Dunia tak berpihak.

931 134 127
                                    

__

"Tuhan, kapan aku bahagia nya?"

_


Enjoy!

Windu bangun dari tidurnya setelah mendengar suara berisik di dalam kamarnya, bahkan kasurnya bergoyang-goyang seperti ada gempa.

"Bangun lo!"

Windu mendengus kesal ketika melihat Ej yang meloncat-loncat di atas kasurnya dan Ray yang terus berteriak membangunkan dirinya. Mereka kesini karena perintah dari Airin, mereka di beri perintah untuk menemani Windu agar tidak merasa sepi di rumah, sementara Airin pergi bekerja walaupun ini weekend.

"Enyah lo berdua dari kamar gue!"

"Bangun dulu lo, Mami nyuruh sarapan!" Perintah Ray.

Daripada membuat dua anak manusia ini semakin berisik, lebih baik Windu segera bangun dan pergi mandi, apalagi Mami Naya sudah menunggu nya untuk sarapan.

"Mama gue kemana?"

"Mama Airin pergi kerja."

Selain Windu yang memanggil orang tua Frederick sibling's dengan sebutan Mami dan Papi, Eugene dan Ray juga memanggil Airin dengan sebutan Mama, Airin yang memintanya, dan berlaku hari ini.

"Mandi sono anjir, gue mau pulang dulu ehek." Ucap Eugene sambil berlari meninggalkan Windu, di susul ray.

"Bangsat Kalian! Udah ngacak ngacak kamar gue, terus pergi gitu aja, sialan emang."

Di luar sana Eugene dan Ray terbahak sambil menutup gerbang rumah Windu.

"Kalian abis ngapain?"

Ray dan Ej terlonjak kaget ketika bahu nya di tepuk, mereka langsung berbalik melihat siapa pelaku itu.

"Ci! Kaget tau!" Protes keduanya ketika melihat Giselle yang tersenyum tanpa dosa.

"Hehe maaf, jadi kalian habis ngapain?"

"Bangunin Windu, di suruh Mama Airin. Cici abis jogging, ya?"

Giselle mengangguk, "Iya bareng Yeji, Hema sama Karina. Mereka lagi ke minimarket dulu, nanti nyusul kesini."

Kedua mata pria itu berbinar ketika nama sang kekasih di sebut.

"Asik ada ayang!" Seru keduanya.

"Kalian belum mandi?" Tanya Giselle ketika melihat penampilan kedua adiknya ini terlihat seperti baru bangun tidur.

"Enak aja! Gue udah mandi ya ci!" Protes Ray dan di angguki oleh sang adik.

"Maaf deh, abisnya kalian cuman pake kaos putih sama celana basket aja, mana kembaran lagi. Minimal celananya ganti lah, masa gak malu mau ketemu sama ayang-ayang nya."

"Halah, kita tuh harus tampil apa adanya ci. Gapapa pakaian gini doang, yang penting wangi plus ganteng." Pede Eugene sambil merangkul Giselle.

"Iya deh, terserah kalian. Eh Windu disini?! Aku baru ngeh." Ucap Giselle ketika melihat Windu membuka gerbang rumahnya.

Laki-laki itu sudah selesai dengan urusan mandi nya dan ya berpakaian persis seperti Frederick sibling's.

Sewindu✔️Where stories live. Discover now