57. kedatangan yang tidak diharapkan

16 3 0
                                    

"Heh bangun, Yuju oy bangun. Udah jam berapa ini? Oy Choi Yuna, Yuju."

Plak
Plak
Plak

Saram berusaha membangunkan Yuju yang masih terlelap tidur padahal  20 menit lagi sudah jam masuk pelajaran pertama. Tak biasanya Yuju sangat terlelap sampai ditabok gak bangun juga. Ia memikirkan cara agar Yuju bangun dan kenapa baru sekarang ide itu muncul? Saram mengeluarkan ponselnya lalu mencari suara kucing dan ketemu. Ia mendekatkan ponselnya ke telinga Yuju.

Mendengar suara anak kucing Yuju langsung bangun dan berlari ke balkon, tanpa peduli dengan keadaannya yang melayang karena baru bangun langsung berdiri. Ia menatap seluruh tempat dengan teliti tapi tak menemukan kucing, lagipula suara itu sudah tidak ada, apa ilang kucingnya?

Tak

"Aduh."

"Heh! Yang harus kamu khawatirin itu waktu, liat udah jam berapa sekarang?"

"Jam berapa sekarang?" Tanya Yuju balik bertanya.

"06.45."

Seketika matanya terbuka lebar, gawat! Bisa terlambat ini. Tanpa pamit Yuju berlari ke lemari, mengambil baju lalu masuk ke kamar mandi.

"Ingatnya orang yang buat janji dari semalem udah Dateng." Ujar Saran mengingatkan.

Seketika Yuju didalam kamar mandi ngelag, siapa yang sudah buat janji dengannya? Padahal yang buat janji itu Nara, tapi Nara pasti udah disekolah, lalu siapa?

"Siapa emangnya?!"

"Yang pasti cowok, udah ditunggu. Kalau gitu Oppa mau kebawah."

"Cowok ... Cowok ... Cowok ... " Seketika Yuju teringat dengan pesan semalam, saat Jin memintanya untuk berangkat bersama dengan paksa. Jadi enggak jadi, pokoknya Jin akan tetap pergi kerumahnya dan semua perkataannya benar. Ia menepuk kepalanya, teramat sangat bodoh.

"Sialan Jin!"

Diruang tamu sudah ada Jin, Saram, dan Sooha. Ibu dua anak itu menyajikan minuman untuk Jin, yang bertamu merasa tidak enak. Apalagi orang yang ditunggunya belum datang terlebih sudah hampir satu jam ia disini menunggu Saram membangunkan wanita itu.

"Silahkan diminum, maaf ya gak tau kenapa Yuju hari ini bangun siang biasanya bangunnya pagi." Jelas Sooha.

"Gak papa Imo, makasih sebelumnya."

"Jin mau main sama my dog?" Tanya Saram memberikan anjing ditangannya pada Jin. Tapi Jin hanya mengusapnya saja tak berani gendong. Melihat itu Saram jadi heran. "Kamu gak suka anjing?"

"Suka, tapi agak trauma dikit." Jelasnya membuat Saram hanya ber-oh saja.

"Nah itu orangnya."

Semua mata memandang kearah Yuju yang baru keluar dari kamar, lengkap dengan seragamnya. "Udah, ayo jalan."

"Gamau pamit sama Eomna?" Tanya Sooha melihat Yuju keluar rumah tanpa banyak kata.

"Aku pamit Eomma." Ucapnya didepan pintu sambil memakai sepatu membuat Sooha menggelengkan kepalanya melihat tingak anknya itu.

Jin yang melihat itu berdiri. "Mian Imo, Hyung aku mau berangkat dulu."

"Oh iya, hati-hati ya."

Saram menuntun Jin hingga diambang pintu. Mereka melihat Yuju yang terdiam didepan motor Jin sambil menatap kearah mereka. Wajahnya terlihat seperti sangat kesal, entah kesal karena apa.

"Pamit Hyung."

"Eo, hati-hati. Bisa tuh yang belakang kasih preman mesum aja."

"OPPA!" Teriak Yuju mendengar Saram berkata seperti itu membuat moodnya tambah buruk.

The Dance Jinju (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang