PART 34🌠

2.5K 187 4
                                    

"Kak sebentar malam jalan yok, bosen di apartemen Mulu!" Ajak Kenza kepada suaminya yang sedang bermain ponsel.


Rakhen menatap datar wajah Kenza, "Kakak Sibuk. Mau jalan kemana emangnya?" Tanyanya lalu kembali menatap ponselnya.

"Aku pengen ke mall,"

"Ngapain?"

Kenza tampak berpikir. "Pengen beli pizza keju, aku pengen banget kak!" Katanya sambil menatap binar.

"Pesan online aja," Balas Rakhen mengelus rambut Kenza sesekali mengecupnya penuh sayang.

"Tapi aku pengen beli langsung di penjualnya," jawab Kenza dengan sendu.

"Ribet, aku lagi sibuk. Sana beli sendiri!" Ketus Rakhen sambil menyentak tangan Kenza yang sedang memeluk lengannya.

Kenza terkejut atas perlakuan Rakhen terhadap dirinya yang terbilang sedikit kasar. "Kalo gak mau antarin yaudah aku berangkat sendiri, gak usah main kasar dong!" Lalu melangkah ke kamar mandi untuk mengganti baju, tanpa memperdulikan panggilan Rakhen.

"Kenza!" Panggil Rakhen namun tidak ada balasan.

Cowok itu menjambak rambutnya frustasi, "Anjing, kenapa sampai kelepasan!" Sentak Rakhen kepada dirinya sendiri.

Di dalam kamar mandi hati Kenza merasakan ngilu, entah mengapa tiba-tiba ia menjadi sensitif. Air mata yang sedari tadi dibendung kini meleleh di pipinya dengan itu tangis pelan, Kenza tidak suka dengan sikap suaminya tadi.

Jika memang Rakhen tidak mau mengantarnya ke Mall, bisalah dibicarakan secara baik-baik jika kalau merasa sibuk. Akan tetapi, kenapa dengan tega membentaknya.

Kenza membuka kenop pintu setelah selesai berganti baju, ia beralih ke meja rias. Rakhen yang melihat itu segera menghampiri istrinya yang nampak sembab.

"Sayang maaf, tadi kelepasan." Ucap Rakhen dengan perasaan bersalah dengan segera cowok itu memeluk istrinya. Telinganya mendengar isakan kecil dan air yang merembes di dadanya.

Cowok itu berucap lagi. "Jangan nangis,  mau beli pizza keju, hm?" Lalu Rakhen menangkup wajah Kenza tepat berada di depannya.

Dengan air mata yang masih meleleh Kenza mengangguk, "Aku maunya sekarang kak," ucapnya dengan sisa-sisa isakan.

"Oke, tapi ada syaratnya."

Kenza mengernyitkan keningnya. "Apa?" Dengan gesit Rakhen membisikan sesuatu.

"Masa kurang sih, yang satu Minggu lalu emang kurang?" Rakhen dengan polos mengangguk.

"Tapi kak kalo ada Rakhen junior disini gimana?" Ucap Kenza sambil menunjuk perut datarnya. "Bagus dong, kan jadi rame aprtemennya," balas Rakhen tersenyum manis memperlihatkan giginya.

"Nanti sekolah aku gimana?"

"Home school sayang, gemes banget." Puji Rakhen sambil mencubit pipi Kenza. "Pipi kamu tambah cubi makan apa aja?" Sambung cowok itu dengan menciumi seluruh wajah istrinya.

"Makan nasi, tapi anehnya kali ini makan aku bertambah banyak porsinya," celetuknya membuat cowok di depannya tertawa.

"Bagus dong, biar tambah empuk. Eh, maksudnya gemuk," gurau Rakhen dengan gemas.

"Ish, yaudah sana siap-siap kak!" Titah Kenza mendorong bahu Rakhen agar tidak menggodanya terus.

Setelah semuanya siap, kedua pasutri itu melangkah menuju parkiran apartemen untuk mencari keberadaan mobil mereka.

Rakhen dan Kenza masuk di dalam mobil Pajero hitam itu. Dengan jahil gadis itu memutar musik korea dengan judul Shout out Enhypen

"Lagu apaan itu sayang?" Tanya Rakhen merasa asing dengan lagu yang di putar istrinya.

KENZARA [ ENDING/REVISI ]Where stories live. Discover now