Daddy's Proposal

9.8K 217 18
                                    

" Anakku Acelin, izinkan aku meminta maaf padamu sebelumnya atas kelancangan ayahmu ini. Aku tahu kau akan marah dan bahkan mungkin membenciku setelah kau membaca surat ini. Maafkan Ayahmu ini karena tidak pernah mengatakan hal ini sebelumnya. Aku hanya takut kau akan menolak permintaanku ini jika aku memintanya sejak awal. Beberapa bulan lalu tanpa sepengetahuanmu, aku telah menjodohkanmu dengan salah satu anak Durke, sahabatku. Apa kau ingat paman Durke? Aku sudah mengajukan lamaran untukmu, dan mereka menerimanya. Ku mohon jangan terkejut, menikahlah dengan anak tertuanya. Dia anak yang baik Ace, aku menyukainya dan kau juga akan menyukainya. Aku sadar umurku tidak akan bertahan lama nak, maka dari itu aku meminta Durke untuk segera menikahkanmu dengan anaknya, segera setelah aku meninggal. Aku tidak ingin kau sendirian anakku, itu akan menyakitiku. Bagiku kau selalu putri kecilku yang cantik, jadi bagaimana bisa aku meninggalkanmu tanpa ada seseorang yang tulus menyayangimu berdiri di sisimu. Aku harap kau mengerti dan memaafkan tindakan bodoh Ayahmu ini nak. Aku mencintaimu.

Ayahmu.. "

Ini sudah ke sepuluh kalinya aku membaca isi surat itu.

Ini.. entahlah, aku sudah kehabisan kata-kataku untuk menggambarkannya. Apa ini yang seharusnya menjadi isi dari surat wasiat? Pernikahan?

Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa Ayahku mengambil keputusan seperti itu. Menikahkan ku dengan seseorang yang bahkan belum pernah aku temui sekali pun. Ini sama sekali tidak masuk akal.

Selama ini aku tidak pernah membantah perintahnya sekali pun meskipun hatiku selalu protes. Tidak cukup selama hidupnya dia selalu mengaturku, kini bahkan setelah dia mati pun Ayahku masih tetap memegang kendali pada hidupku.

Aku masih bisa terima saat dia mengirimku ke luar negeri dengan alasan pendidikan yang jelas-jelas tidak pernah aku inginkan. Menjauhkan ku dari Ibu-semenjak perceraian mereka. Membuatku tidak menghadiri pemakaman Ibu kandungku sendiri. Tapi pernikahan, aku tidak akan pernah menerima hal itu.

Biarkan saja orang di luar sana ingin mengecapku sebagai anak durhaka. Aku tidak akan pernah mau menerima pernikahan ini. Jika pernikahanku saja-yang selama ini selalu aku harapkan menjadi moment terindahku-atas keputusannya, lalu apa lagi hak yang aku miliki untuk menentukan hidupku sendiri.

Aku tidak tau laki-laki sebaik apa yang dia pilihkan untukku. Ayahku saja merupakan tipekal orang yang keras dan arogan, bagaimana bisa aku percaya hidupku akan bahagia bersama pilihannya.

Paman Durke. Aku tidak mengingatnya.

Aku tidak punya alasan untuk menerima keputusan bodoh Ayahku ini. Aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah cukup dewasa untuk menentukan hidupku sendiri. Tidak perlu ada pernikahan.

Aku akan menikah. Tapi itu karena aku mencintainya, bukan karena aku dipaksa.

Laki-laki tua di sebelahku mendesah. " Mau sampai kapan kau merutuki surat itu dalam hatimu, nak? "

Aku mendesah, " Aku hanya tidak habis pikir bagaimana bisa Ayah melakukan hal ini lagi padaku. Aku tidak ingin menikah dengan pria itu kakek " ucapku lirih, mengenggam erat surat itu di tanganku.

" Ayahmu pasti sangat menyukai pria itu. Tidak heran kenapa dia bahkan menjodohkanmu dengan pria itu tanpa kalian pernah bertemu sebelumnya."

Aku mendengus, " Ayah hanya melakukan hal-hal yang disukainya tanpa pernah memikirkan perasaanku. Dia egois, bahkan pada putrinya. Tak heran kenapa Ibu pergi meninggalkannya."

" Jaga mulutmu Ace! " bentak kakek, " Kau hanya tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Jangan pernah kau menjelekkan Ayahmu sendiri bahkan saat Ayahmu sudah tidak ada."

" Kenapa? Apa karena Ayah putra kakek, jadi itu sebabnya kakek membelanya. Nyatanya Ibu memang pergi karena Ayah."

" Ibumu pergi karena kemauannya. Jika kau tau yang menimpa Ayahmu, kau pasti akan sangat membenci wanita itu."

Wedding's ProposalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora