Prolog

50 7 4
                                    

Wanita itu duduk di sisi tebing.

Dia atas laut Dunia Baru.

Di pulau itu.

Langit disini sangat indah.

Bunga-bunga bermekaran di belakang kami.

Itu ladang bunga yang berwarna-warni.

Angin-angin menyapu lembut rambut ravenku.

Sesaat aku pegang agar topiku tidak terbawa angin.

Aku pun menoleh.

Menatap wanita itu sejenak.

Tapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. 

Padahal dia duduk disampingku saat ini. 

Kudengar suara-suara. 

Tapi itu tidak jelas. 

Suara nyanyian..

Terdengar samar dan berdengung dimana-mana.

Burung-burung terbang dan mengitari kami berdua.

Hewan-hewan berkumpul dan bersembunyi terlihat ingin mendengarkan suara itu.

Aku cukup hanya terfokus pada daging besar yang ada didekatku.

Itu pemberian wanita itu.

.....

Aku tidak dapat mendengar jelas. 

Apa yang dia katakan?

Air terjunnya berbunyi cukup keras. Itu mengalir di sekitar kami menuju laut.

...

.... aku sangat menyukai bajak laut."

"Jadi kau bertemu dengan banyak bajak laut?"

Dia menganggukkan kepalanya.

Aku bertanya sambil mengunyah beberapa daging. 

Wajah wanita itu masih tidak jelas.

Padahal dia tidak menutupi apapun dengan wajahnya.

Saat itu, aku tidak menghiraukan soal sosok dan wujud wanita itu.

♪..~...♫

Oh? Dia bersenandung.

"Bajak laut apa yang paling kau sukai?"

Wanita misterius itu hanya tersenyum mendengar pertanyaanku.

"Ada sekelompok bajak laut."

Aku mendengarkan dengan antusias.

Cerita bajak laut!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Waiting for him to comeWhere stories live. Discover now