8. Gala marah

38 4 1
                                    

vote juseyooo
timakaciii

happy reading

°•••🦋•••°

"Kemana lo semalem?" tanya Gala menarik lengan Leyya membuat langkah gadis itu berhenti.

Leyya mendongak menatap Gala, lalu menunjukkan cengiran polosnya itu. Gala mendengus sebal melihatnya. "Eh, Gala hari ini ganteng banget deh, abis makan apa sih?" puji Leyya mencoba mengalihkan topik.

Gadis itu mengedip-ngedipkan matanya sambil tersenyum imut di hadapan Gala membuat telinga cowok itu memerah menahan salting karena ini pertama kalinya Leyya bertingkah seperti itu dihadapannya.

"Nggak usah sok imut lo! Geli gue," ceplosnya sangat menusuk dan pastinya ucapan itu hanya omong kosong, Gala tengah menutupi saltingnya.

Leyya langsung merubah raut wajahnya menjadi murung. "Jahat banget sih lo! Asu!" umpat Leyya membuat Gala memicingkan matanya.

"Diajarin siapa lo ngomong begitu?" tanya Gala dengan nada tak suka.

"Apa sih, cuman gitu doang, masa nggak boleh," balas Leyya mengerucutkan bibirnya.

"Nggak cocok kata kata kayak gitu keluar dari mulut lo! Gue nggak suka dengernya," kata Gala menatap kedua manik mata gadis itu.

Leyya segera memalingkan wajahnya, tak mau berlama-lama menatap mata Gala, takut kalau dirinya semakin jatuh dalam pesona cowok itu. "Iyaa maaf deh..." cicit Leyya menunduk.

Gala mengangguk, sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman kecil. Tangan cowok itu terangkat untuk mengusap puncak rambut Leyya. "Jadi tadi malem lo kemana?" tanyanya lagi dengan suara yang terdengar lembut.

"Emmm gue..." Leyya menggantungkan ucapannya membuat Gala mengangkat alisnya menunggu jawaban gadis berwajah imut itu.

"Gue sebenernya anu--- ituan, Gal," ucap Leyya tidak jelas.

"Apa? Ngomong yang jelas, Leyya." Gala masih mencoba sabar.

Leyya menggigit bibir bawahnya, ragu. "Emm, kalo gue jujur lo jangan marah ya," ucap Leyya menatap Gala yang tentah menatapnya juga.

Ga mengangguk cepat, tak sabar menunggu jawaban gadis itu. Leyya menghela nafasnya, matanya melirik ke arah Gala yang sedari tadi terus menatapnya membuat gadis itu gugup. "J-jadi sebenernya semalem gue itu... keluar rumah buat beli sate padang, Gal. Soalnya gue laper banget, lagi pengen sate. Terus yaudah deh gue pergi ke depan komplek, jalan kaki." Leyya mendongakkan kepalanya menatap Gala.

Cowok itu masih terdiam, tak lupa tatapannya menajam menatap Leyya. "Lo bohong," desis Gala.

"Hah? n-nggak! serius, Gal. Gue nggak bohong suweer deh." Leyya mengangkat kedua jarinya ke udara.

"Gue nggak suka dibohongin, Leyya. Sekarang jujur sama gue lo kemana semalem?" tanyanya sekali lagi, raut wajah cowok itu berubah datar dengan tatapan tajam miliknya membuat suasana mendadak horror.

"G-gue... gue," Leyya gugup ditatap seperti itu oleh Gala.

"Apa? Jawab yang bener! Gue udah sabar banget sama lo dari tadi, Le," ucap Gala sedikit menyentak Leyya membuat gadis itu menutup matanya kuat kuat, ia melipat bibirnya agar tidak menangis.

"Gue semalem ngikutin lo ke tempat balapan, gue penasaran jadi gue kesana, maaf..." lirihnya dengan suara bergetar.

"Astaga, lo ngapain sih Leyya? Gila! sengaja gue nggak izinin lo ikut karena tempat itu bahaya, nggak cocok buat lo! tapi lo malah pergi ke sana sendirian tanpa gue? yang bener aja lo, Le. Kalo lo di apa-apain sama cowok asing di sana gimana?" omel Gala panjang lebar.

LEYYARA Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin