11. Keraguan

391 55 15
                                    

"Sa, Asa bentar—"

Junkyu bener-bener ngga diizinin ngejelasin apapun, Asahi terus narik Junkyu tanpa sedikitpun mau dengerin semua ucapannya.

Ya walaupun genggaman tangannya Asahi emang ngga berpengaruh banyak buat Junkyu, tapi tetep aja liat cowok pendiem itu lagi dalam mode marah, ternyata lumayan serem juga.

Sampai diruang seni, Asahi dorong Junkyu kedalem ruangan itu sebelum nutup pintunya rapat-rapat.

Junkyu sekarang terduduk dimeja ruangan itu akibat dorongannya Asahi, cowok itu ngga berhenti dorong bahu Junkyu kebelakang dengan tatapan tajemnya,

"Maksud kamu apa sih?" pekik Asahi marah,

"Kalo mau putus, bilang langsung sama aku, Jun! Ngga gini caranya!" sambungnya lagi.

Ya. Selama ini, orang spesial yang selalu Junkyu temui tiap malem itu ya Asahi. Hamada Asahi si indigo jago lukis sekaligus introvert dikelas 3-4.

Denger itu, Junkyu ngerasa bener-bener bersalah,

"Sayang, ngga gitu. Aku salah, aku bener-bener minta maaf sama aku, aku gelap mata, Asa. Sumpah aku ngga akan ngelakuin hal kaya begitu lagi, aku gamau putus sama kamu" jelas Junkyu, berusaha ngeraih tangan kecil itu walau setelahnya tetep ditepis sama si manis,

Junkyu baru sekarang sadar akan kebodohannya beberapa menit lalu.

Sialan, darimana juga gua punya pikiran buat nyium temen gua sendiri, sial, sial, sial, rutuknya dalam hati.

Asahi meremat rambutnya sendiri, nahan emosi,

"Aku gabisa lagi. Kamu cepet pilih. Jauhin dia dan aku anggap hari ini ngga pernah ada apapun, atau putusin aku sekarang juga dan aku ngga bakal peduli lagi kamu gaul sama Hantu itu atau ngga" ujar Asahi final,

Dan Junkyu yang tadinya sedih, tiba-tiba emosinya kesulut cuma karena kata 'Hantu' yang Asahi lontarin sebagai pengganti nama Haruto.

"Harus berapa kali aku bilang jangan tuduh orang sembarangan, Asahi" ujar Junkyu tajem,

"Dan harus berapa kali lagi aku bilang kalau aku ngga nuduh, Junkyu? Aku tau! Dia itu hantu! Dia bukan manusia—"

"Stop, Asa. Stop. Mau sampe kapan kamu nuduh orang begitu? aku bilang ini pure salah aku, bukan Haruto. Kenapa kamu bawa dia terus sih?" potong Junkyu, mulai kesel atas apa yang Asahi bilang itu,

Dan Asahi jelas makin marah lah. Junkyu ini, dikasih apa dia sama Haruto sampe dibelanya itu cowok mati-matian begini?

"Mau sampe kapan sih kamu pura-pura buta dan nutup telinga sama kenyataan yang ada? Junkyu sadar! Dia itu ngga sama kaya kita!" pekik Asahi lagi, tak bisa lagi dia redam dan tutup semuanya dari Junkyu yang terus nolak kenyataan.

Dan denger itu Junkyu diem. Otaknya kembali keputer ke kejadian-kejadian aneh yang dia alamin beberapa hari belakangan, dan semua kejanggalan yang tanpa sadar, selama ini selalu berusaha ia bikin masuk akal dengan caranya sendiri.

"Dan beraninya kamu masih bela dia setelah terang-terangan kamu hampir ciuman sama dia didepan aku, pacar kamu sendiri, Kim Junkyu?!" ujar Asahi, berada dipuncak kemarahannya.

Dia berbalik, munggungin Junkyu sebelum sedetik kemudian mencoba buat nonjokin tangannya ke tembok dengan keras.

Niatnya mau ngelampiasin amarahnya, tapi ternyata telapak Junkyu lebih cepet nahan tangan Asahi, bikin bukannya dinding tembok didepannya, tapi malah jari juga telapak tangan Junkyu yang kena bogeman kerasnya Asahi.

Saking kencangnya, Asahi bisa denger suara 'krek' tepat ketika dia ngelayangin tinjuannya itu.

Tapi Junkyu yang harusnya ngeringis kesakitan, malah langsung raih tangan Asahi yang mengepal tadi dengan khawatir,

違う [ Chigau ]Where stories live. Discover now