01.

78.3K 6.4K 184
                                    

Tok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tok

Tok

Tok

Axel yang merasa mejanya diketuk dengan keras langsung mengangkat kepalanya.

Dahinya berkerut, menatap seorang wanita yang sedang berdiri di depannya dengan ekspresi serius.

"Bangun! Bos memanggilmu dan dia menyuruhmu membawa berkas yang dia minta kemarin" Titah wanita itu lalu pergi begitu saja.

'Hah? Berkas apa? dan di mana aku?'

Axel berdiri dan memeriksa setiap sudut ruangan lalu mengernyit heran.

"Kantor? Ini kantor kan?! Wah, sejak kapan aku punya sleepwalking sejauh ini?" Axel menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Axel, cepat! Bos sudah menunggumu di dalam!!"

Axel tersentak lalu menoleh ke orang yang meneriakinya dengan ekspresi bingung di wajahnya.

Tapi setelah itu dia melamun lagi. Dia benar-benar bingung. Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?

Terakhir kali dia berada adalah di kelas bersama Selly. Kemudian dia tertidur karena dia mengantuk. Tapi saat dia terbangun, dia sudah berada di tempat lain.

"Astaga, Axel...! Kenapa masih berdiri disitu? Ayo cepat bawa berkas yang diminta bos kemarin!"

Axel langsung panik dan mengambil berkas di mejanya secara acak tanpa mengetahui berkas mana yang dimaksud wanita itu.

[🍁]

"Berkas apa ini? Di mana berkas yang aku minta kemarin?"

Axel terdiam. Dia tenggelam dengan pikirannya ketika dia melihat nama di pintu itu tadi yang bertuliskan 'Melvin Stefanus', CEO perusahaan.

'Hmm? Namanya familiar. Sepertinya aku pernah melihat nama itu sebelumnya'

'Tetapi dimana ya?'

"Axel...!" Axel tersentak sehingga kedua pundaknya terangkat, lamunannya terhenti.

"Hah, y-ya?"

"Kau kenapa? Kau tiba-tiba bertingkah aneh hari ini. Apa kau sakit?" Nada suara CEO itu sangat lembut.

Axel terus menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak"

"Lalu, kenapa kau membawakanku berkas yang salah? Apa pekerjaannya belum selesai?"

"Ohh... Eh?"

Melvin menghela napas pelan dan mengacak-acak rambutnya.

"Kau bisa keluar sekarang. Dan panggil Robert ke sini" Titah Melvin tanpa melihat ke arah Axel.

Axel hanya mengangguk pelan lalu berjalan keluar dari ruangan itu dengan santai seolah tidak ada beban yang dipikulnya.

[🍁]

Axel mengacak-acak rambutnya di depan kaca toilet dengan frustasi. "Wahh, sial... Jadi aku masuk ke dalam novel sialan itu??!!"

Dia menyadari itu saat dia mencoba mengingat nama 'Melvin Stefanus' yang dia lihat sebelumnya.

Kebetulan, saat itu dia memanggil Robert. Pria itu menyebut nama 'Camelia Valerie'.

Jadi Axel sangat yakin bahwa dia benar-benar masuk ke dalam novel sialan itu.

Dan, bertransmigrasi ke dalam tubuh figuran yang memiliki nama yang sama dengannya.

Axel merengek. "Aku ingin pulang, Huwarghh! Ini adalah raga seorang pria gay yang bodoh...!!"

Axel merengek lagi sambil mengacak-acak rambutnya lagi dengan kesal.

Beberapa menit kemudian, dia langsung meluruskan rambutnya yang agak berantakan. Lalu, menatap dirinya lama di kaca toilet.

'Hmm... Wajahnya lumayan juga. Tidak ada bedanya dengan wajahku yang dulu. Tapi yang sekarang bahkan lebih tampan'

'Oke, kali ini aku tidak boleh lemah dan bodoh. Aku akan menjauhkan diriku dari para tokoh utama dan memulai kehidupan yang tenang tanpa mengganggu alur aslinya'

Tekad Axel kemudian tertawa kecil karena dia merasa lucu tiba-tiba masuk ke dunia novel. Bahkan, pemilik asli raga ini adalah seorang yang gay.

'Well, Jika aku homo sekalipun, aku punya seleraku sendiri! Melvin Stefanus bukan Seleraku...!'

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONWhere stories live. Discover now