Sang Gadis

722 10 0
                                    

"Siapa dirimu?" Morgan bertanya sambil melangkah mendekat. Ia terpaku, tidak berkedip.

Gadis itu terkejut dan berbalik, menatap pria yang pernah dilihatnya. "Kau. Siapa dirimu?"

"Morgan. Sang Paladin." jawab Morgan sambil terus mendekat.

"Kau yang datang untuk Batu Bulan."

Morgan mengangguk. "Dan kau yang menangis waktu itu."

Gadis itu mengangguk. Ia menengadah saat Morgan berdiri menjulang di hadapannya dan menatapnya lekat-lekat dalam diam.

"Mereka memanggilmu apa?"

"Giok."

Morgan membelai wajah Sang Gadis dan mendekatkan diri. Bagaikan tersihir, tanpa malu-malu nafasnya berhembus di telinga Sang Gadis dan bibirnya mendarat di leher Sang Gadis.

Giok pernah berbaring dan melayani lelaki namun ini pertama kali perutnya terasa tergelitik. Tanpa sadar ia melakukan hal yang sama terhadap Sang Paladin. Kecupan Sang Paladin terasa hangat di kulit lehernya dan perlahan bibir mereka bersentuhan.

Kerah gaun Giok melorot dan tergantung di lengannya, menampilkan punggungnya yang halus. Tangan Morgan terasa kasar saat menarik gaunnya, membuat kain tipis itu meluncur turun dan menggantung di pinggang.

Payudara Sang Gadis terpantul keluar dengan tonjolan puting coklat muda menantang. Jarinya meraba, memelintir pentil mungil yang membuat Sang Gadis mencengkram lengannya. Ketika kepala Sang Gadis bersandar, jarinya bergerak turun menyentuh selangkangan Sang Gadis.

Giok bergumam lirih dan terkesiap kala jari Sang Paladin menyelinap masuk, menempel di kelentitnya. Tubuhnya menggeliat, dirasakannya kekuatan Sang Paladin saat jari itu digetarkan dan birahinya tersulut. Saat kakinya tak mampu lagi menopang, Sang Paladin berhenti dan menatap wajahnya yang merah merona. Ia menggenggam kain tipis yang membalut tubuh Sang Paladin dan perlahan menariknya lepas.

Morgan yang telanjang bergerak berlutut sambil menarik kain tipis yang meluncur turun dari tubuh Sang Gadis. Bibirnya mengecup samar pusar Sang Gadis dan turun menghirup harus samar yang menguar dari rambut kemaluan gadis itu.

Purnama di LautanWhere stories live. Discover now