14. Kesepakatan

34 3 0
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!

Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya🧡🧡

MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT🙏🏻

SELAMAT MEMBACA🧡🧡




Jatuh cinta milik gue adalah egois

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jatuh cinta milik gue adalah egois. Dimana ketika gue jatuh cinta pada orang, orang itu harus jatuh cinta balik sama gue bagaimanapun caranya.
Langit Megandriano














🦋🦋🦋

JRENGG JRENGG JREENGG

Iyan memetik senar gitarnya mengikuti irama. Pemuda itu duduk di depan kelas dengan gitar di atas pahanya. Dasi dan sepatu yang ia kenakan sudah hilang entah dimana. Sejak satu jam yang lalu segerombol cowok itu tidak henti hentinya mengepel lorong kelas IPA yang sudah lengang.

Terlihat Hendra di ujung lorong sedang mengelap keringat yang membasahi dahinya. Seragam cowok itu pun sudah basah karena keringat. Ia di temani oleh Langit yang masih sibuk memainkan kain pel bergagang kayu.

"Woii jangan injek sebelah sana setan! Itu baru aja selesai gue pel." Ando memperingati Ady yang baru keluar dari kelasnya habis mengambil sebotol air mineral.

"Ya terus gue lewat mana?."

"Ya lewat sana tapi copot dulu sepatu lo. Lantainya juga masih basah bisa bisa kepeleset kalo lo pake sepatu jalan kesini."

Ady menuruti Ando, ia melepas kedua sepatunya dan menyimpan benda tersebut ke dalam kelas. Membuat ketujuh selebritas sekolah itu nyeker bersama.

"Huaaa gue capek banget. Kain pel sialan!."gerutu Bagas setelah membuang kain pel yang ia pegang ke lantai.

"Ini semua penyebab nya adalah lo tau nggak? Coba kalo lo nggak usil ngumpetin penghapus papan tulis. Pasti Bu Ika nggak nyuruh lo maju dan akhirnya kita semua ikut kena." ujar Hendra mulai mendekat

"Eh kalo kata pak Toto supir bokap gue ya kita itu harus sedia payung sebelum hujan."

"Terus apa hubungannya sama kelakuan lo Bagas?." tanya Hendra malas.

"Gue setiap tidur di kelas pasti kebangun gara gara di lempar penghapus sama guru. Makanya sebelum penghapus itu mendarat di kepala gue kan lebih baik gue simpen aja penghapusnya."

"Biar gue nggak kena timpuk." lanjut cowok itu.

"Makanya jangan tidur di kelas." ujar Dean melonggarkan dasinya.

"Namanya orang ngantuk mana bisa di tahan sih." balas Bagas.

"Alasan lo cuma itu? Bukannya kata lo, lo itu bosen ikut mata pelajaran nya Bu Ika?." tanya Hendra.

Dia Langit ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang