Satu: Tentang Lelah

76 10 0
                                    

Kau mungkin lelah, namun memaksa untuk tetap baik-baik saja justru jauh lebih melelahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kau mungkin lelah, namun memaksa untuk tetap baik-baik saja justru jauh lebih melelahkan.

~

Pernah ada masa di mana diri merasa lelah untuk melakukan segalanya. Saat tidur, pikiranmu tidak benar-benar beristirahat. Saat makan, lidahmu tak bisa menikmati rasanya dengan nyaman. Bahkan ketika kau hanya diam, tak melakukan apa-apa, rasanya ada semacam kesalahan yang menggerogoti benak. 

Kata orang, kau perlu istirahat.

Merehatkan tubuh dan pikiranmu dari segala macam peliknya kehidupan yang mungkin telah kau jalani.

Kata mereka, kau perlu waktu untuk sendiri.

Memberi spasi pada segala emosi.

Memberi jeda atas beberapa interaksi.

Namun terkadang, itu pun tak cukup. Tubuhmu masih merasa lelah ketika kau telah tidur seharian. Dadamu masih sesak, padahal kau sudah berupaya membuang segala rasa yang memenuhi dada. Juga kepalamu, masih terasa begitu berat padahal kau sudah mencoba untuk meringankannya dengan memikirkan hal-hal baik.

Hal-hal yang kau paksa untuk ada di dalam ranah pikirmu, namun terpatahkan oleh segala ketakutan dan pikir-pikir berlebihan di luar kendalimu.

Tidak apa.

Terkadang membiarkan pikir-pikir itu terus ada di kepalamu tidak ada salahnya.

Kau mungkin lelah, namun memaksa untuk tetap baik-baik saja justru jauh lebih melelahkan.

Biarkan lelahmu perlahan-lahan pudar. Ia mungkin tak sepenuhnya hilang, tapi waktu akan pelan-pelan mengurangi sakitnya.

Entah ketika kau mendengar ucap terima kasih dari mereka yang tak pernah kau duga menyimpan rasa syukur atas eksistensimu.

Entah karena sebait pertanyaan penuh atensi dari seseorang yang kau lupa bahwa ia mencemaskanmu.

Atau sekedar hal-hal menyenangkan yang masih kau punya dalam hidup.

Film kesukaanmu, makanan kesukaanmu, musik yang sering kau dengar, buku yang berulang kali kau baca, peliharaan yang menggemaskan, tempat-tempat menarik yang senantiasa kau datangi, atau sesederhana ruang kamarmu yang selalu kau tinggali seorang diri.

Semua hal yang kau anggap menyenangkan.

Meski sempat membuatmu tak lagi menganggapnya menyenangkan, tapi cobalah berpegang pada hal-hal tersebut.

Setidaknya mereka pernah menemanimu.

Setidaknya mereka pernah menjadi tempat lelahmu berpulang.

****

Pesan Untuk Diri SendiriWhere stories live. Discover now