BAGIAN 26

281 76 122
                                    

JANGAN LUPA VOTE+KOMENTAR!!

YANG UDAH KANGEN SAMA AGAM SIAPA?!! CUNG TANGAN ☝☝

Langsung aja ya!!!

• ───── ⋆✩⋆ ───── •

"Mampus!" Umpat Agam dan Gretha secara bersamaan. Mereka berdua pun saling pandang, mata mereka seolah-olah bertanya 'Siapa?'

"Agam,Gretha kalian berdua jangan coba-coba buat kabur dari saya ya!" Perintah pak Mamat lalu mereka berdua pun membalikkan badannya, seperti biasa Agam dengan cengiran khas miliknya dan muka tanpa dosa, sedangkan Gretha udah di landa kepanikan dia hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Eh pak Mamat apa kabar pak?" Tanya Agam basa-basi masih dengan cengirannya itu.

"Baik, kamu jangan coba-coba buat ngalihin pembicaraan ya Agam!" Ucap Pak Mamat lalu menjewer telinga Agam.

"Arghhh aduh pak sakit pak aww ya ampun nanti telinga saya bisa lepas,"Rintih Agam dia berusaha melepaskan tangan pak Mamat dari telinganya.

Pak Mamat pun langsung melepaskan tangannya dari telinga Agam,"Udah-udah kalian berdua sekarang ke lapangan dan hormat sama tiang bendera sampek nanti jam istirahat pertama!" Ucap pak Mamat lalu mendapatkan anggukan kepala dari Agam dan Gretha.

Gretha berjalan ke arah lapangan sedikit tidak ikhlas selama di perjalanan ia mengucapkan sumpah sarapah buat Agam, ngedumel dan menghela nafas nya berulang kali.

Sesampainya di lapangan Gretha hanya berhenti di pinggir lapangan enggan untuk memasukinya itu membuat Agam menoleh ke belakang dan menatap Gretha dari atas sampai bawah.

"Tha, maafin gua ya gara-gara gua lo di hukum begini." Mohon Agam ke Gretha dengan tatapan lesu.

Gretha pun menganggukan kepalanya pelan tersenyum tulus ke arah Agam,"Gapapa Gam ini salah kita berdua kok jadi lo ga perlu ngerasa bersalah." Setelah itu Gretha berjalan duluan menuju depan tiang bendera lalu melaksanakan hukuman nya.

Agam yang tidak tega melihat wajah lesu dari Gretha pun ia langsung merogoh kantong celananya mencari benda pipih yang selalu ia bawa kemana-mana, membuka aplikasi WhatsApp,mencari salah satu kontak temannya dan ya dia mendapatkan satu kontak temennya yang bernama 'Harry asu' tanpa lama Agam langsung memencet icon telepon.

Tersambung...

"Hallo Gam, kenapa?"

"Dimana?"

"Dikelas kenapa emangnya? Lo kok ga masuk kelas sih kenapa emangnya?! Lo bolos ya gam?!"

"Ga, sekarang lo ke lapangan sekolah bawa anak-anak lainnya juga."

"Kenapa emangnya? Gua males banget buat keluar."

"Gua tunggu 5 menit dari sekarang kalo lo sama yang lainnya ga kesini jangan berharap bisa bernafas lega!"

Tut... Tut... Tut...

Setelah itu Agam langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan sepihak tanpa memperdulikan jawaban dari Harry, sudah di pastikan Harry bakal menyumpahi Agam.

"Anjing anjing lo gam!" Maki Harry lalu ia memukul-mukul handphonenya.

"Kalo Agam denger bisa tinggal nama doang sih lo," Tegur Ray sambil terkekeh pelan.

"Kenapa?" Tanya Andrian yang sedari tadi hanya diam dan akhirnya dia ngomong juga.

"Kita di suruh ke lapangan sekolah sekarang." Jawab lesu Harry lalu berdiri dari duduknya.

AGAMWhere stories live. Discover now