Alternatif ending II

295 35 1
                                    

Haiii, ini chapter terakhir untuk cerita ini yaaa
Terima kasih sudah sayang sama Ethan dan Sean
Draft ku masih banyak tapi bukan enhypen aja
Aku punya nct yg dimana Haechan sebagai cintakuuuu 💚💚😍
Yg suka dan mau baca boleh sekali
Minta dukungan kalian terus yaaa
Maaf bgt kalo komen kalian nggak bisa aku bales satu² karna aku kerja pake hp dan ini gampang ngadatt, maklum udh lapuk 😂
Semoga setelah ini aku makin produktif yaaa karna pada kenyataannya cerita ini udh ada sejak 2 tahun lalu dan baru aku up mulai tahun kemarin wkwkwk
Jadi semoga rasa mager ku ini segera hilang
Eh ayo berteman, dimana pun kalian mau yuk yuk yuk
Sampai jumpa di book yang lain ya pembaca yang baikkkk ❤️❤️❤️❤️












Flashback

Sebelum Riki datang ke rumah sakit......

Riki menghentikan musik dan speaker setelah di rasa pelajaran hari ini selesai.

"Kita bertemu minggu depan ya? Buat koreo bebas untuk di tampilkan secara solo"ujar Riki.
"Iya, kak"
"Sudah boleh pulang. Hati-hati di jalan ya? Tengok kanan kiri sebelum menyebrang jalan. Waspada sekitar"pesan Riki.

Tak lama ruangan pun menjadi sepi, semua murid sudah pulang, tinggal Riki yang masih duduk di tengah ruangan dengan wajah yang menatap lurus pada kaca besar di depannya.

Cesss

Riki berjenggit saat merasakan dingin dari botol air mineral yang di bawa seorang perempuan. Oh itu kekasih nya.

"Minum dulu"
"Makasih"ucap Riki di sertai senyum tipis nya.
"Kamu semenjak temen kamu masuk rumah sakit waktu itu, sekarang kamu sering nyuruh anak-anak makin hati-hati ya"
"Iya. Jangan sampe ada korban dari kelalaian orang lain lagi"
"Ki"
"Hm?"
"Kamu sayang banget ya sama, Sean?"

Riki menatap ke arah kiri nya, pada perempuan berambut hitam legam dengan poni depan yang mulai memanjang.

"Banget"jawab Riki akhirnya.
"Kalian temenan udah lama?"
"Dari pertama masuk SMA. Gue ngintilin Sean dari hari pertama terus habis itu baru temenan sama Juan. Karna Sean juga"
"Kalo waktu itu kamu nggak bilang Sean itu laki-laki, aku pasti tau nya Sean perempuan. Karna dia cantik banget"
"Banyak yang sering salah paham sih dari dulu"
"Sean itu orang nya kayak gimana, Ki?"

Hening sebentar. Riki menerawang mengingat kembali seperti apa rupa Sean saat anak itu masih di masa-masa kuliah nya. Ah, memang tidak berubah. Indah.

"Baik, dia peduli banget sama sekitar nya. Penurut. Pinter juga, kalo bukan karna dia, skripsi gue pasti nggak bakalan beres cepet"
"Pasti yang sayang sama Sean banyak"
"Iya, banyak banget"
"Termasuk kamu kan?"
"Iya dong, kan sahabatan"
"Aku tau sayang mu lebih dari itu"

Riki terkejut, tapi ia berhasil mengontrol ekspresi wajah nya beberapa detik setelah rasa kaget nya menyerang.

"Aku tau. Mata kamu nggak bisa bohong, apalagi waktu kamu nangis di sebelah Sean. Pertama kali nya aku liat kamu selemah itu, aku langsung tau kalo dia seberharga itu buat kamu"
"Gue-"
"Ki, kita putus aja ya? Aku nggak mau kamu jadiin tameng biar orang nggak tau perasaan kamu. Tapi tenang aja, kita bisa tetep temenan, kita masih bisa cerita-cerita kayak biasa"
"Sorry"sesal Riki. Ia merasa bersalah setelah mendengar penuturan gadis manis itu. Brengsek sekali dia ini.
"Nggakpapa. Aku belum cinta-cinta banget sama kamu. Jadi mending putus sekarang kan?"

Riki akhirnya mengangguk setuju. Mereka banyak bicara selama beberapa puluh menit, lalu Riki kembali di tinggal sendiri di ruangan itu.

"Gue rela simpen perasaan gue ke Lo sampe mati asal Lo sadar, Se. Biar gue yang bawa perasaan ini, Lo nggak perlu tau. Lo cuma harus sadar, sehat dan balik jadi Sean yang ceria lagi. Gue mohon. Ayo bangun"lirih Riki sebelum berakhir menangis lagi seperti akhir-akhir ini ketika ia teringat tawa Sean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Norma - Heesun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang