11. Terjatuh Untuk Kesekian Kalinya ❤️

843 150 3
                                    


Type: Spoiler

Words: 529

♥︎♥︎♥︎


Jun beranjak dari duduknya, kini ia mendekat pada Arsa, bukan berdiri tapi menekuk satu lututnya dan itu membuat Arsa terkejut luar biasa. Meski ia dan Jun bisa dibilang sangat dekat dan intim tapi ia tak pernah menyangka jika pria kaya ini akan melakukan hal semacam ini padanya.

"Sa, sampai sejauh ini aku belum berbicara secara layak padamu, aku belum meminta maaf padamu atas semua yang kuperbuat sejak di Calgary sampai saat ini, sudikah kau memaafkan semua kesalahanku itu?" Jun berkata dengan nada lembut.

Arsa terhenyak, apa Jun menganggap kejadian malam pertama mereka bercinta itu adalah kesalahannya?

"Kau mau memaafkanku, Sa?" Jun kembali bertanya.

Arsa tersenyum lembut, ia mengangguk karena memang sejauh ini ia juga tak merasa Jun menyakiti dirinya. "Iya, kau dimaafkan." Jawabnya meski ia tahu jika itu bukan sepenuhnya salah Jun.

Jun menghela napas lega, pemuda itu kini mengangsurkan buket bunganya kepada Arsa, "maaf terlambat meminta maaf." Ucapnya lagi.

"Sudah cukup, apakah kau menyiapkan semua ini hanya untuk meminta maaf?" Arsa bertanya dengan setengah bercanda.

"Tidak, Sa. Aku ingin mengatakan ini padamu, sejak saat di Calgary malam itu aku terus memikirkanmu, tidak bisa melupakanmu sedetik pun."

Arsa terpana, tidak menyangka jika Jun akan melakukan hal semacam ini. Arsa sudah membuang jauh bayangan akan hal-hal romantis dari hidupnya ketika ia merasakan jika hanya kepahitan yang ia alami selama hidupnya.

"Aku selalu ingin bertemu denganmu. Aku selalu merindukanmu dan merasa jika aku harus melakukan ini, memintamu menjadi kekasihku."

Arsa masih diam dengan tatapan syoknya.

"Jadilah kekasihku, Sa." Jun menatap lembut padanya, kini benar-benar menyerahkan buket bunganya dan Arsa menyambutnya dengan gerakan enggan.

"Sa?" Jun tiba-tiba dihinggapi perasaan cemas ketika melihat reaksi Arsa.

Arsa menggeleng, Jun tercengang. Ia sungguh tak menyangka akan tanggapan pemuda yang telah membuat dunianya jungkir balik ini. Pikirnya Arsa juga memiliki perasaan yang sama mengingat mereka bahkan sudah sering tidur bersama dan menghabiskan malam dengan bercinta.

"Kenapa?" Jun masih mempertahankan kepercayaan dirinya, berusaha terdengar santai.

"Aku tidak mau menjadi perusak rumah tangga orang lain."
Jun tertegun, apa maksudnya?

"Sa, kau bicara apa?" Jun benar-benar merasa bingung dengan kalimat lelaki berparas manis ini.

Arsa terdiam, sebaris kalimat wanita yang tempo hari menjemput Lucy kembali terngiang di telinganya.

"Jadi apakah selain menjadi seorang guru, anda juga adalah seorang perayu ulung? Satu hal yang harus anda ketahui, ayah Lucy adalah pria normal, bukan gay seperti anda!"

"Kau juga seorang pria normal, kenapa harus memintaku menjadi kekasihmu?" Arsa menggumam seorang diri tapi Jun mendengarnya dengan baik.

"Aku memang normal tadinya, kau adalah pria pertama yang kusukai." Jun kini berdiri, ia terlalu lelah berjongkok terlalu lama.

"Maka jangan lakukan ini!"

"Tapi aku mencintaimu, Sa!" Jun tak mau kalah.

"Tapi-tapi bagaimana dengan istrimu?"

Hening.

Jun tertegun untuk beberapa saat, sejenak otak cerdasnya mencerna kalimat sederhana yang nyatanya sulit untuk Jun pahami itu.

"Istri?"

"Ya, wanita yang datang ke sekolah dan menganggapku telah merayumu!" Arsa tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Ia merasa kesal dan kecewa ketika menyadari jika Jun memang bukanlah pria single.

Jun mengangguk tenang, akhirnya ia mengerti apa yang Arsa maksudkan sejak tadi. Kini ia membungkuk sampai wajah mereka berdekatan.

"Sa, Olivia bukan istriku."



TBC

Kalteng, 20 September 2022

Love

❤️ Treseluf4ntasy ❤️










Wife MaterialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang