𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐇𝐮𝐫𝐭 ✓

➺ keep in mind

▌s ᴡ ᴇ ᴇ ᴛ ʜ ᴜ ʀ ᴛ ▌

❱ 𝐂𝐇. III

⋇⊶⊰ 'keep in mind' ⊱⊷⋇

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•
𝘵𝘢𝘵𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘰𝘵𝘢𝘬 𝘳𝘦𝘮𝘪𝘯𝘪-

-𝘴𝘦𝘯𝘴𝘪𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪,

𝘬𝘶𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯

𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘮𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯.
•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

❦︎

Sebutir pasir barangkali tak terasa kala ditimbang, atau tiada nilai sebab terlalu mini? Kelewat susah untuk diketahui. Kendati jika memasuki mata bisa membikin pedih, memerah perih dan sakit. Itulah hal kecil yang tidak harus selalu diremehkan.

Dan sebuah titik tentu memiliki ukuran―diameter, kendati itu sulit dan barangkali tidak memungkinkan sebab terlalu kecil, kelewat menyusahkan. Hati kecil manusia sama; tiada yang akan mudah pahami selain si pemiliknya sendiri.

Berusaha mengorek, melarungi, mencari dan berusaha masuk kembali untuk membongkar hati yang sangat kecil itu terlalu menyusahkan, hingga kata menyerah akan menghantui sebagai jawaban kilat. Namun, bukan itu yang membuat ia merelakan diri. Tetapi hasil yang teramat samar itulah yang diinginkannya sebagai jawaban. Hingga mungkin waktu yang diberikan akan habis dengan percuma.

Song Jina sempat pergi, berusaha menyembuhkan diri namun faktanya bukan lebih baik keadaan. Jikalau meninggalkan Taehyung semudah ia mengangguk untuk patuh, maka sekarang barangkali Jina sudah jauh lebih baik. Hatinya takkan serusak ini.

Seharusnya aku mati saja waktu itu, bersama denganmu yang masih belum kunjung kutemukan lagi sampai kini.

“Kau masih marah padaku?” Si lelaki masih betah mendiami dari semalam. Berulang kali tiada henti Jina terus berusaha untuk merubah suasana hatinya.

Taehyung, jika sudah marah tidak akan mudah untuk membujuknya.

“Katakan, aku harus memakai pakaian yang mana untuk nanti malam? Kau akan suka aku pakai yang apa?” Masih tiada balasan. Bahkan si Kim itu masih betah menelungkupkan wajah ke dalam selimut tebal. Mengacuhkannya, itu yang terus ia lakukan sedari semalam.