16.Hari Minggu

10.8K 960 10
                                    

Haii gaesss
Met pagi siang sore ato kapan pun kalian baca cerita ini

Yuhuuuu
Part 16 update.
Makasih yang udah setia Sampek sini, moga dapet jodoh yang setia juga 🤗

Btw nanya dong
Bagusan cover sekarang ato dulu?
Jawab cepetan !!!!

Sekian guys

Kalo ada typo tandain

Happy reading sayang.....








Pukul setengah enam pagi, Zia sudah terbangun dari tidurnya, sekarang hari Minggu gadis itu berencana untuk joging di pagi hari.

Dengan pakaian olahraganya gadis itu keluar kamar, berjalan menuju balkon rumahnya, hendak mengintip kegiatan tetangga depan rumahnya.

Dari sini ia bisa melihat anak sulung keluarga Dirgantara sedang berolahraga di halaman rumahnya, Zia tertegun di tempatnya, fokus dengan apa yang di lihatnya, melupakan rencananya yang hendak lari pagi.

Sepuluh menit Zia berdiri di tempatnya sambil sesekali memainkan handphone di genggamannya. Gadis itu buru buru beranjak tatkala melihat tetangganya tersebut membuka gerbang rumahnya.

Turun ke bawah dengan sedikit berlari mengabaikan orang orang rumah yang menatapnya aneh

Keluar dari gerbang, Zia tidak terlambat ia melihat laki laki itu juga baru saja menutup gerbang.

Sungguh Zia merasa konyol dengan apa yang di lakukannya saat ini, tak beda jauh dengan yang dulu di lakukan waktu SMA, hanya saja yang sekarang Zia melakukannya tidak seagserif dulu

"Pagi Rey" sapa Zia ramah, lagi pula Reyhan sudah bisa bersikap biasa saja dengan dirinya kan?

Reyhan tersenyum tipis membalas sapaan Zia "mau joging juga?" Tanya Reyhan

Zia mengangguk

"Bareng?" Tawarnya

"Boleh" sahut Zia

Sumpah demi apa, Zia lari pagi bersama Reyhan? Jika teman teman SMA nya tahu pasti akan heboh

Seorang Reyhan akhirnya mau menerima Zia, mungkin itu yang akan terlintas di pikiran mereka jika sampai mengetahui tentang hal ini

Zia pikir ia akan berlari beriringan dengan Reyhan, dugaannya salah, Reyhan malah mendahuluinya, berakhir lah Zia di belakang laki laki itu mengikutinya.

Mengelilingi komplek perumahan mereka yang sangat luas, demi apa Zia lelah, hendak berteriak memanggil Reyhan dan mengatakan ia tak bisa jika lanjut berlari. Namun Zia urungkan, memangnya laki laki itu akan peduli?

Memilih berhenti dan duduk di pinggir jalan, sementara itu Zia membiarkan Reyhan berlari lebih jauh.

Zia mengambil ponselnya, mengambil beberapa gambar dirinya dan memposting di snapgram yang ia close friend.

"Zi!!!" Seseorang memanggilnya

Zia menoleh dan mendapati Reyhan berjalan pelan ke arahnya "gue nyariin lo anjir, gue pikir lo ilang" ucap Reyhan

"Sorry, gue capek makanya berhenti" sumpah Zia tak menduga laki laki itu akan berbalik mencarinya.

Reyhan berkacak pinggang, nampak laki laki itu kesal dengan Zia "bilang kek biar gue ngga panik lo ilang"

Zia tak salah dengar kan? Reyhan mengkhawatirkannya? "Lo khawatirin gue?" Tanya Zia berani

Reyhan mengusap wajahnya kasar "halu lo" ucapnya ngejleb.

The Antagonist Change [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang