1

7.3K 522 38
                                    

Happy reading

***



Mansion Wang, dimana tempat tersebut terletak  sedikit menjauh dari keramaian, dengan dikelilingi oleh perbukitan yg masih asri dan alami

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Mansion Wang, dimana tempat tersebut terletak sedikit menjauh dari keramaian, dengan dikelilingi oleh perbukitan yg masih asri dan alami. Suatu hunian yg begitu ideal untuk seseorang yg tidak menyukai keramaian.

Seperti pagi biasanya, dimana matahari masih terbit dari timur, dan mulai memancarkan sinarnya untuk menerangi bumi yg awalnya gelap menjadi terang benderang. Sinar hangatnya mulai menembus masuk ke sela-sela tirai yg menutupi jendela kaca tersebut membuat si pria pemilik kediaman tersebut terganggu hingga akhirnya terbangun.

Dengan menggunakan masih bathrobenya, pria itu menuruni tangga lantas menuju ruang makan, dimana meja panjang tersebut hanya menyediakan tiga menu sederhana dengan secangkir kopi hitam tanpa tambahan gula. Di depan meja yg besar itu, pria tersebut duduk sendiri sambil menikmati menu sarapannya, sepertinya kesendirian adalah hobinya, karena pria itu terlihat begitu menikmati sesi sarapannya yg terkesan sunyi dan sepi.

"Tuan," seorang butler datang menghampirinya dengan membawa sebuah telepon.

"Hem?"

"tuan besar menghubungi anda. Apa anda ingin mengangkat panggilannya." Beritahu sang butler. Pria itu pun mengangguk dimana sang butler mulai menekan tombol hijau yg kemudian ia berikan pada pria tersebut.

"Cepat datang ke kediaman utama, ayahmu sakit." Suara wanita menyapa inderanya, dan dengan lugas menyampaikan maksudnya.

"Mn." Pria itu menjawabnya hanya dengan deheman, lalu kembali menutup sambungan tersebut.

"Siapkan mobil." Perintahnya pada sang butler yg langsung dilaksanakan.

.
.
.

"Uhuk... uhukkk... apa dia sudah datang?" Seorang pria tua terbaring diatas ranjang dengan wajah yg pucat, sepertinya darah sudah tidak mengaliri wajah pria itu lagi.

"Tuan muda baru saja tiba." Ujar bibi Lu yg membuat pria itu senagaja mengencangkan suara batuknya agar didengar oleh sang putra.

Pintu diruangan itu terbuka, dimana menampilkan sosok pria tampan dengan sorot mata tajam seperti elang.

Pintu diruangan itu terbuka, dimana menampilkan sosok pria tampan dengan sorot mata tajam seperti elang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
My Beloved Wife. (End In Pdf)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora