7

2.8K 413 56
                                    

Happy reading

***




Tok... tok... tok...

"Tuan, sarapannya!" Suara ketukan pintu yg disusul panggilan seseorang dari balik pintu membuat Wang yibo terbangun. Wang yibo pun segera bangun kemudian melirik jam yg berada diatas nakas, dimana benda tersebut menunjukkan pukul 06.30 pagi. Wang yibo sedikit mengucek matanya sebelum turun dan menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah.

Sebenarnya hari ini adalah akhir pekan, sehingga seperti biasanya pria itu memang sengaja akan bangun sedikit lebih siang. Tapi, niatnya itu justru digagalkan oleh penghuni baru dirumahnya.

"Tumben sekali kau bangun terlambat?" Tanya Xiao zhan ketika Wang yibo membuka pintu kamarnya untuk keluar. Keduanya memang sudah resmi menikah, tapi mereka tidak tinggal dikamar yg sama. Wang yibo dilantai atas, dan Xiao zhan menempati kamar tamu yg berada dilantai bawah. Sedikit aneh memang, tapi para pelayan dikediaman Wang tidak akan berani berani untuk menanyakan itu, mereka dibayar untuk bekerja mengurusi rumah, bukan mengurusi urusan pribadi majikan mereka.

"Akhir pekan biasanya aku bangun agak siang." Beritahu Wang yibo sambil berlalu menuruni tangga untuk menuju ruang makan.

"Oh, maaf. Aku tidak tau." Xiao zhan sedikit menyesal. Wang yibo tidak menanggapinya, pria itu segera menarik kursi dan duduk.

"Ini?"

"Ah, ini aku yg memasak. Kata kepala pelayan kau tidak begitu suka makanan yg pedas dan berminyak. Jadi aku memasak ini." Jelasnya. Setelah mendengarnya, pria itu tampak tidak mempermasalahkannya dan mencicipi menu baru tersebut.

"Bagaimana?" Xiao zhan bertanya antusias, ia ingin mendengar komentar pria itu tentang hasil masakannya. Xiao zhan memang tidak begitu ahli dalam memasak, tapi pengalaman kerjanya di beberapa kedai membuatnya sedikit memiliki keterampilan tersebut, dan kali ini ia mempraktekannya saat ini.

"Lumayan,"

"Hanya itu?" Xiao zhan tidak puas.

"Rasanya memang lumayan. Ini tidak begitu enak, dan juga tidak begitu buruk." Ucap Wang yibo sambil mengunyah, dan itu membuat sang butler sedikit terperangah, lantaran biasanya tuannya itu menerapkan peraturan dilarang bicara saat makan, tapi sekarang dia sendiri yg melanggar. Suasana meja makan pun jadi terasa lebih hidup, dan itu berkat kehadiran Xiao zhan, sosok nyonya baru bagi mereka.

"Padahal aku sudah capek-capek memasak dari tadi pagi dan kau hanya mengomentarinya lumayan. Menyebalkan." Xiao zhan cemberut, ia kecewa berat.

"Lagipula siapa yg menyuruhmu memasak. Ada pelayan yg biasa melakukan itu." Wang yibo tak terima jika ia disalahkan.

"Sekarang kan aku istrimu, jadi semua kebutuhanmu harus aku yg melayani, bukan mereka." Bantahnya, Xiao zhan sangat mendalami perannya sebagai istri sang presdir Wang.

Wang yibo baru saja akan membantahnya, tapi ia urung ketika mengetahui bukan hanya mereka berdua yg berada diruangan ini.

"Terserah." Wang yibo tak ingin ambil pusing, dan memilih melanjutkan makannya.

Sesi sarapan pun telah usai, Xiao zhan segera bangkit untuk membereskan meja dari bekas makan keduanya, tapi Wang yibo mencegah.

My Beloved Wife. (End In Pdf)Where stories live. Discover now