8. Icip-icip

2.8K 37 0
                                    

Pulau Dewata Bali menjadi pilihan Wilma dan Rafka untuk menghabiskan masa cuti menikahnya atau bisa di sebut honeymoon. Ya akhirnya Wilma lebih memilih Bali dibandingkan Jepang. Selain karena saat ini negri matahari terbit itu sedang musim dingin, masih ada perasaan tidak enak jika Wilma mengiyakan ajakan suaminya untuk berlibur diluar negeri. Pikirannya tentang rumah baru yang diatas namakan dirinya saja masih bingung bagaimana cara membalasnya, jadi dia memilih yang dekat saja.

Setelah mengikuti penerbangan paling pagi akhirnya mereka tiba juga di salah satu villa yang kemarin sudah Rafka pesan lebih dulu. Lagi-lagi mereka mendapatkan kamar dengan nuansa kamar pengantin, terlihat dari taburan kelopak bunga diatas ranjang dan dua buah handuk yang berbentuk angsa. Aduh jadi merinding lagikan gue. Guman Wilma seketika ingin pulang saat ini. Untuk mengusir rasa itu dia lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang merasa gerah setelah beberapa jam melakukan perjalanan. Sedangkan Rafka sudah terkapar di atas ranjang karena mengantuk.

Sekitar pukul 09.26 keduanya baru saja keluar dari hotel untuk pergi berjalan-jalan menikmati indahnya kota ini. Setelah merasa istirahatnya cukup, Wilma mengajak suaminya untuk berkeliling dia ingin berwisata kuliner lebih dulu sebelum mengunjungi destinasi wisata yang lainnya. Masih di sekitar penginapan mereka berhenti disebuah restoran yang menyuguhkan pemandangan pantai yang mempesona. Seenggaknya kalo bukan Jepang, Bali adalah pengalihannya. Ucapnya dalam hati merasa senang.

" Wil, kan tadi gue udah bilang jangan pakai yang sexy-sexy kenapa nggak di dengerin sih???" Protes Rafka kala melihat beberapa pasang mata terus memperhatikan istrinya.

" Sexy gimana lagi sih Raf?? Ini itu lebih baik daripada gue pakai bikini." Kesalnya pasalnya sebelum keluar dari hotel tadi mereka sempat berdebat soal pakaian milik Wilma, yang katanya terlalu terbuka.

" Paha lo umbar... Gue aja belum liat. Apalagi tuh belahan bikin mata nggak fokus aja." Jelas Rafka setengah kesal susah sekali dikasih tau istrinya.

" Lo aja kali yang nggak fokus," sindirnya dan kembali menikmati makanannya.

Iya termasuk gue, siapa coba yang nggak ser-seran liat belahan kaya gitu. Dumelnya dalam hati kesal mendengar jawaban Wilma. Pahamilah sedikit sekarang mereka sedang diluar jadi setidaknya Wilma bisa mengerti posisi Rafka sekarang sebagai siapa. Wajarkan kalo dia protes??

Lelah seharian berkeliling menikmati beberapa destinasi wisata yang paling dekat dengan penginapan mereka. Wilma langsung pergi mandi karena pakaiannya sudah basah akibat bermain air di tepi pantai dekat penginapan. Sambil menunggu istrinya mandi Rafka memilih untuk memesan makan malam agar dibawa ke kamarnya saja.

" Rafka mandi gih, jangan main ponsel mulu." Suruh Wilma dan memberikan sebuah handuk padanya.

" Wil, besok berenang dulu yuk bentar sebelum keluar. Gue izinin deh lo pakai bikini kan yang liat cuma gue." Tuturnya membuat Wilma langsung menatapnya heran.

" Lo mandi sana dulu." Balas Wilma enggan menanggapi ajakan suaminya, karena pikirannya sekarang malah ngelantur.

Pakai bikini depan Rafka?? Duh... Kenapa otak gue malah traveling sih. Maki Wilma menepuk-nepuk jidatnya mengusir pikiran kotornya. Bisa-bisanya dia membayangkan kejadian yang tidak-tidak saat berenang bersama suaminya, ya sebenarnya wajar tapi dia belum siap.

Selesai menikmati makan malamnya mereka hanya duduk terdiam di dalam kamar, mau pergi keluar tapi diluar sedang hujan ringan. Rafka meraih ponselnya yang berdering melihat siapa yang menelponnya, ternyata ibunya ingin mengetahui kabar anak dan menantunya.

" Udah ya bu, Rafka mau keluar." Tungkas Rafka bosan mendengarkan ocehan ibunya yang pasti akan berujung semoga cepat punya anak.

" Wilma, ini nggak ada niatan buat olahraga malam atau icip-icip gitu?? Udah jauh-jauh ke Bali hlo ini masa honeymoon rasa piknik SMA." Ujar Rafka serius memperhatikan istrinya yang sedang memakai skin care.

S E R U M A H 🏡Where stories live. Discover now