Prolog - Awal

1.8K 76 6
                                    


Rimuru berbaring di padang rumput, sembari melihat langit malam yang indah. Terlihat tatapannya kosong tanpa emosi sedikitpun yang ia keluarkan.

Sudah cukup lama ia memandangi langit tanpa melakukan apapun selain diam. Sampai ia menutup matanya dan meneteskan air matanya, Rimuru terus menangis tanpa henti sepanjang malam, karena ia telah gagal melindungi semua orang yang ia sayangi keluarga, teman, rakyatnya, dunianya, bahkan orang yang sangat ia cintai semuanya mati dalam peperangan melawan para dewa yang tidak dikenal.

10 juta tahun berlalu semenjak itu. Rimuru kini sendirian.

Setelah menenangkan diri, Rimuru pun berdiri dan bersiap untuk pergi tapi sebelum itu tiba-tiba ia merasakan jika sesuatu sedang menuju ke arahnya.

Tidak berselang lama sebuah portal muncul di depannya, beberapa makhluk dalam jumlah besar keluar dari portal, mereka adalah dewa-dewa. Salah satu dewa yang merupakan pemimpin mereka, dengan bekas luka disalah satu matanya berjalan mendekati Rimuru.

"Akhirnya kita bertemu kembali 'dewa kekacauan'."(???)

'dewa kekacauan'adalah sebutan dari para dewa pada Rimuru, karena ia telah membunuh begitu banyak para dewa yang tak terhitung jumlahnya. Semua itu dimulai disaat salah satu dewa penguasa dunia mencoba menantangnya hanya demi membuktikan bahwa ia lebih baik dan yang terkuat.

Namun dewa itu bukanlah apa-apa dihadapan Rimuru, ia dibunuh dengan mudah. Setelah itu banyak para dewa yang mulai mendatangi Rimuru hanya untuk membuktikan mereka lebih baik atau membalaskan kematian dari dewa-dewa yang telah Rimuru bunuh.

Semua itu terus berlangsung sampai Rimuru membunuh begitu banyak dari mereka sampai tak terhitung jumlahnya. Sejak saat itu ia diberi julukan bagi para dewa sebagai 'dewa kekacauan' dan masih banyak lagi.

Kembali ke sekarang. Rimuru terlihat tidak memperdulikan keberadaan mereka, ia hanya menatap mereka tanpa emosi sedikitpun. Ia pun berbicara dengan nada dingin.

"Apa aku mengenalmu?"(Rimuru)

Dewa itu terlihat sangat marah dengan perkataan Rimuru. Ia mengepalkan tangannya dan mendekati Rimuru lagi.

"Beraninya kau melupakanku! apa kau tidak ingat setelah apa yang kau lakukan padaku! Kau telah melukai salah satu mataku dan membunuh adikku, sekarang aku akan membalaskan semua yang telah kau lakukan kepadaku!"(???)

Katanya dengan marah, namun Rimuru tidak mendengarkannya dan hanya berjalan melewatinya begitu saja. Merasa diabaikan, dewa itu semakin marah, ia mengeluarkan pedangnya dan dengan cepat menyerangnya, namun Rimuru lebih dulu memukulnya yang membuatnya terlempar sangat jauh dari tempat itu.

Melihat pemimpin mereka diserang, para dewa langsung mengeluarkan senjata mereka dan menyerang Rimuru.

Rimuru pun melihat mereka, lalu mengeluarkan auranya yang membuat dunia itu bergetar hebat, sampai membuat sebuah retakan tanah dan langit tampak terbelah.

Ketika merasakan aura Rimuru, sebagai dari mereka tidak dapat bergerak bahkan ada yang langsung mati seketika. Rimuru mengeluarkan Dragon Blade dan dengan sekali tebasan semua dewa-dewa langsung lenyap seketika.

Setelah mengurus semua dewa-dewa itu, Rimuru berbalik dan sudah disambut dengan sebuah tebasan besar mengarah padanya. Rimuru hanya mengangkat tangan kanannya untuk menahannya.

Sebuah ledakan besar terjadi yang membuat dunia itu hancur.

Setelah ledakan itu berakhir terlihat sebuah kawah besar dan Rimuru yang berada ditengah-tengah, tanpa luka sedikitpun yang ia terima.

Lalu pemimpin dewa itu muncul di atas Rimuru, disekelilingnya sudah ada banyak bola energi yang siap ia lemparkan pada Rimuru.

"Meskipun kau telah membunuh semua bawahan ku, bukan berarti aku takut padamu. Aku tidak akan pernah takut padamu, aku akan membuktikan bahwa aku lebih kuat dari mu...... "(???)

Rimuru's New Journey [HIATUS]Where stories live. Discover now