8. Tentang si gadis mata teduh

3.4K 223 4
                                    

♡ 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂, 𝒆𝒏𝒋𝒐𝒚 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 ♡

---

Satria Pov On.

Beberapa tumpukan berkas yang ada dimejaku perlahan mulai ku selesaikan. Pagi tadi Bella yang merupakan sekretarisku memberiku beberapa schedule yang harus aku selesaikan hari ini, salah satunya adalah pembuatan video untuk pengenalan profilku sebagai Direktur Utama Widhitama Corps yang baru.

Bella memberikan beberapa referensi tempat yang akan menjadi tempat pembuatan videonya. Video tersebut akan ditampilkan dalam sosial media milik Widhitama Corps, seperti youtube dan Instagram.

Taman dekat Cafetaria bawah menjadi salah satu referensi tempatnya. Bella bilang disana pencahayaan dan estetika tempatnya cukup menarik. Setidaknya lebih baik daripada berada di studio indoor yang berada di lantai atas.

Kalau disini aku cukup bisa menghirup sejuknya udara dicuaca mendung pagi ini.

Jakarta masih sama, hujan masih sering melanda. Beda dengan Seattle atau California yang sempat aku tinggali selama menempuh Pendidikan dulu, aku lebih sering bertemu dengan Salju disana.

Dingin dan menyenangkan, seperti gadis yang bersamaku semalam.

Pertemuan kami memang bisa dibilang bad impression, aku yang tak sengaja menabraknya, lalu dia marah. Aku akui itu kesahalanku. Jika saja waktu itu aku tidak terlalu buru-buru, aku bisa mengucapkan kata maaf mungkin.

Setelah 5 kali bertemu dengan gadis itu, aku bisa menarik kesimpulan bahwa gadis itu memiliki sifat cukup dingin dengan orang baru.

Ia akan mudah berbaur setelah mendapat beberapa kali pertemuan. Semalam bisa dibilang pertemuan kami cukup dalam kondisi baik.

Dan entah dorongan dari mana aku bisa mengajaknya untuk menemaniku makan malam. Dan faktanya ternyata keluarga gadis itu tepatnya Ayahnya adalah teman baik Ayah semasa kuliah dulu.

Dan semalam ia menghadiri acara dirumah karena menggantikan Ayahnya yang tak bisa hadir karena tengah sakit.

Tatapan matanya sama seperti 'dia', teduh dan menenangkan.

"Permisi Pak Satria, crew dan tim sudah siap. Bapak bisa mulai bersiap sekarang." Ucapan Bella membuyarkan lamunanku.

Aku mengangguk lalu masuk kedalam kamar pribadi yang ada di ruanganku, mengganti jasku dan merapikan rambutku yang sedikit berantakan.

Lalu setelahnya aku turun kebawah bersama dengan Tomi dan Bella disampingku.

Kehadiran Tomi dan Bella benar-benar membantu pekerjaanku disini. Aku masih beradaptasi dengan banyaknya tanggung jawabku disini. Beda dengan perusahaan milikku sendiri, masih berada di tingkat bawah, jadi tanggung jawab masih tak begitu banyak.

"Ini yang bikin Video cuma saya saja Bel?," tanyaku.

Bella mengangguk, "Iya Pak, cuma perkenalan singkat aja kok Pak. Sudah ada script nya juga yang disiapkan sama Tim Kreatif nya."

Tomi melirikku, "Grogi ya Pak?," tanya nya.

Aku terkekeh, "Bisa dibilang begitu, saya tidak terbiasa berada didepan kamera."

Tidak, aku bukan demam panggung atau apa. Hanya tidak terbiasa saja, takutnya gesture yang aku berikan jadi kaku.

"Pantesan instagram Bapak banyak followers tapi foto Bapak cuma 2 aja, isinya foto pemandangan semua."

CAN I BE HIM?Where stories live. Discover now