12. Desire

170 35 6
                                    

🌷행복한 독서🌷

"Hyung-nim! Bagaimana mungkin kau memintaku untuk bertukar posisi?"

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Hyung-nim! Bagaimana mungkin kau memintaku untuk bertukar posisi?"

"Seongsu, hanya kau harapanku."

Kelopak mata pangeran Yun berkedut sesaat sebelum terbuka. Pandangannya menyapu langit-langit kamar. Lagi-lagi ia memimpikan hal yang sama. Percakapannya dengan sang kakak di malam sebelum mereka bertukar identitas. Sebelum orang-orang yang mengenali dirinya sebagai pangeran agung memanggilnya dengan sebutan putra mahkota.

Young Jeon yang tidur duduk di sebelah pangeran Yun ikut membuka mata dan mendapati sang putra mahkota terjaga. Young Jeong adalah satu-satunya orang yang tahu tentang rahasia mereka. Bahwa sesungguhnya ia adalah pangeran Seongsu, sementara yang beristirahat di istana pangeran agung adalah pangeran Yun yang asli.

"Young Jeong," panggil pangeran Yun dengan suara serak.

"Ye, Jeoha."

"Apa menurutmu dia masih hidup?"

Young Jeong sudah menduga pertanyaan tersebut. Ia membahasi bibir sebelum berujar, "Saya percaya pada Anda lebih daripada diri saya sendiri. Karena itu, jawaban saya adalah apa yang Anda pikirkan."

Pangeran Yun tersenyum tipis. Young Jeong memang tahu bagaimana harus membalas perkataan orang lain. Setelah menarik napas berulang kali, barulah ia memejam kembali. Pangeran Yun tidak ingin membuat kasim Song yang sudah tua mengkhawatirkan dirinya karena tidak cukup tidur. Meski pada kenyataannya, ia jarang tertidur lelap setelah kepergian putri Shim.

Seperti saat ini. Meski dengan mata tertutup, pikirannya tetap mengembara, mengulang kembali
pangkal masalah yang membuat situasi pelik di istana bermula.

Selama hampir 20 tahun hidup sebagai putra kedua raja, pangeran Seongsu yang sekarang menyamar sebagai putra mahkota tidak pernah sedikit pun menaruh perasaan iri pada pangeran Yun. Sungguh, ia menyayangi kakaknya sepenuh hati. Bahkan ketika ia jatuh sakit sedang ayah dan ibunya sibuk mendampingi pangeran Yun yang sedang melangsungkan ujian, pangeran Seongsu sudah cukup puas dengan menangis seorang diri di kamarnya.

Pangeran Seongsu tahu benar posisinya sebagai saudara kembar putra mahkota. Selama ini ia bolos belajar dan berkeliaran bebas ke luar istana hanya untuk meredakan rumor yang menyangsikan kelayakan pangeran Yun sebagai penerus takhta, sebab kakaknya tersebut memiliki fisik yang lemah. Bahkan ketika lomba pacuan kuda dilangsungkan di istana, pengeran Seongsu sengaja terjatuh dari kudanya untuk memberikan kesempatan pada pengeran Yun berada di posisi pertama.

Namun, semua rasa yang berusaha dipendamnya setengah mati ternyata diakalahkan oleh suatu kenyataan pahit. Beberapa bulan yang lalu, pemilihan putri mahkota diselenggarakan. Pangeran Seongsu turut bersuka cita pada awalnya, sebab para pangeran tidak diperkenankan menikah lebih dulu dibanding putra mahkota.

Sampai kemudian, ia mengetahui fakta paling menyakitkan bila sejabin yang terpilih adalah putri dari kepala penasehat raja. Gadis manis yang telah membuatnya jatuh hati. Perempuan yang akan dilamarnya setelah sang kakak menikah. Alasan terbesar yang mendorong niatnya untuk hidup di luar istana dengan tenang. Shim Danui namanya. Putri bungsu wangsa Shim.

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Mar 25, 2023 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

Moon's Letter : Joseon WitchdoctorWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu