Chapter 21 "I went to war with myself for you"

549 73 5
                                    

Hermione berakhir tertidur di kasur Draco, lengan pria itu tidak pernah lepas dari tubuhnya, dia memeluk tubuhnya dengan erat, memastikan jika gadis itu tidak pergi kemana-mana, memastikan dia terus bersamanya disana.

Karena dia membutuhkan gadis itu. Dia mungkin belum mengakuinya, tapi cepat atau lambat dia akan menyadarinya.

Draco tidak tidur, bahkan sedetikpun. Dia tetap terjaga, sibuk dengan pikirannya. Hal-hal yang dia katakan pada gadis itu beberapa jam yang lalu, adalah hal-hal yang bahkan tidak dia sadari sebelumnya.

Dia tidak tahu jika dia akan jatuh cinta padanya, dia tidak tahu bagaimana rasanya namun... ketika gadis itu bertanya padanya, ketika dia menatapnya tepat dimata, dia menemukan jawaban untuk segalanya saat itu.

Saat dimana dunia terasa berhenti dan selama beberapa saat, mereka berbagi pikiran.

Bibirnya membentuk senyum ringan, dia memandang ke luar jendela mencari bintang. Langit penuh dengan bintang malam ini. Penyihir itu tidur dengan tenang disampingnya, dengan kepala yang diletakkan didadanya.

Dunia kelihatan... Indah, Draco menyadarinya. Sangat gelap diluar namun cahaya bulan bersinar terang. Dia bisa melihat jalanan yang sepi, ada pasangan yang berjalan sambil berpegangan tangan. Mereka tertawa, berpelukan dan berciuman tanpa memperdulikan dunia, karena itu adalah milik mereka.

Dia menghela nafas dan menunduk menatap Hermione.

"Fuck." Bisiknya.

Ucapan gadis itu kembali menghampirinya.

"Temukan tujuan hidupmu dan bertahan hiduplah untuk hal itu."

Dia berpikir jika tak ada alasan untuknya bertahan hidup dan mungkin dia benar namun... gadis itu membuatnya merasa jika hidup layak dipertahankan.

Dan itu membuatnya takut.

Untuk pertama kali dalam hidupnya dia tidak akan membiarkan keegoisannya menang, dia tidak akan menyeret gadis itu jatuh bersamanya walau Hermione berkata dia tak masalah.

Karena jauh di lubuk hatinya dia tahu bahwa dia akan sangat menyakitinya, dia tidak akan pernah memaafkan dirinya untuk hal itu.

"Fuck." bisiknya dengan suara lebih keras.

Perlahan dia memindahkan kepala gadis itu kebantal dan dia bangkit dari tempat tidur. Draco keluar dari kamar, menutup pintu perlahan dan berjalan menyusuri lorong.

Dia berjalan menghampiri pintu kamar Potter, dalam ketukan ketiga pintu terbuka dan pria Gryffindor keluar dari sana.

"What the hell Malfoy?" serunya sambil menggosok mata. "Ini masih tengah malam!"

"Aku harus bicara denganmu."

"Kita bisa membicarakannya bes-"

"Tidak,"potong Draco. "Ini hanya diantara kita berdua jadi harus sekarang." Jelasnya dengan suara dingin.

Harry tampak khawatir, "Baiklah kalau begitu, masuklah."

Draco mengikutinya dan pria itu menutup pintu dibelakangnya.

"Silahkan duduk," Harry menunjuk sebuah kursi dekat jendela.

Draco mengangguk dan masuk semakin dalam. Ketika mereka berdua duduk, Draco berbalik menatap pria itu.

Dia menghela nafas dan menutup matanya sesaat.

Harry memperhatikan tingkahnya, menunggu pria itu untuk bicara.

"Aku ingin meminta bantuan." mulai pirang.

Harry mengerutkan kening, "Bantuan?"

Dia mengangguk, "Yes. Aku tahu bagaimana cara kerja Veritaserum, aku pernah menggunakannya untuk....korbanku sebelumnya." jelas Draco. "Dan aku bisa menebak apa yang akan kau tanyakan padaku."

Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]Where stories live. Discover now