangis membuat Keisha panik sendiri karena orang-orang kini mulai menatapnya dengan tatapan tajam.

"Hmm.. Bagaimana kalau kita makan ice cream di dalam sana?"

"Ice Cream?" Mata anak itu mendadak berbinar. Keisha mengangguk, lalu menggandeng anak tersebut ke dalam toko eskrim langganannya. Liam–teman Keisha yang kebetulan bekerja disitu langsung mengantarkan Ice Cream yang sudah dipesan oleh Keisha.

"Anakmu heh?" Liam terkikik pelan membuat Keisha memutar kedua bola matanya.

"Yang benar saja Mr. Payne, selesaikanlah pekerjaanmu dengan betul"

"Kau berbicara seakan-akan kaulah bosnya" dengus Liam, kali ini dia yang tertawa.

Setelah mengantarkan pesanannya Liam pun segera undur diri mengurus pelanggan lain. Anak di depannya ini dengan lahap menikmati Ice Cream nya, membuat Keisha terkekeh karena tingkah sang anak yang menggemaskan.

"Jadi siapa namamu tampan?" Kei mulai menggali informasi dari anak ini.

"Edward Styles" jawabnya lucu.

"Styles? Seperti pernah mendengarnya. Kau tinggal dimana? Biar aku bisa mengantarkanmu pulang." Edward menggeleng pelan, tapi setelah itu dia mengambil sesuatu didalam kantongnya.

"Daddy memberiku ini, dia bilang ini alamat rumah kami." Keisha mengambil kertas itu.

"Baiklah. Sebaiknya aku mengantarmu pulang sekarang sebelum langit gelap." Edward membalas genggaman tangan Keisha yang menggandengnya. Mereka memasuki mobil Keisha (aslinya milik Louis) dan berjalan menuju alamat yang Edward berikan tadi.

***
Keisha POV

Mobilku berakhir di gerbang rumah mewah ini. Aku turun bersama Edward dan masuk menuju ke pintu utama rumah ini. Bel sudah kupencet beberapa kali dan akhirnya terbukalah pintu besar ini.

"DADDYYYYYY" Edward berlari kearah orang yang membukakan pintu tersebut, mataku mengikuti langkah kecil Edward dan betapa terkejutnya aku siapa yang sekarang berada dihadapanku ini. Dia.

Harry Styles.

"Kau?" Tanyaku bingung. Untuk pengetahuan kalian Harry adalah salah satu mahasiswa di jurusan yang sama denganku. Dan kami memiliki hampir semua mata pelajaran di kelas yang sama. Dia terkenal dengan sifat dingin dan tak mau peduli pada lingkungan sekitar. Tapi sekarang apa yang kulihat? Edward memanggil dia Daddy?

"Argh" aku meringis saat merasakan tarikan yang begitu kuat, Harry menarikku kasar ke dalam rumahnya. Oh tidak ini pertanda buruk.

******

OKE OKE. Pendek ya? maafkan saya kak. Entah kenapa tiba2 gue bisa bikin lanjutan ini sebelum UN. Yaudahlah yaaa wkwkwk.

Vomments nya jangan lupa ya, tolong hargain gue sebagai Author:'

Btw untuk Edward pic nya ada di mulmed silakan di cek.
Dan disini Keisha belom terlalu gue tunjukin tentang kehamilannya hehehe.

Satu lagi, maaf kalau banyak typo atau bahasa kurang apa. Kritik dan saran aku terima kok buat memperbaiki FF ini.

Cleo, 3th May 2015

Baby Malik // z.m Where stories live. Discover now