17. Dugaan yang salah

16.2K 1K 2
                                    

Bismillah, assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Udah pada absen belum nih? Baca nya pelan-pelan saja, sembari menghayati setiap kata.

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Kita tidak pernah tau dimana hati berhenti, namun percayalah nama yang tertera di Lauhul Mahfudz mu adalah nama pilihan Allah yang terbaik untuk mu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita tidak pernah tau dimana hati berhenti, namun percayalah nama yang tertera di Lauhul Mahfudz mu adalah nama pilihan Allah yang terbaik untuk mu."
.
.
.
.

~Fadhlan Arkhan Fathurrahman~





🦋🦋🦋







Bruk

Tubuh Syifa tersungkur di rerumputan, dirinya menabrak seseorang hingga membuat nya luruh ke rerumputan. Dengan hati yang kesal Syifa mendongakkan kepalanya melihat ke arah Lelaki yang tengah menatapnya datar.

Arkhan, lelaki itu bukannya membantu Syifa berdiri namun justru menatap Syifa dengan sorot mata datarnya. Dengan kesal Syifa berdiri dari terpuruknya, ia membenarkan jilbab pashmina yang melekat di kepalanya.

"Kalau jalan hati-hati dong Gus, bukannya bantuin malah cuma di liatin." Gerutu Syifa dengan nada ketusnya, padahal dirinya yang menabrak Arkhan. Namun saat ini entah kenapa melihat wajah Arkhan rasanya ingin mencabik-cabik, setelah melihat Arkhan tadi berbincang dengan seorang wanita. Itu membuat Syifa sedikit kesal, ia pun tidak tau kenapa dirinya seperti ini.

"Saya bukannya nggak niat bantuin, tetapi lebih baik saya berdiam diri dari pada harus menyentuh wanita yang bukan mahram saya."

Syifa rasanya kehilangan kata-kata untuk menjawab ucapan yang di lontarkan oleh Arkhan. Dengan nafas yang masih memburu Syifa dengan nada ketusnya melihat tajam ke arah Arkhan. "Terus saya percaya dengan ucapan yang Gus bilang barusan? Oh tentu tidak, katanya Gus nggak pernah saling gelak tawa dengan seorang yang bukan mahram Gus. Tapi Gus melanggar itu semua."

Setelah mengatakan kalimat tersebut Syifa langsung melenggang pergi, tanpa mengucapkan salam. Sedangkan Arkhan yang melihat pun kebingungan sendiri dengan sikap aneh Syifa, tak ingin ambil pusing dirinya melangkahkan kakinya menuju ruang Astatidz. Karena harus mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan acara yang akan di gelar beberapa hari mendatang.

Dengan umpatan sepanjang jalan Syifa benar-benar kesal, setelah tadi siang dirinya melihat Arkhan berbincang dengan seorang wanita bercadar dan tadi justru ia bertemu dengan Arkhan. Itu semua membuat Syifa merasa kesal setengah mati, dirinya duduk termenung di bawah pohon mangga.

Terjerat Cinta Gus Galak [End]Where stories live. Discover now