16

2.4K 200 0
                                    

Beomgyu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia sampai di rumah sakit dan menemukan Sunghoon yang berlumuran darah.

Itu darah Taehyun.

"Hiks, MAMAA!!!" Sunghoon menangis keras.

Beomgyu memeluk Sunghoon dan memeriksa keadaannya.

"Kamu gapapa sayang??"

Sunghoon mengangguk.

"Papa.. hiks, papa maa.."

"Kenapa jadi kaya gini sayang??"

"Hiks, t-tadi..."









Flashback On.

Taehyun menghentikan mobilnya di depan sekolah Sunghoon.

"Papaa!!" Sunghoon menghamburkan diri ke pelukan Taehyun.

"Gimana sekolahnya sayang?"

"Tadi Hoonnie belajar menggambar, terus kata temen-temen, gambar Hoonnie bagus pa..."

"Woah.. pinter anak papa.." Taehyun mengecup pipi tembam Sunghoon.

"Sunghoon tunggu sini dulu ya, papa mau beli alpukat buat mama okay?"

Sunghoon mengangguk.

Taehyun menyebrang jalan dengan mudah. Ia berhenti di kios buah yang ada di sebrang jalan.

"Papa! Hoonnie kesana ya pa!!" Teriakan Sunghoon tidak terdengar oleh Taehyun karena jalanan yang cukup ramai.

Taehyun menunggu pesanannya dan menghadap ke belakangnya. Ia terkejut melihat anaknya yang berusaha menyebrang tanpa bantuan siapapun.

TIIINNN!!!

Taehyun berlari sekuat tenaga saat melihat mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan. Ia mendorong tubuh kecil Sunghoon ke tepi jalan.

BRAK!!

Seketika tubuhnya mati rasa. Pandangannya memburam. Ia mendengar teriakan-teriakan orang-orang disekitarnya.

"PAPAA!!!"

Taehyun melihat siluet anaknya yang berusaha menyadarkannya. Ia menyentuh pipi tembam Sunghoon.

"Sayang.."

Taehyun berusaha mengatakan sesuatu tapi tubuhnya seakan menolak keras. Pandangannya menggelap. Ia tidak merasakan apapun setelahnya.

Flashback Off.







"Mama... hiks, papa gapapa kan ma??" Tanya Sunghoon yang masih sesenggukan.

"Papa pasti sembuh, Hoonnie sekarang pulang sama uncle Yeonjun ya? Papa pasti sedih liat Hoonnie kaya gini. Hm?" Bujuk Beomgyu.

Sunghoon mengangguk dan beranjak ke arah Yeonjun.

Kini, Beomgyu duduk di samping Soobin yang mengusap punggungnya.

"Taehyun masih di ruang operasi"

Kepalanya semakin berkunang-kunang. Ia merasakan tubuhnya yang ambruk ke pelukan Soobin.

"Gyu?"

Beomgyu membuka matanya dan melihat Soobin yang bernafas lega.

"Bin, Aku dimana?"

Beomgyu mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Ia melihat pria manis dengan jas dokter yang menatap dirinya.

"Anda sepertinya melewatkan sarapan. Oh ya, satu lagi. Usahakan jangan berpikir terlalu keras. Hal itu tidak baik untuk kesehatan janin..." Jelas dokter bernama tag Na Jaemin itu.

"J-janin??"

"Ya, usianya baru menginjak satu bulan.."

Beomgyu menghela nafas lelah.

"Apa lagi ini?"

Satu masalah belum selesai, kini Beomgyu juga harus memikirkan janin di perutnya.

Beomgyu kembali ke ruang tunggu di depan ruang operasi. Soobin masih setia menemaninya. Pria manis itu memberikan kata-kata penenang sambil mengusap punggung sahabat yang sudah dianggap adiknya sendiri.

"Kang Beomgyu?" Panggil dokter yang keluar dari ruang operasi.

Soobin mengangguk ke arah Beomgyu seakan memberi semangat.

Beomgyu meneteskan air matanya saat melihat keadaan Taehyun. Bibirnya pucat dengan banyak selang yang terpasang di tubuhnya.

"Gyu..."

"Pasien sedari tadi menyebutkan nama anda" tukas dokter di samping Beomgyu.

Beomgyu mendekat dan menggenggam tangan dingin Taehyun.

"Hyun... Aku disini..."

Taehyun membuka matanya perlahan.

"Gyu... Maaf..."

"Hyun.. kamu harus sembuh.. demi anak-anak kita.. demi aku... Hiks.."

"Maaf..."

Taehyun menutup matanya. Alat deteksi jantung di sebelahnya berbunyi nyaring.

"Hyun.. Taehyun bangunn..."

"Siapkan alat pacu jantung!" Titah dokter yang menangani Taehyun.

Beomgyu keluar dari ruangan itu. Ia tidak bisa melihat keadaan Taehyun. Hatinya berdenyut nyeri saat melihatnya.

"Gyu.."

"Bin... Aku benci bin... Aku bencii! hiks, aku benci perasaanku. Aku harusnya seneng liat Taehyun mati.. hiks, aku.. aku harus gimana bin.. hiks.."

"Gyu, dengerin kata hatimu. Pikirin Sunghoon, pikirin anak yang ada di perut kamu... Aku tau kamu ngga sejahat itu Gyu.. keadaan yang bikin hatimu jadi keras..."

"Hiks, Aku harus gimana bin??"

"Dengerin kata hatimu. Runtuhin tembok besar yang ada di pikiran kamu... Sekarang aku tanya, kamu sayang kan sama anakmu?"

Beomgyu mengangguk.

"Kamu.. sayang sama Taehyun??"

Beomgyu terdiam.

"Gyu, dengerin suara kecil dihatimu. Jangan ikuti pikiranmu. Penyesalan selalu ada di akhir Gyu.."

Beomgyu mengangguk.

"Sekarang aku tanya sekali lagi. Kamu sayang Taehyun?"

Beomgyu terdiam.

Ingatannya kembali di saat Sunghoon tersenyum senang karena memiliki Taehyun sebagai ayahnya.

Saat Sunghoon dengan bangga menyatakan kepada teman-temannya bahwa ayahnya yang paling tampan.

Saat Taehyun menciumnya.

Saat tangan kekar Taehyun merengkuh pinggangnya.

"Gyu??"

Beomgyu mengangguk yakin. Ia memantapkan perasaannya.

"Aku sayang dia bin.."


TBC.

Broken Angel [TaeGyu] ✓Where stories live. Discover now