"DADDY!"
Haikal dan jendral menoleh berbarengan disaat salah satu anaknya berteriak tersebut.
"Sayang kenapa?" Sahut Haikal didapur.
"Mommy liat, Daddy arrel gak percaya kalo Leo lagi sakit." Rajuk Leo sambil menuding kearah jarrel yang didepannya tengah bersedekap itu.
"Arrel~"
"Dear, Leo memang gak sakit buktinya aja badannya gak panas."
Leo menatap garang kearah jarrel dengan tangan yang berada di pinggang nya. "Dad, Leo itu sakit kepala Leo pusing." Sargah Leo.
Haikal akhirnya turun tangan dan meninggalkan area dapur yang memang sudah ada jendral disana untuk membantunya memasak.
"Kenapa?" Tanya Haikal saat sudah sampai diruang tamu.
"Kamu pasti hanya alasan kan? Supaya tidak pergi ke sekolah." Ucap jarrel menatap putranya tersebut.
Haikal mengelus kepala Leo, "bener sayang?" Tanya Haikal, dan Leo hanya diam saja kalau Haikal yang sudah turun tangan.
"Im sorry mom."
"Coba kasih tahu mommy alasannya kenapa kamu berbohong? Dan tidak mau sekolah." Haikal membawa anaknya duduk disampingnya.
Jarrel pun ikut duduk disebelah Haikal dengan tangan yang berada di pinggang istrinya itu.
"Males mom, banyak sekali orang apalagi ada orang yang selalu ngedeketin logan dan itu bikin Leo muak."
Haikal mengerutkan dahinya, "ngedeketin? Siapa itu." Leo menggelengkan kepalanya tidak tahu.
"Cewe itu nyebelin dan kecentilan padahal masih kecil."
Ucapan Leo membuat jarrel tertawa mendengarnya, "memangnya kamu sudah besar apa bicara begitu hm?" Leo mencibir ucapan daddy nya.
"Dan satu lagi anak cowo itu selalu ngasih logan makanan padahal logan udah nolak tapi dia masih kekeh aja mau ngasih." Ucap Leo dengan nada kesalnya.
Haikal tersenyum tipis, "ohya? Lalu karena itu Leo tidak mau bersekolah?." Leo menggelengkan kepalanya.
"Bukan itu saja, Leo juga tidak suka saat banyak sekali orang yang selalu memberi Leo coklat, sudah tahu Leo tidak suka coklat!"
"Anak-anak Daddy memang tampan maka dari itu banyak yang menyukai kalian." Sahut jendral dari arah dapur.
"Tapi itu sangat membuatku risih dad." Ucap Leo malas.
"Berikan kata-kata andalan mu son." Ucap jarrel lalu berdiri dan mengambil konci mobilnya yang berada diatas meja.
Leo mendongak, "Daddy mau kemana?" Tanya Leo saat melihat daddy nya sudah siap akan pergi.
"Jemput logan, mau ikut?"
"Nope!" Dan jarrel hanya tersenyum menanggapi.
"Arrel gak mau makan dulu?" Tanya Haikal memegang lengan jarrel.
"Bentar ya dear, kita makan sama-sama setelah aku jemput logan." Haikal mengulum bibirnya lalu mengangguk kecil.
Sebelum pergi jarrel tidak lupa untung mencium Haikal dan juga Leo yang memang sudah rutinitas sejak malaikat kecilnya itu lahir.
↬♡↫
"Dad! Aku disini."
Logan melambaikan tangannya kearah jarrel yang sepertinya tengah mencari keberadaan dirinya tersebut.
"Hello boy, gimana hari ini?"
"Cukup membosankan."
Logan melempar tas nya kearah jok penumpang dan segera memasang sabuk pengaman nya.
"Kenapa?"
"Oh ayolah dad, aku tahu Daddy mengerti apa maksudku."
Jarrel hanya melirik kearah logan disampingnya lalu kembali memfokuskan pandangannya kearah jalanan.
"Pindah sekolah." Ucap jarrel tanpa basa-basi.
Logan mengembang kan senyuman nya, "itu yang aku tunggu." Jarrel tersenyum tipis menanggapinya.
"Aku harap disekolah baru nanti, tidak ada orang yang membuatku merasa risih."
"Daddy tidak berjanji."
Logan berdecak, "nasib jadi orang tampan memang selalu begini." Sombong logan dengan menyibak rambutnya.
"Keturunan arsenio memang tidak ada yang gagal." Ucap jarrel tegas.
"Aaaah Daddy aku sungguh menyayangimu!"
"Me too, son."
"Logan, kamu harus ingat pesan Daddy agar tidak sembarangan menaruh hati terhadap seseorang mengerti?"
Logan menoleh kearah daddy nya lalu mengangguk beberapa kali, "aku mengerti dad, lagian aku tidak terlalu mengurusi masalah percintaan seperti itu."
"Yang harus aku lakukan hanyalah mencintai mommy sampai aku mati."
YOU ARE READING
twin's boys are my boyfriend!
Romance❝sampai kapan pun lo milik kita berdua, haikal pradipta.❞ bxb threesome! ©cutearaa_