🪡 Prolog 🪡

636 75 17
                                    


Assalamu'alaikum, selamat siang pembaca setia story Vee❤️

Seperti yang kalian tau kalau cerita Aily udah 50 part lebih, dan bakal mendekati puncak konflik, jadi mungkin gak sampai sepuluh part lagi bakal ending, makanya Vee bawa cerita baru.

But, Vee sekarang cuman mau mengenalkan dulu ya, untuk up rutin nya tetep bakal nunggu Aily end dulu.

So, sudah siap kenalan sama gadis cantik satu ini?

Happy reading❤️

****

Rana pernah mendengar seseorang berkata

Kamu sudah makan sayang?

Mau makan apa hari ini?

Masakan mama enak?

Bagaimana main nya tadi? Senang?

Kamu mau apa? Nanti Mama belikan.

Cepat sembuh sayang, Mama akan sedih kalau kamu sakit.

Atau--

Jangan mengumpat sayang, itu gak baik.

Kalau bukan punya kamu, kembalikan ya? Itu hak orang lain.

Kalau main jangan bertengkar, harus akur ya?

Kalau kamu punya makanan, harus di bagi dengan orang lain, gak boleh pelit, mengerti sayang?

Namun, dari itu semua, Rana selalu mendengar seseorang berkata :

Apa lo bilang?! Makan?!! Kerja sono baru lo bisa makan!

Itu nasi sisa gue jangan dibuang, lo makan! Jangan tau nya buang buang makanan.

Ngapain lo main sama mereka?! Kerja dong! Cari uang! Lo gak kerja kita gak makan!

Bangsat! Kenapa lo harus sakit segala hah?! Bukan nya kerja malah buang buang uang.

Pokok nya gue gak mau tau, besok lo harus sembuh dan harus bawa uang dua kali lipat!

Bodoh! Nemu dompet bukan nya di ambil malah dibalikin! Otak lo itu isi nya apa sih?! Kenapa gak pinter pinter dari dulu?!

Jangan diem aja goblok! Lo omelin biar dia ganti rugi!

Apa apaan cuman kasih gue uang segini, buat beli baju gue aja gak cukup! Lo mau puasa seminggu hah?!

Maka nya jangan sok baik! Sekali kali nyopet dong lo biar gue makin banyak uang .

Sampai disini mengerti perbedaan hidup Rana dengan anak anak lain di luar sana?

Di detik ia ada, Rana sudah di hadiahi pukulan pukulan bahkan sebelum ia berbentuk sempurna. Di detik awal ia keluar, Rana tak pernah mendengar suara adzan yang seharusnya di senandungkan oleh seseorang yang ia sebut ayah, sebalik nya di detik yang sama, Rana mendengar segala umpatan dan sumpah serapah. Di awal ia bisa tertawa, orang yang harus nya ia sebut ibu, dengan tega nya menutup mulut nya dengan lakban. Di awal ia bisa berbicara, dia sudah bisa merasakan bagaimana sakit nya tamparan, dan masih banyak perbedaan hidup Rana dengan anak anak di luaran sana.

Bagaimana? Bisa kalian mengerti posisi Rana? Jika tidak, mari Rana ceritakan lebih jelas. Di mulai dari---

Pyarrr.

Bocah perempuan lima tahun itu tersentak kaget saat sebuah gelas kaca meluncur jatuh dari tangan nya, netra coklat nya menatap pecahan itu nanar, bibir nya ia gigit dengan keras hingga nampak bergetar. Suara gedubrak yang terdengar kemudian membuat bocah itu memejamkan mata, bisa di bayangkan jika beberapa detik lagi--

"ANJING LO ANAK SIALAN!!! APA LAGI YANG LO PECAHIN KALI INI HAHH??!!!"

Suara menggelegar itu membuat bocah dengan kaos kebesaran berwarna putih lusuh itu menundukkan kepalanya penuh, tangan nya saling memilin bersiap untuk merasakan sesuatu yang akan ia terima seperti biasa nya.

Plak

Plak

Bruk

Ahss

Tubuh bocah itu bergetar, dua kali tamparan membuat pipi nya memanas, kedua tangan nya mengucur darah karna sempat menahan dirinya saat wanita berdaster coklat itu mendorong tubuh nya hingga terjatuh di atas pecahan gelas tadi.

Dari semua kesakitan tadi, bocah dengan nama Rana itu tak setitik pun mengeluarkan air mata nya, hanya ringisan yang terdengar keluar dari bibir nya.

Satu sentakan kuat membuat kepala nya mendongak, ia memejamkan mata saat rambut tergerai sebahu nya di renggut dengan kuat hingga merasa akan lepas dari kepala nya.

"Lo denger, bahkan gelas yang lo pecahin tadi lebih berharga dari diri lo sendiri, anak pembawa sial!! Bisa bisa nya lo ada di hidup gue, kenapa lo gak mati aja hah??!!!"

Rana mencoba menutup telinga, sakit yang ia rasakan rasa nya tak sebanding dengan ungkapan wanita itu yang menyayat hati nya perlahan, namun sesakit apapun itu, Rana selalu bisa menahan cairan itu untuk tetap terkubur di dalam sana.

"Sebagai ganti karna lo udah pecahin gelas ini, lo harus kerja dua hari, jangan tidur! Jangan istirahat! Jangan pulang! Lo harus kerja dua hari full dan bawain gue banyak uang, ngerti hah?!!"

Rana membuka mata, wajah cantik wanita itu nampak jelas dengan jarak sedekat itu di mata nya.

"Ngerti Bu--"

Plak

Plak

Dugh

Dugh

Dugh

"UDAH BERAPA KALI GUE BILANG!!! JANGAN PANGGIL GUE IBU! GUE BUKAN IBU LO ANJING!!!"

Rana merasa pandangan nya berkunang, sebuah cairan dengan bau amis mengalir menuju sela sela hidung mancung nya, rasa sakit menghantam kepala hingga membuatnya hampir tak sadar, namun sebuah cairan dingin menyadarkan nya, Rana kembali membuka mata nya lebar lebar.

"Kerja sialan!! Siapa yang nyuruh lo tidur hah?!!"

Rana beranjak, bau amis darah nya menguasai, melebur hingga kaos nya terlihat basah memerah.

"Iya Bu."

Sekali lagi rambut nya di jenggut dengan keras, Rana bahkan merasakan jika sedikit lagi kulit kepala nya akan turut terkelupas.

"Perlu gue bakar kuping lo biar denger apa yang gue bilang hah?!!! Panggil gue Madam! Madam! Ngerti sialan?"

Rana tak lagi membuka suara, ia tak ingin membuat wanita itu semakin marah, hingga yang terlihat kali ini hanya anggukan pelan.

Wanita itu melepaskan rambut nya dengan mendorongnya keras, badan nya terpelanting kedepan, menabrak ujung meja hingga rasa sakit yang tak mereda itu semakin terasa.

"Inget! Jangan pulang! Sebelum lo kasih gue uang lima ratus ribu! Dan jangan sekali kali nya lo buat makan!"

Kalimat itu, tercatat baik di otak nya, Rana mengangguk dengan senyum kecil di bibir nya, sebelum akhir nya gadis itu memilih berlalu menuju kamar nya, mengganti baju tanpa mengobati luka luka nya.

_______

Sumpah, baru kali ini Vee ambil cerita dengan genre kek gini, rasa gak percaya sih tapi bakal tetep Vee coba.

Gimana menurut kalian? Next part mungkin sebulan lagi atau lebih ya🤣🤣

Atau ada yang gak suka sama topik yang Vee ambil, inti nya Vee mau nyoba apa yang sebelum nya belum pernah Vee lakuin.

So, kalian yang suka tungguin cerita ini ya, wajib!

Salam sayang
Vee❤️

Dunia Rana Where stories live. Discover now