32

453 51 1
                                    

"Bibi Han, tolong buatkan sup ayam yang enak untuk Taehyun." Ujar Beomgyu sembari memotong buah-buahan yang sudah ia cuci.

"Baik Tuan Muda, Tuan Muda sendiri ingin sarapan dengan menu apa?"

"Aku juga ingin sup ayam saja, tolong buatkan kimbab goreng juga Bibi Han, karena Taehyun sedang sakit, jadi dia tak bisa membuatkannya untukku."

"Baik Tuan Muda, tapi bagaimana jika masakan yang saya buat tidak seenak masakan Nak Taehyun, Nyonya memberitahu saja bahwa masakan Nak Taehyun sangat enak." Beomgyu terkekeh sembari meletakkan buah-buahan yang sudah ia potong ke dalam mangkuk.

"Bibi, aku sudah memakan masakan Bibi sejak aku masih kecil, rasa masakan Bibi tidak perlu diragukan lagi."

"Baiklah, akan Bibi masakkan sup ayam ayam dan kimbab goreng yang paling enak."

"Kalau begitu aku akan pergi ke kamar untuk memberikan buah-buahan ini kepada Taehyun, Bi."

Cleck!


"Selamat pagi..." Taehyun tersenyum manis saat Beomgyu berjalan ke arahnya sembari membawa nampan berisi buah-buahan dan susu.

"Selamat pagi juga, hyung." Beomgyu segera meletakkan nampan yang ia bawa di nakas, lantas membantu Taehyun untuk bangun.

"Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" Tanya Beomgyu sembari menempelkan punggung tangannya ke kening Taehyun, plester yang ia tempelkan semalam pun sudah lenyap entah kemana.

"Aku sudah lebih baik hyung." Beomgyu mengangguk, demam Taehyun memang sudah turun, namun wajah pemuda manis itu masih terlihat begitu pucat.

"Kau sudah melepas plestermu sejak tadi?" Taehyun mengangguk, ia segera membuka mulutnya saat Beomgyu menyuapkan sepotong mangga kepadanya, manis.

"Demamku sudah turun hyung, jadi aku melepasnya."

"Kau masih berkeringat banyak, rambutmu sampai lepek seperti ini." Ujar Beomgyu sembari menyeka keringat di pelipis dan leher Taehyun menggunalan handuk kecil yang memang sudah ia sediakan sejak semalam.

"Tapi aku merasa jauh lebih baik, hyung. Tubuhku berkeringat karena demamku sudah turun. Hanya saja tubuhku masih terasa sangat lemas, kepalaku juga masih pusing."

"Maka dari itu, kau harus banyak istirahat, Bibi Han sedang memasak sup ayam untukmu, setelah itu kau harus minum obat dan kembali beristirahat."

"Bibi Han?" Tanya Taehyun kebingungan.

"Iya, dia adalah pelayan yang sudah melayani keluargaku, bahkan sebelum aku lahir, dia adalah salah satu pelayan kepercayaan Nenek. Apa kau lupa? Nenek mengirim pelayan untuk membersihkan apartemen ini." Taehyun mengangguk mengerti.

"Tapi apa aku masih boleh memasak?" Beomgyu mengangguk mantap, Taehyun memang sangat suka memasak dan mencoba berbagai resep baru. Dan Beomgyu tak akan akan pernah bosan memakan masakan Taehyun.

"Tentu saja, tapi setelah kau sembuh. Bibi Han hanya akan membersihkan apartemenku, jadi kau memang harus memasak untukku setiap hari. Karena saat ini kau sedang sakit, jadi Bibi Han yang memasak." Taehyun mengangguk lucu.

"Baiklah, saat kesehatanku sudah pulih, aku akan memasak makanan yang enak untuk hyung." Beomgyu tersenyum dan mengangguk sambil mengelus surai Taehyun.

"Kenapa hyung belum bersiap untuk sekolah?" Tanya Taehyun saat menyadari bahwa Beomgyu masih memakai baju rumahan.

"Menurutmu untuk apa aku datang ke sekolah jam 6 pagi?" Taehyun langsung melirik jam didinding.

"Oh ya hyung, tubuhku terasa lengket, bisakan hyung membantuku ke kamar mandi? Aku ingin mandi." Ujar Taehyun tak enak, sebenarnya ia juga tak suka merepotkan orang lain, namun kedua kakinya memang masih terasa lemas.

Hurt [Beomtae]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ