#. 002

355 62 2
                                    


Ketiga adik Sooya sudah pulang beberapa jam yang lalu, namun Sooya masih harus berada di sekolah untuk mendapatkan pelajaran tambahan, karena dirinya sudah kelas enam yang berarti sebentar lagi akan lulus, ia dan teman-temannya mendapatkan jadwal tambahan untuk memperdalam materi yang akan diujikan nanti.

Tinggal hitungan Minggu Sooya lulus dan masuk ke jenjang yang lebih tinggi, itu berarti ia akan pisah sekolah dengan adik-adiknya.

Bukannya apa-apa, tapi adik kembarnya sekarang baru kelas 3, jika dirinya lulus maka kurang dari satu tahun adik pertamanya juga akan lulus, jadi siapa yang akan mengawasi adik kembarnya nanti.

Bagaimana jika terjadi masalah yang melibatkan mereka berdua, biarpun sudah ada Bodyguard yang menjaga ia tetap tidak bisa tenang jika bukan dirinya sendiri yang memastikan.

" Baiklah anak-anak, materi hari ini kita sudahi dulu, sampaikan salam Miss pada orang tua kalian di rumah, dan lusa kita akan ada pertemuan lagi " Pelajaran sudah selesai, siswa dikelas mulai keluar satu persatu.

Sooya berjalan bersama teman-temannya menuju lobby, menunggu jemputan masing-masing.

" Kau ingin sekolah dimana setelah ini Ji? " Salah satu teman Sooya bertanya, Seulgi namanya. Teman pertama Sooya di sekolah ini, dan mungkin ia akan mengikuti Sooya ke sekolah berikutnya.

×××××

Baru saja sampai rumah, bahkan kakinya pun belum sempat melangkah masuk lebih dalam tapi  Sooya sudah dihadang sang ibu dengan beberapa buku materi, kembali menyuruhnya untuk belajar tanpa membiarkan anaknya membersihkan dirinya terlebih dahulu.

" Langsung belajar, biar bibi Lee yang mengantarkan makananmu nanti " Sooya menerima buku materi yang sepertinya baru dibeli ibunya.

Tanpa banyak bicara gadis itu bergegas ke kamarnya untuk melaksanakan perintah.

Ia beruntung karena beberapa hari ini ayahnya menetap di kantor karena kesibukannya, Sooya sedikit bersyukur selama tiga hari ini tidak mendapatkan pukulan dari ayahnya.

" Huft.. kapan Mommy dan Daddy berhenti melakukan ini semua padaku, aku sungguh lelah dengan semua ini " Dihadapannya kini hanya ada monitor yang menampilkan video pembelajaran dan buku-buku yang selalu membuatnya muak.

Tapi ia tak bisa melakukan apapun untuk menghentikan orangtuanya yang selalu memaksanya belajar, belajar dan hanya belajar. Sooya terlalu takut untuk melawan, menjawab pertanyaan biasa dari keduanya saja sudah membuatnya takut apalagi jika dibentak.

Suara decitan pintu mengalihkan perhatian Sooya, gadis itu menoleh ke arah sumber suara dan mendapati orang yang sempat disebut ibunya tadi, membawa nampan dan beberapa makanan diatasnya.

Matanya berbinar kala hidungnya mencium bau dari makanan kesukaannya, berdiri dari duduknya lalu menghampiri wanita paruh baya yang membawakan makanannya.

" Terimakasih bibi Lee " Ucapannya sambil tersenyum, juga kedua tangannya meraih nampan yang dibawa oleh wanita itu.

Membungkukkan badannya sedikit dan menaruh makanannya di meja, wanita paruh baya itu turut pamit karena masih ada pekerjaan yang harus di lanjutkan.

" Sekali lagi terimakasih bibi " Wanita paruh baya itu tersenyum dan membungkuk sebelum benar-benar keluar dari kamar Sooya.

°

°

Jennie kini tengah menemani kedua adiknya di sebuah taman, tentu saja bersama beberapa Bodyguard yang menjaga mereka.

" Unnie? Kenapa Jisoo Unnie selalu menolak jika kita mengajaknya keluar ya? " Tanya si bungsu yang penasaran karena kakak tertuanya jarang sekali keluar kamar.

Bahkan kakaknya itu keluar dari kamar saja masih bisa dihitung dengan jari selama seminggu ini. Terkecuali saat ke sekolah, biasanya Sooya akan keluar kamar hanya di malam hari, saat kedua orangtuanya sudah tidur.

" Jisoo Unnie sedang sibuk sayang, sebentar lagi kan dia ujian, jadi harus belajar " Si kembar mengangguk bersama.

" Oh ya, Rosé dan Lisa mau Ice cream? Di sana ada kedai Ice cream, kita bisa mampir dulu sebelum pulang " Jennie yang lebih tahu daerah ini pun menawari adik kembarnya untuk membeli Ice cream.

Tak ada penolakan sama sekali dari mereka berdua, mereka justru lebih semangat daripada yang menawarkan.

Dua tangan mungil mendarat di kedua lengan Jennie, menariknya ke arah kedai yang tadi ia tunjukkan pada kedua adiknya.

" Ayo Unnie " Menarik tangan Jennie dengan terburu sampai membuat Bodyguard di belakang mereka harus ikut berlari untuk mengejar mereka.

×××××

Mereka bertiga sudah sampai, tapi rumah terlihat seperti, biasanya ayah dan ibu mereka sedang berbincang di ruang keluarga sebelum makan malam, tapi sekarang tidak ada siapapun disini.

Gadis berpipi chubby itu baru ingat jika hari ini ayahnya pulang setelah hampir empat hari tidak pulang dari kantor, mungkin pria itu sudah merindukan istri dan anak-anaknya.

Pagi tadi, lebih tepatnya setelah Sooya dan adik-adiknya berangkat ke sekolah.

Hal itu tentu membuat Jennie kebingungan, karena sangat tidak mungkin jika ibunya belum pulang dari butiknya sebelum makan malam.

Jennie berinisiatif untuk mencari kedua orangtuanya ke kamar mereka lalu ke halaman belakang setelah menyuruh adik-adiknya ke kamar terlebih dahulu.

" Mommy! Daddy!, Kalian dimana?! " Jennie terus berteriak karena tidak menemukan ayah dan ibunya di dalam rumah.

Gadis itu berjalan ke arah halaman belakang, tapi orang yang dicarinya tidak ada juga di sana. Jennie pasrah dan kembali masuk ke dalam, mungkin orang tuanya sedang keluar.

Sedangkan gadis berbibir hati tengah duduk dan bergulat dengan buku dan kertas tes dihadapannya, pemandangan yang selalu membuatnya muak, jika tidak karena paksaan orang tuanya sudah dapat dipastikan Sooya akan hidup dengan damai tanpa huruf dan angka yang memusingkan.

" Huftt... Aku harus segera mengakhiri semua ini " Gumamnya dengan tangan yang meremas kertas tes yang ia pegang sampai kusut.

Mau jujur, aku kecewa banget sama YG Ent

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mau jujur, aku kecewa banget sama YG Ent. Bisa-bisanya mereka berlaku kek gitu ke Suya, awalnya aku kira thumbnail nya bakal di ubah setelah keributan ini, tapi ternyata belum juga. Tapi aku gk bisa apa-apa juga, aku cuma fans yang bisanya cuma mendukung atas kerja keras idol aku, yang terpenting sekarang adalah semangat dan dukungan biar Jisoo kita gk down karena masalah ini.

Jisoo emang terlihat kuat dan biasa aja di luar, tapi siapa yang tau kalau didalam hatinya dia pasti ngerasa sakit atas perlakuan agensinya.

~Jisooyaya🐰🐢

Without You ( Ot4 ) PENDING Where stories live. Discover now