Seumur hidup, segala hal yang ada di dalam hidup Yeonjun hanya tertuju kepada satu orang, yaitu Soobin. Dunia yang Yeonjun miliki tertutup rapat untuk hal lain kecuali Soobin.
Yeonjun menyukai Soobin, mencintai Soobin, bahkan terobsesi dengan Soobin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeonjun tidak bisa fokus dengan pekerjaannya setelah mendengar ucapan Soobin.
Yeonjun bergegas pergi ke Cafe setelah memohon kepada Soobin agar tidak mengikutinya. Setidaknya ia perlu istirahat dari kelakuan Soobin selama beberapa waktu.
" Yeonjun ada apa? kau tidak terlihat fokus hari ini. " Joshua menepuk pundak Yeonjun pelan. Karena Yeonjun sudah menghabiskan waktu 5 menit lebih hanya untuk mengeringkan satu gelas.
" Eh? " Yeonjun menyadarinya, ia berguman kata 'maaf'.
Bukannya marah, Joshua menjadi khawatir.
" Ada apa denganmu? apa kau merasa kelelahan? " Joshua menaruh gelas dari tangan Yeonjun ke tempat yang seharusnya dan menepuk pundak yang lebih muda.
" Tidak, hanya saja akhir-akhir ini ada yang mengganggu pikiranku. " ucap Yeonjun sambil menyenderkan punggungnya pada sebuah kabinet.
Joshua menaikan alisnya..
" Apa karena pemuda yang kemarin mengikutimu? " Jeonghan yang entah sejak kapan menguping pembicaraan Yeonjun dan Joshua ikut menimpali.
Jeonghan membawa menu baru di tangannya.
" Sudah kubilang bukan, anak itu sangat menyukaimu Yeonjun. " Jeonghan berucap dengan tangan yang menyuapi anak SMA itu dengan menu yang berada di tangannya tadi.
Yeonjun mengunyah sambil menatap Jeonghan tidak terima.
" Oh.. pemuda yang kemarin di sini hingga malam itu? " kali ini Joshua mengukir senyum menggoda kepada Yeonjun.
" Dia hanya temenku, terlebih dia sangat tidak menyukaiku. " Yeonjun melipat tangan di dada.
Jeonghan dan Joshua menatap yang lebih muda dengan pandangan 'are you serious?'
" Dia sangat membenciku, okay.. jadi jangan salah paham. "
Jeonghan dan Joshua saling menatap, keduanya kemudian melihat ke arah Yeonjun. Jeonghan yang pertama menaruh tangannya pada pundak yang paling muda.
" Yeonjun, i've told you yesterday, he crazy about you. " Yeonjun terkekeh meremehkan kemudian menggeleng.
Jeonghan menghela nafas lelah..
" Kalau dia gak tergila-gila sama kamu, dia gak akan mungkin mau mengikuti kamu dari sekolah sampai sini. " ucapan Jeonghan membuat Yeonjun terdiam.
" Terlebih dia menungguimu, shiftmu tidak sebentar Yeonjun. " Joshua menambah beberapa fakta dari ucapan kekasihnya, Jeonghan mengangguk menyetujui.
" Kamu harus peka terhadap keadaan sekitar. Nanti kalau dia udah gak suka sama kamu lagi, kamu bakalan ngerasa kehilangan loh. " ucap Jeonghan sambil memberikan wejangan kepada pekerja baru, seseorang yang sudah dianggap seperti Adiknya sendiri. Namun Yeonjun hanya mendengus saja.