Koma

799 49 2
                                    

Lumine duduk di sebelah ranjang aether, alat alat penunjang hidup terpasang di tubuh kecil aether. Aether dipindahkan ke mansion sejak seminggu yang lalu, dan para dokter selalu bolak balik dari rumah sakit ke mansion cullen.

Surai aether di elus sayang oleh lumine, tangannya yang terpasang infus pun dipegang olehnya. Dikecup sayang.

"Kalau ada masalah bilang aether, jangan hanya diam. Walau kamu penerus cullen tapi kamu gak sekuat itu" gumamnya

"Makanya aku sama daddy selalu menjagamu selalu, walau disini statusku sebagai adikmu tapi tugasku adalah menjagamu. Memastikan kamu selalu aman, karena kamu kelemahanku bro" air matanya mengalir pelan

Dia terisak di hadapan aether, saudara kembarnya, kelemahannya. Menenggelamkan mukanya di tangan aether. Di dalam hati dia berteriak bahwa dia gagal menjadi saudara kembar aether.

Dia gagal menjaganya, dan kelemahannya berbaring pucat dengan alat penopang yang jika dicabut kapan saja aether bisa pergi dari sisinya.

Clek

"Lumine" panggil seseorang

Lumine mendongak dengan mata sembab, suaranya tidak bisa keluar. Saat mengetahui siapa yang masuk, seketika tangisannya makin kencang. Dia tak bisa menahannya lagi, dia tidak sekuat itu.

Lalu dia pun berlari ke arah pemuda itu, menangis didekapannya. Berharap agar kesedihannya bisa sedikit berkurang.

"Kenapa nangis lagi hm? aether kan gak suka liat kamu nangis sayang" ucapnya

"Kazuha, aku gagal jadi saudaranya" tangisnya makin kencang

Kazuha yang tak tega pun menggendongnya ala koala dan memangkunya di single sofa. Mengusap usap surainya, mencoba memberi sedikit kekuatan.

"Cup cup, lumine kan kuat, masa nangis hm? Berhenti dong" ucap kazuha sembari memeluk lumine dan menepuk nepuk punggungnya pelan

"Tapi aetherr.. " kejer lumine

"Aether gak papa sayang, nanti juga bangun. Aethernya kan lagi istirahat, jangan tangisi lagi hm?" Ucapnya dan diangguki lumine

"Ayo turun, itu venti mau ngomong sesuatu" katanya

Mereka berdua keluar dari kamar aether dan turun untuk menemui venti. Dapat diliat venti sedang duduk di single sofa dengan segelas bir di tangannya. Kakinya dia goyang goyangkan pelan.

"Ada apa?" Tanya lumine

Venti menyeringai dan meletakkan beberapa foto dimeja dan menggoyang goyangkan sebuah file di hadapan lumine "liat ini"

Lumine mengerutkan dahinya bingung dan segera melihat foto itu. Seketika dia marah, dan merampas file itu dari tangan venti. Memasangkannya di leptop lalu menggeram marah, saat hendak membanting leptop tersebut tangannya di pegang oleh kazuha.

"Jangan dibanting dulu" ucapnya

Lumine duduk dengan menyilangkan kakinya, aura yang dikeluarkan sangat mencekam. Menandakan bahwa dia sangat marah.

"Siapa dia, apa masalanya dengan aether" desisnya

"Eula lawrence, untuk masalahnya aku tidak tau pasti. Tapi yang kutau jika childe collins tertarik terhadap aether" kata kazuha

"Apa hubungannya childe dengan eula?"

"Eula tertarik dengan childe collins, tetapi childe tertarik kepada aether"

"Lalu dia marah gitu? Jalang!!!"

"Panggil yelan dan xingqiu!!" Perintah venti

Bodyguard yang berdiri tidak jauh dari sana pun segera melaksanakan perintah venti. Hingga 5 menit terlewati, yelan dan xingqiu berdiri dihadapan mereka bertiga. Kepala mereka menunduk, mereka tetap tau akan derajatnya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang