Hello, Ex - Boss - 17

19.2K 2.1K 190
                                    

Yuhuu update ehehe🤗🤗 maap telat yak. Kemarin mau up tapi udah kemaleman :")

Ini nggak ku kasih target. Bebas deh. Tapi jangan lupa komen yang banyak kayak biasanya👍👍👍

 Tapi jangan lupa komen yang banyak kayak biasanya👍👍👍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Divisi telesales sedang meeting dadakan mendiskusikan apa yang kurang dan kesulitan selama menjadi telesales. Dengan adanya Taksa, para pegawai divisi telesales tak lagi kehilangan induknya––yang sebelumnya jarang masuk karena masalah internal.

Sebenarnya menjadi telesales susah-susah gampang. Harus pintar-pintar merayu dan membujuk klien agar bisa bergabung dengan program yang berlaku. Biaya telepon dengan ponsel masing-masing pun mendapat reimburse dari kantor. Namun, beberapa kebijakan kantor terkadang dirasa kurang menarik minat klien sehingga tidak banyak yang mau bergabung.

Dari empat pegawai telesales khusus pengiriman barang, hanya Sinar yang selalu mencapai target. Dari target itulah Sinar mendapat income tambahan selain gaji UMR. Target telesales divisi Sinar biasanya mematok 78 toko untuk bergabung dengan program ini. Dari sekian toko yang bergabung paling hanya separuhnya yang menggunakan jasa layanan antar perusahaan mereka.

"Selain soal kesulitan yang udah kalian jabarin, ada masukan nggak kira-kira untuk divisi ini tetap jalan? Saran kalian nanti saya tampung dan sampaikan kepada bos," tanya Taksa.

"Saya mau saran, Pak." Sinar menaikkan tangan layaknya anak SD yang ingin menjawab pertanyaan sang guru.

"Silahkan, Sinar."

"Bukan saran, sih, saya mau nanya dulu. Selain program diskon ongkir maksimal lima belas ribu nggak ada lagi, ya, Pak?"

"Sejauh ini masih program itu dulu. Untuk ke depannya sedang dipertimbangkan program diskon yang lebih besar lagi," jawab Taksa.

"Sebenarnya kalo dibilang kecil, ya ... kecil. Dibanding sama perusahaan sebelah, kita kasih diskonnya dikit, Pak. Nggak banyak yang tau tentang pengiriman barang pakai aplikasi kita, lho, Pak! Kalo perusahaan sebelah mah udah banyak yang pakai jasa kirim barangnya," ucap Sinar.

Sinar membandingkan dua aplikasi ojek online yang dia punya. Satunya perusahaan yang ditempati sekarang, satunya lagi pesaing yang jauh lebih unggul bernama Ready To Go.

"Selain itu aplikasi kita sering banget error. Mana kelebihannya cuma bisa lacak pengendara udah sampai mana. Nggak ada kelebihan lain yang bisa menyaingi sebelah," lanjut Sinar.

"Lo protes aja, deh, Nar. Aplikasi kita udah cukup oke, kok," serobot Jayanti.

"Oh, ya? Gue tanya sama lo, deh. Apa lo gunain aplikasi perusahaan kita? Waktu itu gue lihat lo naik ojek perusahaan sebelah," tembak Sinar sekenanya.

Hello, Ex-Boss! (OPEN PRE-ORDER)Where stories live. Discover now