(𝘽𝙡) kakanaru "hasrat"

Bab 11

Setelah beberapa saat, aku pun sudah tidak memikirkan tentang apa yang ku rasakan saat ini.

Naruto pov end.

Mereka pun menikmati pemandangan malam itu dengan hati yg sedikit menghangat. Saat Naruto melihat jam tangannya yang menunjukkan mereka sudah lama berada di luar, hawa dingin malam juga sudah semakin membuatnya gemetaran. Naruto pun memutuskan untuk pulang.

"Tuan, ini sudah semakin larut ku rasa aku harus pulang. Tuan juga seharusnya pulang dan beristirahat." kata Naruto memberikan kembali jas yang Kakashi berikan.

Kakashi pun menerima jasnya kembali, dan bangkit dari duduknya.

"kalau begitu aku akan mengantar mu pulang." kata Kakashi.

Naruto yang mendengarnya langsung mengerutkan keningnya, merasa kalau si tuan besar ini terlalu bersikap sopan dan juga perhatian. Atau mungkin cuman perasaannya saja. Dari pada memikirkan yang tidak-tidak Naruto langsung mengangguk tanda ia setuju untuk di antar pulang.

Mereka pun berjalan berdampingan dan pergi meninggalkan rooftop. Saat mereka sampai di parkir mobil, Kakashi pun menyalakan mobil dan langsung melesat dengan kecepatan sedang.

Saat dalam perjalanan pulang, Naruto merasa ngantuk ia pun tanpa sadar tertidur. Kakashi yang mendengar suara dengkuran ringan, langsung menoleh sekilas dan melihat Naruto yang sudah tertidur. Kakashi hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ketika mereka sampai di depan apartemen milik Naruto, Kakashi pun menepuk pelan bahu Naruto agar ia terbangun.

Setelah beberapa saat, Naruto pun akhirnya terbangun.

"Hoam... Apa kita sudah sampai." kata Naruto sambil mengusap matanya.

"Hmmm, kita sudah sampai. Sekarang masuk dan istirahat lah." kata Kakashi sambil melepas sabut pengamanan yang di kenakan Naruto.

Naruto keluar dari mobil, tapi dia tidak langsung masuk menuju apartemennya. Ia hanya berdiri sambil melihat Kakashi yang hendak menjalankan mobilnya.

"Sampai jumpa lagi tuan." Kata Naruto tersenyum sambil melambaikan tangannya, kemudian Naruto pun berjalan menuju apartemennya.

Kakashi yang melihat itu hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. Setelah itu Kakashi pun langsung menjalankan mobilnya, meninggalkan apartemen milik Naruto. Semakin jauh Kakashi pun sudah tidak terlihat lagi...

Naruto sempat menoleh ke belakang untuk melihat, apakah mobil Kakashi masih terparkir di depan apartemennya sebelum ia meraih knop pintu.

Saat Naruto sudah berada dalam apartemennya, ia pun berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Naruto terlihat sangat lelah, padahal kan dia hanya keluar untuk makan malam bersama orang besar seperti si tuan Hatake Kakashi itu.

Dan juga menikmati indahnya suasana malam di lantai paling atas hotel tadi, dan juga dinginnya malam. Tapi tetap saja ia merasa sangat lelah, tanpa sadar kalau ia sudah berada di depan pintu kamarnya.

Naruto pun langsung saja membuka pintu kamarnya dan langsung melesak masuk ke kamarnya. Ia pun mulai membersihkan dirinya, dan setelah membersihkan diri ia pun langsung melempar dirinya di atas kasurnya yang empuk.

Saat tubuhnya sudah mendarat di kasurnya yang empuk, ia pun langsung memejamkan matanya dan tertidur lelap memasuki ke dunia mimpinya yang indah.

.

.

.

Di lain tempat, di mana Kakashi berada saat ini.

Kakashi yang baru saja sampai ke rumahnya, juga langsung berjalan menuju kamarnya dan istrinya Rin.
Saat memasuki kamarnya, yang juga berada di lantai dua itu.

Kakashi tidak melihat sosok yang selama ini ia cintai. Ia kira saat ia pulang dari bertemu dengan Naruto, maka istrinya sudah ada di rumah.

Ia kira Rin juga sudah pulang, apa lagi ini sudah sangat larut malam. Atau mungkin  pesta dengan teman-temannya belum selesai di hotel, yang Rin katakan padanya sebelumnya.

Kakashi pov.

Ku pikir Rin sudah pulang, menungguku dengan senyumnya yang manis di rumah. Tapi saat aku sampai di rumah aku tidak menemukan keberadaannya.

Haa... Aku hanya bisa menghela napas saja, memikirkan malam ini aku akan tidur sendiri lagi.

Aku memejamkan mata ku sejenak agar aku tidak berpikir yang tidak-tidak tentang Rin. Kadang sikap Rin terhadap ku membuat ku sangat kecewa.

Entah sampai kapan sikapnya tetap begitu, hubungan kami benar-benar tidak seperti hubungan suami istri. Tidak seperti yang di lihat orang-orang pada rumah tangga kami.

Sikap Rin yang manja, manis, hanya berlaku ketika apa yang dia inginkan dituruti. Jika aku memberikannya uang dia akan langsung bersikap manja dan manis.

Uang yang selama ini ku berikan pada Rin, terbilang tidaklah sedikit. Aku tidak takut jika Rin menghabiskan uang ku untuk bersenang-senang dengan temannya.

Tapi kadang uang yang ke berikan padanya juga  akan ia berikan pada kekasihnya.

Jika kupikir-pikir kenapa cintaku yang tulus padanya, sama sekali tidak terlihat di matanya. Bahkan Rin seperti tidak pernah menganggap ku sebagai suaminya.

Aku tidak tahu apakah aku sangat bodoh masih mengharapkan cinta Rin padaku, dan perhatiannya yang tulus padaku.

Selama ini aku seperti orang bodoh, yang bertahun-tahun mencintai seseorang dengan tulus tapi tidak pernah di anggap sama sekali bahkan status suami istri tidak ada artinya bagi Rin.

Benar-benar orang bodoh...

Kakashi pov end.

Setelah pertemuannya dengan Naruto tadi, Kakashi merasa jauh lebih tenang dan hangat.

Melihat sikap Naruto yang tidak pernah melewati batas, tidak seperti orang-orang yang pernah bertemu dengannya hanya untuk mendapatkan perhatiannya. Rela melakukan hal-hal yang menjijikkan.

Sikap Naruto benar-benar seperti yang di harapkan Kakashi selama ini, sikapnya yang lembut juga perhatiannya yang kadang sangat hati-hati agar perasaan Kakashi tidak akan merasa tidak nyaman.

Dan juga saat Naruto bertutur kata, agar kata-katanya tidak mengenakan hati yang berujung melukai perasaan kakashi.

Sorry guys baru bisa up lagi🙏 dan sorry lagi nie yah kalau ceritanya agak pendek😔. yah nggak pendek-pendek juga amat sih hehe😌 tapi nanti akan aku usahain buat lanjut ceritanya agak lebih panjang lagi, tapi nggak janji yah mina😋

Jangan lupa vote yah guys😘