Tujuh

223 31 2
                                    

Biasakan vote sebelum membaca!

***

Sebenarnya, apa itu cinta?

Disaat orang-orang berkata bahwa cinta itu indah.

Cinta itu bahagia.

Cinta itu sukacita.

Cinta itu saling menyayangi.

Kenapa cinta yang Lisa alami adalah rasa kecewa?

Kecewa akan dirinya yang mencintai cinta milik orang lain.

Kecewa akan dirinya yang tak bisa menghilangkan rasa cintanya pada sosok indah milik orang lain.

Kecewa akan dirinya yang kini hanya bisa diam ketika melihat cintanya bahagia dengan orang lain.

Sebenarnya, apa itu cinta?

Kenapa yang Lisa rasakan semenyakitkan ini?

***

Pagi itu, suasana di meja makan sangatlah kikuk.

Lisa dengan rasa sakitnya karena Hanbin kembali menatapnya dingin, Rose dengan rasa malunya karena Lisa melihatnya dalam posisi intim dengan Hanbin, dan Hanbin? Entah apa yang dirasakan lelaki bangir itu. Sedari tadi, ia hanya diam.

Di tengah suapannya, Lisa diam-diam melirik ke arah Hanbin.

Kakak iparnya hanya diam, tapi kenapa bisa membuat jantungnya berdebar seperti ini?

Dan ketika tatapan mereka bertemu, Lisa bersumpah ia selalu tak suka saat tatapan dingin itu ia terima.

Hanbin pernah menatapnya hangat, lelaki bangir itu pernah menatapnya penuh cinta.

Ting Nong

Semua atensi mereka teralihkan ke arah suara bel.

"Biar aku yang buka." Rose berdiri dari duduknya.

Sepeninggalan Rose, suasana canggung tercipta. Lisa tak berani mengangkat kepalanya barang sedikitpun dan hanya berusaha terlihat menikmati sarapannya. Padahal, kenyataannya suap demi suap yang ia makan terasa hambar karena perasaanya yang sedang tak baik-baik saja.

Kenapa Hanbin bisa terlihat baik-baik saja di saat Lisa tidak?

"Jaehyun yang datang." Rose datang dengan seorang lelaki berkulit putih di belakangnya.

Lisa sedikit melihat ke arah Hanbin, ia penasaran bagaimana reaksi kakak iparnya itu saat Jaehyun datang.

Tapi, apa yang ia dapat?

Hanbin terlihat biasa saja. Lelaki bangir itu bahkan masih sibuk dengan sarapannya.

"Aku sudah selesai." Lisa berdiri dari duduknya. "Aku pergi sekolah dulu ya, kak." Gadis itu mulai berpamitan. "Ayo, Jae." Ajaknya.

Di tengah perjalanan, Lisa berusaha mati-matian untuk menahan air matanya.

Hanbin bahkan tak memintanya untuk berangkat bersama lagi.

***

"Kemarin kemana?"

Begitu Lisa sampai di kelas, kata pertama yang Jisoo ucapkan adalah sebuah pertanyaan dengan nada introgasi yang kental.

"Ada urusan." Jawab Lisa seadanya. Ia sedang tak mood, sungguh.

Jisoo menatap sahabatnya dengan intens. Lisa masih tak ingin bercerita rupanya.

"Aw!"

Atensi Jisoo beralih pada sosok lelaki tan yang baru saja menyentil kening Lisa.

"Apa-apaan, sih?!" Seru Lisa tak terima.

BROTHER IN LAW Ver.2 - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang