[END] Hewan Peliharaan Kecil Pertama Kali dibudidayakan setelah Lahir

BAB 41

Mendengar Ye Li berkata bahwa dia ingin melapor kepada pejabat itu, Raja Yu mengangguk, "Baiklah, kali ini kami memiliki bukti di tangan kami, dan laporan pejabat tersebut sangat bermanfaat. Tanpa basa-basi lagi, saya akan menemani Anda ke Kementerian. Keadilan." Dalam peristiwa besar seperti pembunuhan, Orang-orang yang telah meninggal di semua tempat tidak dapat mengatakan bahwa mereka tidur sampai hari berikutnya dan kemudian pergi untuk melapor kepada pejabat dengan santai.

Keduanya tidak menunggang kuda, tetapi naik kereta bersama, dan Ye Li hanya beristirahat. Raja Yu menaruh kata-katanya tepat pada Ye Li lagi. Dia tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah tahu tata letak Ye Chengxun dan pembunuhnya, karena dengan begitu dia tidak bisa menjelaskan mengapa Ye Li membunuh begitu banyak orang. Dia hanya mengatakan bahwa pengawalnya melihat Ye Li buru-buru menunggang kuda. Setelah pergi, sepertinya ada sesuatu yang mendesak. Raja Yu khawatir dan mengirim penjaga istana untuk mengejarnya.

Orang-orang yang bertugas di Departemen Hukuman mendengar bahwa Pangeran Jiping telah dibunuh, dan Yang Mulia Pangeran Yu menemaninya untuk melaporkan kejahatan itu. Dia sangat ketakutan sehingga dia memanggil kepala Departemen Hukuman, yang sedang tidur di yamen. , dari tempat tidurnya.

Kepala departemen hukuman mendengar Ye Li menceritakan tentang pembunuhannya, dan juga mengatakan bahwa masih ada kehidupan yang tersisa.Para penjaga Raja Yu sedang menjaga di sana. Ketika semua pencuri mati dan hidup dibawa kembali, dan pria yang ditangkap oleh penjaga Istana Yu yang menggunakan liontin batu giok untuk menipu Ye Li dibawa kembali ke departemen hukuman, hari sudah hampir subuh.

Dalam pidato Raja Yu dan Ye Li, mereka tidak tahu bahwa Ye Chengxun adalah dalang di balik layar, jadi menurut hukum, mereka menginterogasi mereka yang masih hidup terlebih dahulu. Melihat rekan mereka dibunuh oleh Ye Li, antek-antek itu sendiri hampir mati di bawah pedang, mereka sangat ketakutan sehingga mereka mengakui Ye Chengxuan sebelum mereka dihukum.

Pada saat ini, itu juga fajar, dan semua pejabat Kementerian Hukuman telah tiba. Ketika Menteri Hukuman dan para pelayan kiri dan kanan mendengar bahwa Raja Yu datang untuk melaporkan kasus ini, mereka mengirim seseorang untuk menangkap Ye Chengxuan dan menempatkan mereka di penjara bersama-sama dengan mereka yang masih hidup. Mempersiapkan pengadilan formal.

Marquis of Jiping tiba-tiba meledak.

Ye Chengxuan ditangkap atas tuduhan membeli seorang pembunuh untuk membunuh Pangeran Jiping, dan kesedihan Ye Li tidak dapat disembunyikan.

Ye Li kembali ke Jiping Marquis Mansion dari Departemen Hukuman. Sebelum dia mencapai gerbang kedua, dia mendengar suara terkejut dan gembira saudara perempuannya: "Saudaraku!" Lonceng emas kecil yang diikat berdenting dan berlari ke arahnya.

Ada senyum lembut di mata bintang Ye Li, dan Tuhan memiliki mata, dan dia kembali ke saudara perempuannya lagi. Dia membungkuk dan merentangkan tangannya, siap menangkap saudara perempuannya yang dilemparkan ke dalam pelukannya.

Ye Qian tidak melompat ke pelukan kakaknya seperti biasa. Dia berlari ke Ye Li dan berhenti tepat waktu. Lapisan uap air dengan cepat memenuhi mata aprikot besarnya, dan mulut merah muda kecilnya mengerucut keras. Tidak dapat menahan, air mata besar jatuh ke pipi Bai Nennen, dan ketika dia membuka mulutnya, dia juga menangis: "Kakak terluka, kakak, apakah kamu terluka?"

Tidak heran dia tidak menerkam, karena dia khawatir tentang cederanya. Ye Li tertawa dan memeluknya, "Qianqian, jangan khawatir, saudaraku hanya terluka sedikit, dan dia akan segera sembuh." Dokter rusa memberinya obat, tetapi dia tidak merasakannya sampai sekarang.

"Kakak." Lengan kecil Ye Qian melingkari leher Ye Li, "Apakah kakakku sangat berbahaya tadi malam? Apakah orang-orang jahat itu sangat ganas?"

"Bukan apa-apa, orang-orang itu tidak terlalu kuat. Kakakku memukuli mereka ke tanah dalam tiga atau dua pukulan. "Ye Li tidak ingin menakut-nakuti saudara perempuannya. , melihatnya datang, air mata mengalir di matanya yang indah, ketika dia berbalik, dia mengangkat saputangannya, dan ketika dia berbalik lagi, dia tidak bisa melihat sesuatu yang tidak biasa.