Bab 43

142 20 1
                                    

Dong Fang Qing Cang telah mengancam Anggrek Kecil dengan satu pernyataan dan kemudian tertidur. Dia tiba-tiba tidur cukup nyenyak, tetapi Anggrek Kecil sangat waspada sampai-sampai sangat bosan. 

Di pulau terpencil ini, sejauh mata memandang, hanya ada bebatuan karang. Bahkan sehelai rumput pun tidak bisa tumbuh. Anggrek Kecil berkeliling pulau dan harus kembali ke sisi Dong Fang Qing Cang. Dia melihat wajah Dong Fang Qing Cang yang sangat tampan sampai bosan dan muak karenanya. Jadi dia berbaring di samping Dong Fang Qing Cang dan tertidur dengan tenang.

Setelah satu malam dan di pagi hari sesudahnya, Anggrek Kecil terbangun dari sinar matahari yang cerah. Dia membuka matanya dan hampir dibutakan oleh sinar matahari. Batu karang berwarna gelap di sekitarnya juga mulai memanas mengikuti matahari setiap kali matahari terbit lebih tinggi. Anggrek Kecil menoleh untuk melihat Dong Fang Qing Cang yang sedang berbaring lurus di atas batu. Dia merasa ini tidak akan berhasil. Jika Dong Fang Qing Cnag kepanasan di sini, ketika dia bangun, dia akan menjadi iblis besar mayat kering. Berkeliaran di jalan seperti ini akan menakuti orang

Anggrek Kecil merenung sejenak bahwa sinar matahari akan lewat menuju arah bebatuan karang di pulau itu. Setelah meneliti dengan seksama, pada akhirnya ia menemukan sebuah gua batu yang dapat menghalangi teriknya sinar matahari dari segala arah. Dia kembali dan menopang lengan Dong Fang Qing Cang ke atas. Dia menarik dan menyeretnya menuju gua batu. Setelah selesai memindahkan Dong Fang Qing Cang ke daerah yang teduh, Anggrek Kecil kelelahan dan terengah-engah seperti anak anjing. 

Pakaian Dong Fang Qing Cang robek di berbagai tempat. Anggrek Kecil dengan sewenang-wenang melemparkannya ke tanah, mengabaikan posisi aneh dan rambut perak yang menutupi wajahnya, seperti mayat yang dibuang.

Tentu saja Dong Fang Qing tidak akan mengetahui hal-hal seperti itu, dan Anggrek Kecil tidak repot-repot memperhatikannya. Dia bosan sampai mati saat dia mengawasi Dong Fang Qing Cang untuk waktu yang lama. Dia melihat bahwa langit di luar matahari telah membentuk dua cincin, tetapi Dong Fang Qing Cang masih belum bangun. Dia menatap sepasang mata tertutup Dong Fang Qing Cang begitu dekat dan kemudian merasakan napas samar di hidungnya. 

Sebuah pikiran muncul bahwa mungkin dia tidak akan pernah bangun. Anggrek Kecil memandangi bebatuan karang di luar dan diam-diam merenung, pikiran Dong Fang Qing Cang benar-benar dipenuhi dengan perhitungan. Di pulau ini jika dia ingin menggali sebidang tanah untuk menguburnya, tidak akan mungkin. Dia merasa kebosanan sepanjang hari dan mengawasi Dong Fang Qing Cang bukanlah solusi. Dengan demikian, Anggrek Kecil mulai memikirkan hal-hal untuk menghibur.

Dia ingin pergi ke dekat laut untuk memancing, tetapi tidak memiliki pancing dan karena itu, dia menggunakan sepasang mata yang paling menakutkan untuk menatap tangan kiri Dong Fang Qing Cang dengan intens. Setelah itu, membuat gerakan ingin meremas leher Dong Fang Qing Cang dan menunggu anggrek tulang di sekitar tangannya menumbuhkan rotan kering. Sayangnya, tidak peduli berapa lama dia menakuti Dong Fang Qing Cang, anggrek tulang itu tetap tidak bergerak. 

Anggrek Kecil menjadi marah dan berdiri untuk menendang batu di depan Dong Fang Qing Cang. Namun setelah dia menendang, tulang anggrek di pergelangan tangan Dong Fang Qing Cang tiba-tiba bergerak dan menumbuhkan pohon rotan kering panjang yang berhenti di depan mata Anggrek Kecil karena hampir menembus bola matanya. Anggrek Kecil terkejut dan berdiri dengan bingung. 

Setelah beberapa saat dia kemudian mundur satu langkah dan berjongkok untuk mematahkan "ka"* rotan kering itu. Kemudian dia mengambil beberapa helai rambut panjang Dong Fang Qing Cang dan "mencabut akar dan ujungnya" untuk diikat dengan hati-hati dan diikat ke bagian atas pokok rotan.

*Suara gertakan.

Dia membawa pancing yang dia buat sendiri dari gua dan memilih batu di tanah yang dipenuhi dengan batu karang. Dia mengerahkan upaya dalam mengasahnya sepanjang pagi dan mampu membuat kail untuk dipasang ke joran. Joran yang dibuat sendiri oleh Anggrek Kecil ini berhasil diselesaikan dengan baik. Anggrek Kecil pergi ke tempat dengan batu karang di dekat pantai untuk menangkap beberapa kepiting dan menempatkan mereka di tepian batu untuk menghancurkan dan kemudian menyebarkan umpan ke seberang lautan. Dia mengambil beberapa untuk dipasang di kail dan kemudian duduk di tepi laut sambil menguap dan menunggu ikan menggigit kail.

Cang Lan Jue / Love Between Fairy And Devil / Demon KingWhere stories live. Discover now