25. Pembakaran Markas

10 1 0
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!

Oya guys mohon untuk meninggalkan jejak setelah kalian membaca cerita ini dengan cara memberi vote. Supaya aku merasa karyaku di hargai dan supaya aku lebih rajin lagi Up nya.🧡🧡

MOHON MAAF JIKA TERJADI EJAAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT.🙏🏻 

SELAMAT MEMBACA.🧡🧡






Saat Jaggos punya rencana. Di sanalah Lion punya racikan taktik.
Ando Kusuma.

















🦋🦋🦋🦋🦋

Dan beginilah kondisi markas setelah semua anggota di arahkan untuk berkumpul. Tempat yang tadinya tertata sekarang seperti gudang dengan barang-barang yang berserakan dan sangat berantakan. Alat pembuat kopi yang sengaja Langit sediakan untuk para anggotanya pun rusak tak berbentuk.

Ando, Ady, Hendra serta Dean tiba di markas. Mereka langsung di sambut dengan pemandangan yang memprihatinkan. Beberapa anggota Lions yang berjaga di markas babak belur. Dua dari mereka bahkan tak sadarkan diri dan harus dibawa ke rumah sakit. Suara sirine ambulance begitu nyaring terdengar saat kedua orang itu mulai di bawa untuk di obat.

"Anjng!! Kenapa tempat ini berantakan banget? Siapa yang berani-beraninya buat masalah di markas kita?" teriak Ando tak terima. Harga diri nya seakan ternodai setelah melihat semua kekacauan ini.

Hendra dan Ady membantu beberapa anggota untuk bangkit, mereka kemudian di arahkan ke sofa agar istirahat terlebih dahulu. Dean memeriksa seluruh sisi ruangan, ternyata kerusakannya cukup parah. Di bagian belakang bahkan ada benda yang sengaja di bakar. Untung saja apinya sudah padam.

"Ando lihat ini," teriak Dean menunjukan yang ia lihat membuat Ando berlari untuk melihat yang terjadi.

"Bangst! Ini udah keterlaluan, mereka ngerusak semua barang di markas kita. Benar-benar nggak bisa di biarkan!"kata Ando.

"Waah parah banget sih ini. Bangunan belakang juga di bakar sama mereka," kata Hendra memberitahu.

"Pengecut, siapa yang melakukan ini? Gue nggak akan diam aja anjng!" kata Ady.

"Gue nemu ini di lantai belakang," Hendra memberikan sebuah kain yang bertuliskan Jaggos kepada Ando.

"Gue habisin mereka satu persatu! Yang mau ikut gue ayo, kalo nggak ada nggak apa gue bisa hancurin mereka sendirian!" kata Ando lantang. Cowok yang di sebut dengan sebutan sumbu pendek itu tidak bisa tinggal diam.

"Tenang dulu, belum tentu Jaggos yang nyerang kita. Siapa tau ada yang mau adu domba kita. Sebaiknya kita tanya dulu sama anak-anak siapa yang menyerang mereka tadi," kata Dean.

"Ngapain tanya mereka lagi apa bukti ini belum cukup kuat bagi kita, gue akan tetap nyerang balik," kata Ando menunjukan kain itu.

"Nggak bisa langsung nyerang mereka gitu aja. Kita harus siapkan anggota kita yang lain. Kita juga harus bikin strategi, pikir itu baik-baik,"  kata Dean lagi.

"Benar kata Dean do. Kita harus rencanakan penyerangan ini dengan matang dulu. Kalau kita asal serang bisa aja kita akan kalah untuk kedua kalinya," kata Ady.

"Ah bangst!" Ando terpaksa harus mengendalikan emosinya sebentar.

Kemudian Ando membuka handphone nya mendial nomor yang harus ia hubungi segera. Beberapa kali ia mencoba namun selalu nihil, membuat Ando setengah frustasi karena ini.

"Anjng. Kemana Langit di saat begini?"

"Woy kenapa nih? Anjrt apaan semua ini, siapa pelakunya? Bilang sama gue, siapaaa?" Bagas sangat terkejut dengan keadaan yang di luar dari ekspektasi nya.

Dia Langit ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang