The seven deadly sin's
Pride [kesombongan]
Greed [ketamakan]
Envy [iri dengki]
Wrath [amarah]
Lust [nafsu]
Gluttony [kerakusan]
Sloth [kemalasan]
Segala kisah mengenai manusia-manusia yang mewakilkan ketujuh dosa besar paling berbahaya.
‼️ WARNING ‼...
Iringan piano mengalun mendayu-dayu, di tengah mansion mewah milik salah seorang bangsawan.
Lelaki itu, pianis dengan jarinya yang lihai memainkan Moonlight Sonata No.4, membuat kagum siapun yang mendengarnya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Min Yoongi, adalah pria bermata sipit dari negeri yang nun jauh di sana. Bertemu dengan Earl Sean de Monfort, seorang Earl dari Kerajaan Inggris. Yang berhutang budi karena Yoongi pernah menolongnya saat berlayar di atas kapal.
Yoongi saat itu adalah seorang kru bebas yang bekerja untuk kapal keluarga De Monfort. Saat badai datang, Earl Sean hampir saja jatuh tenggelam kedasar laut. Namun Yoongi memilih untuk lompat di tengah badai dan menolongnya.
Earl Sean memutuskan untuk membawanya ke mansion miliknya, karena bakat bermusik Yoongi yang luar biasa.
Earl Sean memang terkenal sebagai bangsawan yang rendah hati, tidak seperti bangsawan lain yang biasanya culas dan angkuh. Earl Sean tak pernah memandang ras maupun kasta, beliau adalah orang yang sangat dermawan dan dicintai rakyat sekitarnya.
Di sini lah Yoongi sekarang. Sehari-harinya bermain musik untuk keluarga De Monfort, di mansionnya yang mewah. Yoongi merasa tersanjung, tak biasanya seorang berdarah Asia sepertinya diperlakukan sebaik ini.
Sebelumnya Yoongi hanyalah pengelana, yang berpindah dari negeri satu ke negeri lainnya. Menjual kemampuan bermusiknya pada siapun yang mau mendengar.
Sebagian negeri di Eropa sudah ia singgahi, kebanyakan dari mereka memandang sebelah mata kemampuan Yoongi—karena ia berdarah Asia.
Namun di mansion ini—mansion milik keluarga De Monfort, Yoongi bisa bermusik sesuka hatinya. Menyenangkan pendengarnya adalah tujuan Yoongi bermusik. Dan itu di terima ramah oleh para menghuni mansion ini.
Yoongi sangat bersyukur.
Belum lagi hari ini—adalah hari spesial, kedatangan anak bungsu keluarga De Monfort. Empat bulan lamanya Yoongi berada di mansion ini, dan ini adalah kali pertamanya bertemu dengan si bungsu.
Gadis itu tiba.
Surai keemasannya yang menggelombang indah, dengan netra hijau segar layaknya buah zaitun, kulitnya putih pucat berbintik. Anggun, cantik, dan menawan sangat menggambarkan seorang aristokrat sejati.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
