TEPAT SATU TAHUN

204K 26.8K 12.4K
                                    




WADUHHH APAA INI?

Absen dulu cobaaa molll 😱😱

Part ini aku buat khusus untuk mengenang satu tahun Anva kita ya 🫂

*****




Perpisahan bukanlah hal yang tabu bagi manusia. Siapa saja yang bertemu, pada akhirnya memang harus berpisah. Entah karena pendidikan, kematian, atau pun alasan lain. Percaya atau tidaknya, perpisahan selain karena kematian pasti akan merenggangkan suatu hubungan. Pernah sedekat apa pun dulu, terkadang hanya berakhir sebagai penonton story saja setelah berjauhan. Atau bahkan menjadi orang asing yang lupa kalau mereka pernah saling mengenal.

Berkumpulnya dua puluh tiga anak-anak Diamond di sebuah lapangan bersejarah itu menjadi pertemuan pertama setelah satu tahun mereka saling berpisah. Tidak ada alasan lain yang membuat mereka mau meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan selain karena salah satu bagian dari mereka, almarhum Canva. Meski raga laki-laki itu sudah melebur dengan tanah, tetapi semua memori kebaikan yang pernah Canva taburkan masih begitu jelas di benak mereka. Orang sebaik itu ternyata memiliki umur paling pendek di antara yang lainnya.

Dulu, setiap tanggal dua puluh empat, lapangan itu mereka gunakan untuk berduel dengan anak-anak Chayton yang diketuai oleh Raskal. Tidak ada kata sakit saat mereka saling beradu pukulan hingga terkadang berakhir masuk ke rumah sakit. Kini, semua momen itu hanya menyisakan kenangan yang semu. Waktu terus berjalan hingga jarak akhirnya memisahkan mereka semua.

Malam ini bertepatan dengan malam saat Canva mengembuskan napas untuk yang terakhir kalinya. Dua puluh tiga remaja itu duduk melingkar dengan kursi kayu yang sudah mereka sewa. Tepat di tengah-tengah lingkaran itu, mereka menyisakan satu kursi yang di mana mereka peruntukkan sebagai tempat duduk Canva meskipun mereka tahu bahwa laki-laki itu sudah tidak ada di antara mereka.

"Lo oke, kan?" tanya Areksa kepada Marvel yang sejak tadi terlihat begitu lesu dengan kepala yang tertunduk dalam.

Marvel mengangkat pandangannya, menatap sendu ke arah Areksa dengan kedua mata sayunya. "Gue cuma sedih aja," jawabnya terdengar serak.

"Anggep aja Canva masih ada di antara kita, ya, Vel? Setelah malam ini, jangan pernah nyalahin diri sendiri," tutur Samuel yang merasa begitu paham dengan apa yang Marvel rasakan saat ini.

Perkataan Samuel tersebut menjadikan benteng pertahanan Marvel seketika runtuh dengan menetesnya air mata laki-laki itu yang sejak tadi dia tahan mati-matian. Marvin yang duduk di sebelah Marvel sontak menggerakkan tangannya untuk menepuk-nepuk punggung yang bergetar itu dengan harapan bisa memberikan sedikit ketenangan.

"It's okay, Vel. Nangis aja kalau semua ini terlalu sakit. Tapi, nggak ada yang nyalahin lo di sini. Terlepas dari semua ini memang takdir, kami juga patut disalahkan karena nggak pernah cari tahu soal kesehatan Canva yang menurun waktu itu," papar Marvin.

"Gue... gue cuma kangen aja sama dia. Kangen main sama dia. Kangen diusilin. Kangen bagiin makanan ke anak-anak jalanan bareng dia. Semua tentang Canva, gue belum bisa ikhlas meskipun waktu emang nggak bisa diputar ulang. Kita baru aja kenal, kenapa Tuhan harus secepat itu ngambil dia dari kita?" kata Marvel dengan air mata yang kian membanjiri wajahnya. Ucapannya itu membuat yang lain ikut berkaca-kaca karena sama-sama merasakan sakit yang masih menetap dalam hati mereka.

Malam itu, mereka semua menangis dalam diam. Tidak ada lagi suara yang terdengar selain isakan menyakitkan yang mereka keluarkan. Sesak. Seperti ada sesuatu yang menghimpit dada mereka. Andai saja waktu bisa diulang. Andai saja saat itu mereka langsung peka dengan perubahan diri Canva. Andai saja malam itu mereka tidak membiarkan Canva pergi sendirian. Andai, andai, dan andai. Beribu-ribu andai mereka ucapkan sebagai bentuk rasa penyesalan. Satu tahun. Satu tahun mereka terbelenggu rasa bersalah kepada laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diamond Gang The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang