Hello, Ex - Boss - 8

20.4K 2.3K 75
                                    

Yuhuu update lagi🥰🥰

Yuhuu update lagi🥰🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cakrawala menepati janjinya dengan pulang lebih awal. Menemani dan menjaga Sinar sampai akhirnya bergantian dengan orang tuanya lagi. Cakrawala pergi saat malam hari untuk bertemu teman-temannya. Bukan cuma sebatas ketemu dan nongkrong, tapi mau membahas hal penting.

Sekarang Cakrawala sedang berdiri di depan kelab malam. Dia mendengar suara marah-marah dan umpatan kasar dari sosok di sampingnya. Tidaklah sulit mencari wajah Revino dari copy-an Kartu Keluarga milik Sinar. Orang yang misuh-misuh adalah Revino, yang protes karena tidak diizinkan masuk. Cakrawala menyebarkan wajah Revino ke seluruh kelab malam di Jakarta, yang mana kebetulan dia kenal hampir seluruh pemiliknya. Kalau pun tidak kenal, teman-temannya yang lain kenal. Khusus kelab malam Jack Black ini, dia kenal dengan pemiliknya.

Melihat cara Revino marah-marah sudah menunjukkan bahwa laki-laki itu tempramen dan kasar. Tak mau pusing, Cakrawala masuk ke dalam kelab malam, mencari teman-temannya yang sudah berkumpul. Memilih menjauhi bisingnya suara musik, Cakrawala meminta ruang khusus yang tidak begitu ramai dan bisa mengurangi suara berisik dari luar.

"Bos kita udah datang, nih," sambut Blue dengan lantang.

Ruangan yang didatangi Cakrawala kedap suara dan suara dari luar tidak begitu terdengar. Selain Blue, ada pula Pilar, Century, dan Mercurius. Khusus satu ini, Bara tidak mau datang. Bara paling anti datang ke kelab malam karena suara bisingnya. Jadi, kalau mau ketemu Bara di mana pun tidak masalah asalkan bukan kelab malam.

"Cakra kalo disambut mah makin songong. Nggak bakal dibales. Cuekin aja," celetuk Pilar.

Cakrawala geleng-geleng kepala. "Napas dulu, dong. Baru juga sampai. Gue duduk dulu."

"Duduk-duduk sambil lihat perempuan di luar, ya?" timpal Mercurius.

"Itu mah lo, Meri. Cakra nggak genit kayak lo. Kalo ada penghargaan laki-laki setia sepanjang masa, Cakra pemenangnya," serobot Blue seraya mengambil vodka miliknya, lalu meneguknya dalam sekali teguk.

"Century, dong, setia sepanjang masa. Dia udah pacaran sebelas tahun sama Dream." Mercurius menepuk pundak Century cukup mantap. Yang ditepuk cuma geleng-geleng sambil senyam-senyum. "Anyway, gimana keadaan istri palsu lo? Dia baik-baik aja?"

Pandangan Cakrawala langsung tertuju pada Blue. Laki-laki itu angkat tangan seolah tidak tahu apa-apa. Cakrawala belum cerita sama Blue mengenai kepura-puraan Sinar menjadi istrinya. Bara mulutnya tidak ember. Jadi, dia langsung tahu kalau Blue tahu dari Derama, yang notabene suaminya Asia. Sepupunya itu menikah dengan sepupunya Blue. Tidak perlu heran kalau Blue tahu dari Derama atau pun Asia. Keluarga mereka sangat dekat.

"Derama yang cerita. Gue mah cuma iya-iya, eh, tapi keceplosan tadi. Meri nyumpahin gue bubar sama ayang kalo nggak cerita," aku Blue akhirnya.

Lihat, kan? Memang Blue pelakunya. Cakrawala sudah tidak kaget. Kalau ada penghargaan mulut terember sepanjang abad, maka Blue pemenangnya. Blue mana bisa menahan diri tidak keceplosan?

Hello, Ex-Boss! (OPEN PRE-ORDER)Where stories live. Discover now