Kedatangan pelayan

1.3K 105 7
                                    

Pagi hari pukul 7.30–

(Y/n) yang merasa lelah semalaman belum terbangun dari tidurnya, sementara Gojo sudah terjaga dan tidak lupa menyambut beberapa pelayan yang sudah dijanjikan akan datang.

Setelah sarapan disiapkan, Gojo menghampiri (y/n) yang masih tertidur di kamarnya dan bergabung kembali ke kasur itu untuk membangunkannya.

Ia memandangi wajah (y/n) yang masih terlelap dan sesekali mengusap wajahnya.

Mata biru itu terus memandangi wajah gadis itu.
(Y/n) membuka matanya dan terbangun dari tidurnya.
"S-satoru.." ia terkejut ketika melihat mata biru yang sedang memandangi wajahnya.

Gojo yang sadar (y/n) sudah terbangun menarik gadis itu ke dekapannya.
"Kau sudah bangun sejak kapan?" Tanya (y/n) dengan sedikit serak.

"Sekitar 2 jam yang lalu. Aku menunggumu bangun untuk sarapan" jawab Gojo sambil memeluk gadis itu.

"M-maaf, Kenapa tidak membangunkan ku?"
"Tidurmu pulas sekali, lagipula kau pasti lelah dengan semalam, jadi aku membiarkanmu beristirahat." Jawab Gojo lalu mengecup (y/n).

"Kau menyiapkan sarapan?"
"Tidak, para pelayan sudah datang."
"E-ehh?! Apakah aku harus pindah kamar?"
"Tenang saja, mereka tidak akan peduli dengan urusanku."

...
Keduanya mengunjungi lantai bawah dan melakukan sarapan bersama.

"Gojo-sama, apakah anda ingin disiapkan makanan penutup?" Tanya salah satu pelayan.
"Tidak perlu terlalu formal disini, santai saja." Jawab Gojo.

Pelayan itu menundukan kepalanya.
"Apakah nyonya .... butuh sesuatu?" Tanya pelayan bingung memanggil (y/n).
"Panggil saja nyonya Gojo" jelas Gojo.
"Satoruu!!" (Y/n) memukul Gojo.

"Panggil aku (y/n) sajaa, terimakasih, saat ini sudah cukupp" jawab (y/n) sedikit kaku.
"Hahahaah! Santai saja kau seperti bicara dengan robot."

"Satoru, kenapa banyak sekali, ku kira hanya satu orang?" Bisik (y/n).
"Orangtuaku tahu aku sedang menjalani pemulihan, mereka sengaja mengirim beberapa pelayan dari klan untuk mengurus rumah ini. Meski sudah ku bilang tidak perlu berlebihan."
"Jika hanya membereskan rumah dan memasak, aku juga bisa."
"Itu bukan tugasmu, Aku tidak ingin membebani. Tugasmu dirumah ini adalah menemaniku di kamar." Bisik Gojo.
(Y/n) merespon dengan memutar bola matanya.

Tiba-tiba datang salah satu pelayan dan menghampiri Gojo.
"Gojo-sama. Saya mendapat pesan, ibu dan ayah anda akan berkunjung."
"Haa?, kapan?" Tanya Gojo masih santai.
"Hari ini, mereka memutuskan untuk makan malam."
"Mendadak sekali?!"
"Mereka mencoba mengabari anda, tapi mereka bilang anda tidak meresponnya." Jawab pelayan itu.

(Y/n) yang kebingungan melihat tingkah Gojo terdiam.

"Baiklah, siapkan saja untuk kedatangan mereka."
"Baik." Jawab Pelayan.

"Kau sudah selesai?" Tanya Gojo pada (y/n) yang tiba tiba saja nada bicaranya berubah menjadi lembut.
"S-sudah. Satoru, apa aku harus pergi?"
"Kau tidak ingin bertemu keluargaku?"
"K-kau mau? Apa tidak masalah?" Tanya (y/n) ragu ragu.
"Memangnya kenapa?" Gojo heran.
"Mereka belum tahu tentang kita kan?"
"Justru itu aku akan memberitahunya."

Gojo kembali ke kamarnya dan berniat untuk mandi. (Y/n) mengikutinya karena ingin bertanya sesuatu.
"Kenapa? Sepertinya kau tidak suka keluargamu datang?" Tanya (y/n) sembari duduk di pinggiran kasur.
"Tidak, bukan begitu. Sebenarnya.."
"Kenapa?"
"Sebenarnya, di umurku yang sekarang, keluargaku selalu menyuruhku untuk segera menikah dan melanjutkan klan."
"M-MENIKAH?!"
"Maka dari itu, aku tidak pernah bilang bahwa aku memiliki hubungan denganmu. Mereka akan menyuruhku mempercepat menikah."
"Lalu kenapa? Kau tidak ingin menikah meski denganku?" Tanya (y/n) pelan.

Gojo yang melihat mimik gadis itu berubah, menarik tangannya.
"Kau salah. Jika ada perempuan yang ingin ku seriusi, itu hanya dirimu."
"Lalu?"
"Aku tidak ingin membiarkanmu merelakan klan ashira. Aku tahu itu sesuatu yang penting bagimu."

(Y/n) terbelalak mendengar pernyataan Gojo.
"Kau serius? Karena itu?"
"Iyaa, jika kau menikah denganku, kau akan merelakan klan mu, dan tidak dapat melanjutkan kembali klan ashira yang baru." Jawab Gojo.

(Y/n) tersenyum karena hal itu bukan sesuatu yang penting baginya.
"Kau tahu? Terkadang aku lega karena tidak membunuh Zyrin. Jika alasanmu adalah karena klan ashira. Aku sudah memikirkan itu dari lama. Aku tidak ingin menjadi penerus klan."

Gojo memandangi gadis itu serius.
"Pasti ada alasan mengapa orangtuaku menyembunyikanku dan menghapus nama Ashira dari nama depanku. Dan sudah kuputuskan aku tidak ingin menjadi penerus klan sudah sejak lama." Lanjut (y/n).

"Kau seriuss?" Tanya Gojo.
(Y/n) mengangguk.

"Kenapa kau tidak pernah bilang?" Tanya (y/n).
"Aku khawatir kau masih perlu waktu untuk memikirkannya. Apalagi setelah kejadian yang baru saja terjadi."

"Mungkin klan ashira memang penting untukku. Tapi, itu hanya sebatas aku ingin tahu apa yang terjadi. Aku tidak ingin menjadi penerus klan."
"Darah klan murni ashira ada dalam dirimu. Dan kau adalah anak dari pendiri klan." Jawab Gojo.
"Jika hanya mewarisi klan, Zyrin juga dapat melakukannya. Keinginannya untuk menumbuhkan kembali klan adalah sebesar keinginan Zach. Aku tidak ragu padanya."

"Kau yakin?"
(Y/n) mengangguk.

Gojo memeluk gadis itu dengan lega.
"Kau akan bertemu mereka. Maaf jika mereka akan sering membahas mengenai kelanjutan klan."
"Tidak masalah, kau adalah pewaris six eyes dan penerus klan. Beberapa misi yang membuatmu hampir mati pasti membuat mereka khawatir." Jawab (y/n).

Gojo kembali memeluk gadis itu dengan erat. Keduanya memutuskan untuk mandi dan menyiapkan persiapan.

Seperti biasa, Gojo sengaja memancing (y/n) untuk mandi bersama.

...

T
B
C

Bau bau happy end kaannn, apa gamau dibuat happy end?☹️

Abis ini bisa ditebak bakal ada apa😌🔞

Enjoy~

Jangan lupa Vote biar makin semangat nulis🤍

Weakness || Gojo Satoru x Reader Where stories live. Discover now