Phobos dan Deimos, mereka adalah kembar identik. Berdarah korea penuh dan sekarang tinggal di Paris. Untuk membedakan mereka tidak sulit, Phobos berambut pirang sedangkan Deimos berambut hitam pekat. Mereka saat ini berusia 19th dan sedang sibuk-sib...
DISCLAIMER! CERITA INI HANYALAH FIKTIF BELAKA DAN TIDAK ADA NIATAN UNTUK MEMOJOKKAN RAS TERTENTU! MOHON PEMBACA AGAR SELALU BIJAK AKAN HAL-HAL SENSITIF YANG BERBAU PERBEDAAN ANTAR BUDAYA.
5 tahun kemudian setelah penculikan...
Kupikir Le marais, akan selalu berbau kenyamanan atau bahkan kedamaian. Tapi selama ini aku benar-benar salah. Naif, begitulah aku. Aku mengalami beberapa hal-hal yang mengejutkan saat penculikan bahkan saat-saat dimana aku bebas. Di tempat ini aku akan selalu mengenang bagaimana jikalau semuanya berakhir disini.
Sarah's diary, 2026
Sarah, yang menabur bunga pada pemakaman ayahnya mengingatkan dimana semua isi dari Le marais dan orang-orang dengan berbagai karakter didalamnya. Seenggukan ia menangis. Mengingat dimana setelah kejadian penculikannya tersebut keluarganya berusaha keras untuk memisahkannya dengan keluarga Deimos & Phobos. Pantang bagi keluarga Sorden Family menikah dengan darah korea, dimana semua trauma-trauma kecil kini muncul begitu besar di keluarga itu. Semenjak kejadian itu pun, orang-orang korea mengalami hal rasis dimana menikah dengan orang asia timur, khususnya korea adalah masalah besar saat itu. Krisis budaya ini benar-benar dimulai beberapa tahun terakhir. Namun pada pandangan-pandangan lain terdapat isu bahwa semenjak bergejolaknya korban-korban asia pada kasus-kasus jual beli manusia yang marak di eropa, manusia satu dengan lainnya saling renggang dan bermusuhan. Hal itu terjadi pada orang-orang asia timur dan eropa.
Tahun-tahun terakhir, kembali pada penembakan Sorden Sulaiman, ayah dari Sarah. Keluarga besar itu memilih menetap di Paris. Meskipun keadaan politik di negara-negara eropa sedang tidak aman. Sorden Family yang didominasi oleh keluarga majemuk itu kehilangan sosok pemimpin yang benar-benar membawanya dalam titik tertinggi saat ini. Dimana orang-orang Paris saat itu mendengar hiruk piruk akan kuatnya keluarga tersebut yang mendominasi investasi Paris. Sorden Family yang kini dipegang oleh Ginam-jang anak korea yang telah di adopsi dari adik Sorden Sulaiman, yakni sepupu Sarah. Sebetulnya alasan dari Jane Sulaiman, karena dia mandul dan di keluarga besar tersebut belum ada anak yang berjenis kelamin laki-laki, terpaksa ia harus mengadopsinya. Untung saja, Ginam-jang benar-benar bermanfaat sekali untuk keluarga besar itu dan sekarang menjadi dosen di salah satu kampus ternama di Paris. Ginam-jang juga diajari bagaimana hidup selayaknya orang kulit putih seutuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Photo by: https://pin.it/53RpGWa
Sarah kembali teringat insiden penculikan 5 tahun yang lalu, ia yang menatap tenang makam ayahnya 'Sorden Sulaiman' menunjukkan kepada seisi dunia bahwa ia sedang meneteskan air mata, meski malu dan seperti tak ingin menangis, ia tak mampu menahannya.
Ia yang kini tengah mendedikasikan diri sebagai Arkeolog Perancis merasa berterima kasih kepada ayahnya. Tekanan-tekanan yang ia lakukan tanpa kehadiran si kembar itu membuat dirinya merasa bersalah. Karena membuat si kembar itu tak berhasil menyelesaikan studinya di negara yang harum itu. Konon ceritanya, saat Sarah berhasil kembali setelah penculikan keluarga dari Sarah yang bekerja di bidang kementerian luar negeri membuat surat permohonan agar si kembar Deimos & Phobos pulang ke Korea. Sorden Family benar-benar tidak setengah-setengah untuk melakukan balas dendam, karena mereka memiliki kesimpulan bahwa semua itu terjadi karena Sarah yang dekat akan si kembar tersebut. Tanpa sepengatuhan Sarah, semua orang merasa kehilangan saat itu juga, tahun 2021 adalah tahun yang benar-benar berat untuk semua orang yang terlibat.
Sedangkan tentang kasus penembakan Sorden Sulaiman, orang-orang itu kini berakhir dengan hukuman mati karena terdakwa pembunuhan berencana. Motifnya benar, penjahat-penjahat itu memang psikopat yang terobsesi akan menghancurkan orang-orang yang memiliki darah asia.
***
Melohat kondisi si kembar yang kini tengah pulang dengan banyak kefrustasian itu benar-benar mengecewakan kakeknya. Hingga Phobos memutuskan untuk membuat tatto bertuliskan:
AKU KEHILANGAN DIRIKU DAN ORANG-ORANG YANG KUCINTAI
MANUSIA MEMANG PANDAI UNTUK SALING MENYAKITI
Semua tulisan itu berbahasa korea, dan satu lagi, tanda titik koma. Total ia memiliki tiga tatto, ia membuat tatto itu 5 haris sebelum kembali ke Seoul
Setelah hari keberangkatan tiba, Deimos sama sekali tidak melihat wajah Sarah selama ia bebas dari penculikan. Ia banyak menangis, bahkan dia merasa menjadi orang yang benar-benar pemurung. Namun Phobos berusaha memahami perasaanya meski harus mengalah bahwa ia harus memendam perasaanya untuk Sarah sendirian.
"Kau yakin, tak apa?" tanya Phobos ketika mereka berdua harus segera masuk ke pesawat.
Deimos hanya mengangguk, wajahnya benar-benar lesu.
"Kita benar-benar dalam bahaya, aku tidak bisa membayangkan wajah seperti apa yang akan aku pasang dihadapan kakek!" Phobos menambahkan obrolan. Tetapi kakaknya tidak menghiraukan, Yang ia pikirkan kali ini benar-benar cukup rancu.
Mereka pulang ke tempat mereka lahir, menurut Phobos bisa bertemu dan mengenal Sarah adalah anugerah meskipun ia kini yang juga menghancurkan rencana-rencana hidupnya. Ia seharusnya bertahan sampai tujuh tahun untuk hidup di Paris dan meraih semua impian-impian yang dulu mengambang. Sedangkan Deimos, bermusik di Paris saat itu adalah passion, dan semua itu harus dihancurkan oleh orang yang begitu ia sayangi.
***
"Pada akhirnya, orang-orang terjatuh karena aku!" Sarah yang masih memandang makam ayahnya cukup lama itu masih meneteskan air mata. Hingga tiba seorang laki-laki dari belakang yang menepuk pundaknya dari belakang.
"Ayah, bisakah aku menemui Deimos dan Phobos untuk meminta maaf, aku tidak mengerti kenapa keluarga kita bertindak sejuah ini, apakah kita memang harus hidup seperti ini?" tangisnya.
